Sedangkan di tempat lain di sebuah apartemen nya seorang laki-laki tengah berbaring terlentang di atas ranjang empuk miliknya. Sesekali kedua bola mata itu terpejam kemudian terbuka kembali setelah beberapa saat.
Kedua bola mata itu kini beralih ke samping kanan di mana ponselnya yang tergeletak menampilkan panggilan dari sang mama. Dengan malas tangannya mengambil ponselnya yang tergeletak.
"Ya mah, kenapa?" Tanyanya pada sang mama yang berada di sebrang sana.
"Kapan kamu pulang?" Bukannya jawaban laki laki itu malah mendapatkan sebuah pertanyaan kembali.
"Mungkin besok mah Toni pulang." Jawab laki-laki itu yang tak lain adalah Toni.
"Cepetan pulang, kakak sepupu kamu itu mau menikah dan juga tadi pagi ada temen kamu Olive nganterin undangan pernikahan." Toni hanya diam saja, karena dia sudah tau siapa calon suami dari sahabatnya itu.
"Iya mah, iya." Jawab Toni cepat.
***
Kali ini Toni menepati janjinya untuk pulang ke kotanya. Kedua bola mata itu menatap lurus ke arah rumahnya setelah ia turun dari taksi yang mengantarnya dari bandara menuju ke rumahnya.
"Assalamualaikum." Kata Toni yang mendorong pelan pintu rumahnya dan mendapati kedua orang tuanya, sepupu serta om dan tante nya.
"Pulang juga ternyata." Toni hanya menatap kearah laki-laki yang duduk di samping om dan tante nya yang tak lain adalah sepupunya Elvan.
"Jawab dulu kalau ada yang salam." Jawab Toni sambil menyeret kopernya masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di ruang tamu Toni segera menyalami kedua orang tuanya dan juga kepada om dan tante nya.
"Ini undangan dari Olive." Kata Utari mama Toni menyerahkan sebuah undangan yang bertuliskan nama sahabatnya.
Sedangkan Elvan menatap bingung ke arah undangan yang sedang dipegang oleh adik sepupunya. "Loh itukan undangan pernikahan gue." Kata Elvan yang tiba-tiba membuat semua orang yang berada di ruang tamu menatap sosok laki-laki itu.
"Oh jadi calon istri gue itu sahabat sama lo?" Tanya Elvan kembali sambil menatap kearah Toni yang masih berdiri di seberangnya.
"Oh jadi lo calon suami sahabat gue?"tanya Toni yang langsung mendapatkan anggukan cepat dari kakak sepupunya itu.
"Sahabatku kakak iparku." Gumam Toni dengan sangat pelan sampai semua orang yang berada di situ tidak dapat mendengar suaranya.
Satu fakta yang baru mereka semua ketahui bahwa Olive calon istri dari Elvan adalah sahabat dari Toni Syahreza.
Toni memutuskan untuk masuk terlebih dahulu ke dalam kamarnya karena tubuhnya yang sangat lelah harus menempuh beberapa jam perjalanan udara dan juga beberapa menit perjalanan darat.
Sesampainya di kamar Toni langsung terduduk di atas ranjang yang selama 1 tahun ini sudah ia tinggalkan pergi ke kota orang.
Orang tua Toni memang mempunyai perusahaan sendiri yang terbilang cukup maju di kotanya, sehingga Toni harus pergi keluar kota untuk mengembangkan kembali perusahaan dari keluarganya itu yang mengharuskan dirinya pergi selama 1 tahun keluar kota.
Kedua bola mata itu menatap sayu ke arah undangan berwarna biru yang ia pegang. "Semoga saja mereka bahagia atas pernikahan yang akan mereka jalani kedepannya." Gumam Toni sambil meletakkan 1 undangan yang tadi ia pegang di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...