Transmigrasi Aleciana [END]

37

"Tentu saja Tuan." jawab sistem.

Apa maksudnya? Apakah Cia tau kematian Kaira dan sepertinya dia terlibat oleh kematian itu. Namun, siapa Dia yang dimaksud Cia?.

Flashback on

Ketika Cia sedang asik asik memakan makanan yang ada dirumah Boy. Tiba tiba suara yang menggangu dikepalanya terdengar seperti suara sistem miliknya.

"Tuan."

'Ya.' ucap singkat Cia dalam batinnya.

"Anda mendapatkan misi." ucap sistem langsung merubah bentuknya menjadi hologram.

'Tumben ada misi.' cibir Cia.

Ting

"Misi:Menyuruh protagonist pria membunuh antagonist mama dan suruh protagonist memaksa antagonist mama menandatangani surat perceraian.
Hadiah:Kesempurnaan presentase status.
Penalty:gampang basah 'itunya'."

Yes/No

'Itu? Itunya apa tem?." tanya Cia

"Itu loh tuan jangan pura pura polos." ucap sistem sedangkan Cia menyengir dengan tampang polos.

'Yes.'

'Tunggu! Antagonist mama? Siapa dia sistem, saat gue baca nggak ada tuh antagonist mama.' Cia mengerutkan keningnya seolah berusaha menggingat sesuatu.

"Karna alur sudah berubah jadinya tokoh antagonist wanita menjadi dua dan antagonist mama itu adalah Kaira tuan." ucap sistem menjelaskan beberapa perubahan pada alur cerita.

'Gue nggak nyangka.' geleng Cia.

Setelah percakapan itu sistem menghilang meninggalkan Cia yang saat ini tengah membuka handponenya lalu beralih ke aplikasi chat dan mencari kontak Kevan.

Cia
Van.

Dedemit palsu 🖕
Ya, sayang butuh bantuan?

Cia
Bunuh Kaira.

Cia
Suruh sekalian Kaira tanda tangan
Surat perceraian.

Cia
Gue udah kirim kertasnya
mungkin bentar lagi datang.

Dedemit palsu 🖕
Siap sayang!.

Dedemit palsu 🖕
Tapi,
bukannya Mama kamu kabur?
Gimana aku mau bunuh, yang?.

Cia
Pikir sendiri.

Sedangkan disisi Kevan, dia sedang tersenyum senyum sendiri didalam kamar seorang diri. Wajahnya nampak sangat bahagia. Karna, selama ini Cia tidak pernah chat dengannya ataupun membalas pesannya.

"Gue lacak aja kali 'ya?." gumam Kevan beranjak dari ranjangnya lalu berjalan kearah meja yang terdapat komputer.

Tak tak tak

Suara ketikan di keyboard menggema dikamar Kevan, matanya tampak serius menatap tulisan tulisan dikomputernya.

Ting tong

Bell apartment Kevan berbunyi dengan diiringi teriakan menggema yang memekakan telinga.

"YUHUU SAPADA."