5 PEMUDA

985 174 11
                                    

⚠️JANGAN LUPA VOTE!


"Waalaikumussalam!" 4 pria di hadapan menjawab hangat.

"Waduh, sepertinya habis belanja-belanja, nih? Seru sekali," gurau seorang pria dewasa dengan jas hitam serta kopiah merah.

Aku tersenyum tipis, berjalan malu mendekati meja berkumpul bersama pria yang kutemani.

"Duduk, duduk! Kita perkenalan dulu, ya." Pria dewasa berkopiah merah tersenyum menyambut.

"Omong-omong, kalian semua sudah makan siang, belum?"

Kelima murid panduannya mengangguk, menjawab sudah. Fakta yang sebenarnya, aku sama sekali belum menyantap apa pun sedari pagi. Tapi ya sudahlah, perut memang belum lapar.

"Baik kalau begitu, saya ingin mengajak kalian berkenalan. Di sini saya punya kertas-kertas kecil, nanti kertas ini akan diisi oleh kalian dengan kata-kata mutiara yang menjadi motivasi hidup kalian. Oke?"

Kami berlima mengangguk. Setelahnya Pria berkopiah merah mengeluarkan sebuah kotak berisi lembaran kertas yang sudah dipotong-potong. Kami semua mengambil. Satu pena hijau bergilir di atas meja, berganti-gantian untuk mengisi kertas masing-masing.

Ctek!

"Sudah?"

Pena sudah berhenti di pria ke-5, laki-laki yang kutemani tadi. Pria itu menyerahkan pena kepada pemandu perjalanan kami.

"Baik, kalau semuanya sudah, kertas kalian masing-masing dikembalikan kepada saya. Nanti akan saya bacakan satu persatu. Kalau misalkan kalian merasa yang saya bacakan adalah kalimat yang kalian tulis, kalian boleh angkat tangan kemudian dilanjutkan dengan perkenalan diri. Paham?"

Kami semua mengangguk. Pria berkopiah merah tersenyum manis. 5 lembar kertas kecil-kecil sudah dilipat tertumpuk di atas meja hadapannya. Secarik kertas kemudian diambil, dibuka.

"Wah, kalimatnya bagus sekali! Saya bacakan, ya. 'Salah satu hal yang paling penting untuk meraih kesuksesan adalah menghargai proses sendiri.' Kertas punya siapa ini?" Pria dewasa berkopiah merah menatap antusias.

Salah satu di antara 5 siswa panduannya mengangkat tangan—pria yang duduk persis di sebelah kananku.

"Silakan, Nak, perkenalkan diri," suruh pria dewasa berkopiah merah.

Yang diseru menghela napas, tersenyum tipis malu-malu. Pria itu mengenakan kaos kerah polos berwarna putih. Aku masih ingat begitu jelas apa yang terjadi dan terlihat hari itu.

"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Fathur Adam Alaydrus, biasa dipanggil Fathur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Fathur Adam Alaydrus, biasa dipanggil Fathur. Saya lahir di Palembang tanggal 8 Februari tahun 2000. Sampai saat ini saya masih tinggal di Palembang. Karakter saya terbuka, suka bercanda, tapi kata orang-orang saya sedikit judes, mungkin karena raut wajah saya, hehehe... Sepertinya di sini saya salah satu siswa paling muda, karena selama sekolah, saya sempat loncat 2 kelas dan lulus di umur 17 tahun."

DI MANA KUMENJEMPUT SURGA? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang