"Semua berjalan dengan lancar 'kan? Si beban itu apakah sudah mati?." lipstick merah menyala dari wanita itu mengecap ditubuh seseorang yang sedang berada dibawah kungkungannya. Mulut yang sedang berbicara dengan seseorang ditelephone tidak dapat menggangunya dari kegiatan 'panas'.
"Semua berjalan lancar nyonya. Anak itu, mengalami kebutaan tidak permanen tapi nyonya sa-saya sudah berbohong pada boss saya." jawab seseorang dari seberang sana dengan raut wajah sedih. Menghianati seseorang bukanlah kepribadiannya. Sungguh sangat berdosa sekali dirinya.
"Heh! Dia tidak mati, Cih sungguh disayangkan. Untuk apa bersedih selagi lo nggak bocorin, lo masih selamat." membelai dengan lembut pipi seseorang yang berada dibawahnya.
"Na-namun saya sangat merasa bersalah nyonya." ungkap seseorang itu meremas bajunya.
"Haish, buat apa bersalah? Kita sama sama pendosa." hela nafas wanita itu.
"Em nyonya se-sekarang nyonya sedang berada dimana?." tanya seseorang itu sedikit gugup dan mengalihkan pembicaraan.
"Hm? Oh gue ada di apartment mas duda bintang 5. Kenapa?." dengan bodohnya wanita itu membocorkan lokasi dimana dia berada.
"Tidak apa apa nyonya, saya matikan dulu." seringaian lebar terpatri dibibir seseorang itu. Tidak menyangka 'nyonya-nya' tidak begitu waspada dan curiga kepadanya.
"Ya." panggilan dimatikan keduanya. Wanita itu tidak lain adalah Kaira istri yang siap menjadi mantan istri dari Daddy Al. Kini dia kabur dan mencari pasangan lesbi baru yang ditemuinya saat mabuk berat.
"Oh sayang, terus teruslah memanggil namaku." meremas dan menggigit dengan gemas. Tangan wanita mabuk itu diborgol.
"Mommy ahh yeah jangan digigit." wajah bersemu merah, memalingkan muka dengan cairan basah yang terus keluar dari bawah.
"Cih murahan." decih Kaira memandang remeh wanita dibawah kungkungannya.
_______
Disisi Cia. Kini semua masih dalam keadaan tidur. Namun, tiba tiba dari arah belakang ada seseorang yang mencekik Cia dengan mata memerah menandakan, ia sedang emosi.
"Sialan! Mati kau! Mati kau!."
"Hmmmphht!." nafas Cia seperti tercekat. Tangannya menepuk nepuk dada bidang Daddy Al mencoba membuatnya terbangun. Cia tersadar bahwa sekarang semua orang terpengaruh oleh obat bius.
Tidak ada respon dari orang yang berada dibawahnya, Cia mencoba sekuat tenaga melepaskan tangan yang mencekik lehernya tapi gagal. Cekikannya terlalu kencang.
"Haaa!... Haaa!." mencoba mengambil nafas sedalam dalamnya. Seseorang yang berada dibelakangnya malah tertawa pelan dengan seringaian kejam namun terlihat puas ketika korban menderita karnanya.
"DASAR GILA! MATI KAU!!."
Bugh
Seseorang yang mencekik Cia, ambruk dengan darah mengalir dari kepalanya. Bau anyir menyeruak keindra penciuman Cia. Cia memegang lehernya dengan perasaan yang masih shock.
"Cia, Cia nggak papa 'kan?." Vincent orang itu. Ketika mendengar pujaan hatinya masuk rumah sakit, dirinya langsung bergegas menemui Cia. Tapi na'as bukannya bertemu Cia malah bertemu sang penjemput nyawa.
Dan dengan polosnya, dia mengambil tiang infus milik Cia dan memukul kepala orang itu dengan mata tertutup. Yah, itu sepenggal kisah Vincent.
"AAAA KOK KEPALANYA BERDARAH?!." teriak Vincent saat melihat darah yang ada dikepala pelaku. Sedangkan, Cia tersentak kaget dengan kaki tak sengaja bersentuhan pada pen!s daddynya.
