JODOH?

1.9K 272 1
                                    

⚠️JANGAN LUPA VOTE!!!


"Syuqran (Terima kasih), Akhi!" Tiba pada santri terakhir, aku tersenyum simpul, menghela napas. Santri itu menyalamiku, berbalik, hendak pergi.

Baru satu langkah, remaja itu mendadak berhenti, berputar lagi. "Akhi, sebelum ana kembali ke kamar, boleh ana meminta sesuatu?" Dia bertanya.

"Apa?" Aku tersenyum tipis. Santri di hadapan tertunduk ke lantai. "Ana ingin didoakan oleh akhi," jelasnya.

Senyumku semakin melancip. "Iya, silakan."

Santri itu menegakkan bahu. "Ana ingin didoakan mendapat istri yang cantik, Akhi... perempuan yang salihah, yang baik, yang pintar—"

"Hahahaha..." Aku dan Ustaz Ali sontak tertawa mendengarnya.

"Hei, anta itu belajar dulu yang bagus! Tamatkan sekolah, kuliah, cari kerja dulu. Jangan pikirannya nikah melulu..." Ustaz Ali menepuk pundak santri itu, membuat remaja yang ditepuknya tersenyum malu.

"Sudah, sudah. Tidak apa-apa. Ana akan mendoakan anta. Semangat, ya! Semoga jodoh anta nanti sesuai dengan yang anta inginkan. Pokoknya yang terbaik!" Aku menatap berbinar.

Santri itu tersenyum girang, "Syuqran, Akhi! Syuqran, Ustaz! Assalamualaikum!" Tubuhnya sedikit membungkuk, kemudian berjalan pergi.

"Waalaikumsalam." Aku dan Ustaz Ali menjawab serempak.

"Hahahaha, ada-ada saja santri ana ini." Ustaz Ali menggeleng-gelengkan kepala.

"Selagi itu baik, kita doakan saja, Ustaz." Aku membalas.

"Ya sudah yuk, istirahat dulu." Ustaz Ali mulai membuka pintu kamarnya. Aku mengangguk, menyusul masuk.

Kamar Ustaz Ali begitu nyaman. Jika ingin memasuki kamarnya, kita harus melewati sebuah ruangan yang lebih besar terlebih dahulu. Di dalam ruangan besar itu terdapat 2 kamar, salah satu di antaranyalah kamar Ustaz Ali.

Satu kamar lagi ditempati oleh dua orang ustaz lain, dua ustaz baru yang tidakku kenal. Ustaz Ali menempati kamarnya seorang diri. Di dalam kamar terdapat sebuah ranjang bertingkat. Dia menempati ranjang bawah, sedangkan ranjang atas kosong, ranjang itu yang akan kutempati malam ini.

^ ^ ^

Hangat mentari yang baru naik menyelinap masuk ke sela-sela ventilasi kamar Ustaz Ali. Ayam-ayam jantan sibuk berlomba mengeluarkan kokokan paling merdu. Hari sudah pagi.

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Aku akan mengisi seminar pada hari ini. Acaranya akan diselenggarakan pada pukul 14:00 siang nanti. Seluruh materi yang akan disampaikan telah kukuasi. Semua sudah kuhafal beserta dengan gaya bicara pada setiap kalimat bahkan kata-nya.

Aku dan Ustaz Ali beranjak menuruni tangga asrama. Baru saja kami pulang dari masjid usai kegiatan menghafal dan membaca Al-Quran yang dilaksanakan lepas subuh. Aku masih mengenakan baju koko kala itu, baju koko panjang berwarna hitam yang dipinjamkan Ustaz Ali. Begitu cerobohnya aku tidak membawa baju muslim ke pesantren. Kemarin terlupa saking berdebarnya memikirkan materi seminar dan pertemuan yang dinanti-nanti itu.

Foto Kahfi :

Foto Kahfi :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DI MANA KUMENJEMPUT SURGA? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang