Pagi, semua...Maaf, aku balik lagi..
Ternyata aku emang nggak bisa lepas dari Devi..🤭🤭🤭
Happy reading ya, say?
❌❌❌
Waktu menunjukkan pukul satu dinihari. Di dalam kamarnya, Lintang tengah gelisah. Berulang kali ia berbaring, lalu duduk. Sebentar kemudian berjalan. Matanya beberapa kali meneliti pada wajah lelap Rama.
Mereka baru saja usai olahraga malam, tiga puluh menit yang lalu. Dan Rama langsung terlelap karena lelah. Namun, tidak dengan dirinya. Matanya sulit di bawa menyelami alam mimpi.
Ada yang tiba-tiba ia inginkan. Mangga di cocol petis. Entah mengapa, nama dua jenis benda itu terlintas begitu saja di pikirannya. Namun, ia tak tega membangunkan Rama yang terlihat pulas dalam tidurnya.
Lintang mondar-mandir tak jelas. Ia tak sadar, jika aktivitasnya telah membangunkan sang suami. Lelaki itu mendekat dan menyergap tubuh istrinya dari belakang.
Lintang sempat menegang namun, sesaat kemudian berubah santai. Ketika ia mulai menyadari siapa yang mendekap erat tubuhnya. Rama dengan mesra menciumi tengkuk dan bahu Lintang yang terbuka. Jujur saja, Lintang terpancing dengan aksi panas suaminya.
Tapi, ada hal yang lebih mengganggu di pikirannya ketimbang godaan dari Rama. Jadilah sebisa mungkin ia berbalik menghadap wajah suaminya.
Di peluknya erat tubuh maskulin di depannya, yang sudah tiga bulan ini menjadi miliknya. Ia sandarkan kepala di dada bidang nan berbulu tipis itu.
"Mas?" panggilnya pelan.
"Apa sayang? Ada yang ganggu pikiran kamu?" sahutnya lembut, seraya membelai punggung istrinya sensual.
"Iya, keganggu banget" keluhnya manja, membuat Rama tersenyum.
"Emang apa yang bikin pikiran kamu keganggu?"
"Aku... Aku... Pengin... Emm.. aku pengen mangga sama petis, mas" aku Lintang akhirnya.
"Mangga sama petis? Dinihari gini?!" tanya Rama heran. Membuat Lintang mengangguk dengan muka cemberut.
"Pengen sekarang banget?!" tanya Rama lagi untuk memastikan.
"Iya, mas. Sekarang. Udah dari tadi sih, penginnya. Tapi, mau bangunin kamu nggak tega"
"Tapi, dinihari gini mau cari di mana, sayang? Besok aja ya, nunggu pagi?"
"Nggak mau besok, maunya sekarang. Ayo dong mas, cariin?! Kalau nggak mau, ya udah!" rajuk Lintang tiba-tiba. Ia hendak menjauh dari Rama namun, keburu di tahan lelaki itu.
"Iya, iya, mas akan cariin. Tapi, kamu di rumah aja, ya? Jagain Rafkha" pinta Rama, yang dengan mudahnya di turuti Lintang.
Rama segera beranjak mengambil kaos putih berlengan pendek, yang sempat teronggok di lantai dan kemudian memakainya.
Setelahnya ia mengambil kunci mobil dan keluar dari kamar. Ia kemudian mengemudikan mobilnya untuk berangkat mencari mangga petis permintaan sang ratu.
❌❌❌
Rama sudah berkeliling selama satu setengah jam. Tidak ada satupun pohon mangga yang tengah berbuah. Kios-kios buah juga sama tutup.
Rama berulang kali harus mengumpulkan fokus di tengah mata yang mengantuk luar biasa. Agar apa yang di inginkan Lintang bisa ia dapatkan.
Melintasi sebuah pos ronda, ia seperti melihat pohon mangga yang tengah berbuah lebat. Dengan sedikit ragu, ia mundurkan kembali mobilnya ke arah pos ronda tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Kau Tahu Sakitnya Melepaskan (Terbit)
General FictionJanji suci di antara kita, memiliki makna yang berbeda. Suci dan kebahagiaan bagiku namun, kosong dan neraka bagimu. Walau hatiku telah jatuh padamu, aku bisa apa? Jika akhirnya kau memilih menepi. Aku hanya bisa merelakan tanpa mampu lagi menahan. ...