"Ini Vincent?." tebak Cia ketika suara yang tak asing baginya. Vincent menoleh keasal suara.
"Iya." jawab Vincent mengganguk.
"A-apa Cia lupa sama Vincent?." mata Vincent berkaca kaca hampir ingin menangis.
"Bu-bukan. Cia buta, jadinya nggak bisa liat." geleng Cia gelagapan. Terkejut, sangat terkejut. Vincent kira pujaan hatinya hanya sakit biasa ternyata lebih parah dari dugaannya.
"Cia, Vincent rela kok kedua mata Vincent buat donor mata untuk Cia, supaya Cia bisa liat lagi." tulusnya menatap sendu kearah Cia.
"Nggak usah, makasih Vincent." tolaknya dan tersenyum lembut kepada Vincent.
"Vincent, Cia boleh minta tolong?." tanya Cia meminta tolong.
"Boleh! Boleh! Boleh!." semangat Vincent sampai dirinya menirukan suara seperti ipin yang berada ditv. Bahkan Cia yang mendengarnya menggigit pipi dalam karna suara imut Vincent.
'Cocok nih jadi uke!.' batin Cia yang memang sangat menyukai novel yang bergenre BL.
"Bangunin temen-temen Cia." jawab Cia.
Vincent melihat sekeliling yang mana terisi beberapa pemuda pemuda tampan sedang tidur lebih tepatnya pingsan karna obat bius yang diberikan oleh sang pelaku.
"Oke!."
"Tapi Cia harus pindah dulu." setelah itu Vincent menggendong Cia ala bridal style dan mendudukannya disofa single kosong. cia menurut tanpa banyak cing cong.
Selang beberapa saat, Vincent kembali dengan dua ember yang entah didapat dari mana.
Byuurr
Dengan girangnya, Vincent menguyur semua pemuda dengan air yang berada diember. Satu persatu semua orang terbangun dengan wajah linglung dan sebagainya.
"HUUAAA...! KEBAKARAN! KEBAKARAN!." teriak Mars panik yang langsung terjatuh dari tempat duduk.
Plak
"Bego! Ini Corona! Corona!." Alfa mengeplak kepala Mars dengan tak berperasaan.
"Lu pada pas pembagian otak nggak berangkat 'ya jadi gini! Tolol semua." Zidan yang sudah tau apa yang sedang terjadi barusan.
"Hahaha!." tawa Vincent meledak dengan kedua tangannya memegang perutnya. Sontak semua orang menoleh kearah Vincent.
"Anak siapa sih lo! Berdosa banget!." geram Alfa ingin mengeplak kepala Vincent namun Vincent dengan sigap menghindar dari amukan singa jantan.
"Tau lu! Entar gue panggil Lucifer mampus luh!." ancam Mars dengan sedikit candaan. Vincent acuh tak acuh bahkan tak takut dengan ancaman yang dilontarkan Mars. Baginya itu, cuma candaan.
"Bau apa nih." Altares mengendus endus bau yang tiba tiba menyeruak dihidungnya. Salah satu dari mereka juga ikut mengendus endus bau.
"Bau darah." semua orang terkejut dan melihat sekeliling tapi tidak ada namun mata mereka terhenti ketika melihat sebuah rambut panjang dan terlihat darah menggenang dilantai.
Disingkirkan rambut itu yang menutupi wajah seseorang. Perlahan tapi pasti wajah seseorang itu terlihat. Wajah dengan make up tebal, lipstick merah pekat menambah seperti ondel ondel. Orang itu.
Lolita!.
_______
Mungkin beberapa part lagi story ini bakal tamat (mungkin)
Penulis:NVL.EL
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Aleciana [END]
FantasyWarning Area!!!=Berbau ++/dewasa, terdapat kata-kata kasar, umpatan, kekerasan, bahasa campur, kissing, skinship!. Start:27 -2 -2022 Finish: 3-7-2022 Status:[END] ------------------------------------------- "AAAAHKK!!. " triaknya menggema diruangan...