Part 6

1.7K 88 1
                                    

Kedua bola mata itu menatap setiap sudut ruangan kamar milik seorang laki-laki yang tengah duduk diatas sofa.

"Toni!!" Panggil Olive sedikit keras berharap Toni segera menoleh kearahnya.

"Hem, kenapa?" Tanya Toni yang sudah mendongakkan kepalanya menatap kearah Olive yang sedang berdiri di depan lemari besar miliknya.

"Baju-baju gue ditaruh di lemari ini?" Tanya Olive dengan suaranya yang pelan sambil menunjuk kearah lemari yang berada tepat di sampingnya.

Mendapat anggukan dari Toni membuat Olive segera membuka koper yang ia bawa dari rumahnya yang berisikan baju-baju dan juga barang-barangnya.

Pasangan suami istri baru itu sudah memutuskan jika akan tinggal terlebih dahulu selama satu minggu di rumah orangtua Toni sebelum mereka pindah keluar kota lebih tepatnya ke apartemen Toni karena Toni yang harus mengurus perusahaan cabangnya di luar kota.

Kali ini Olive tidak membawa terlalu banyak pakaian dikarenakan ia hanya tinggal 1 minggu di rumah mertuanya. Setelah memasukkan semua bajunya ke dalam lemari Olive menutup koper tersebut dengan rapat dan dan meletakkannya di samping lemari.

"Lo mau kemana?" Toni yang mendengar suara istrinya segera menoleh ke belakang sebelum dirinya berhasil membuka pintu kamarnya.

"Gue mau keluar dulu, mau ketemu sama papa." Jawab Toni dengan tangan yang sudah membuka pintu kamarnya siap melangkahkan kakinya menuju keluar kamar.

***

Diruang tengah Toni tengah duduk bersama dengan kedua orang tua dan juga Om serta tantenya.

"Oh ya, Olive mana?" Tanya Inggit kepada keponakan laki-lakinya yang duduk bersebrangan dengan dirinya.

"Dia lagi di kamar tan beres beres baju-bajunya." Jawab Toni yang mendapat anggukan dari Inggit.

"Maafin kami ya Ton gara-gara kami kamu harus nikah sama Olive yang harusnya jadi kakak ipar kamu." Kata Hamdan yang menatap tidak enak ke arah keponakannya itu.

"Nggak papa kok om, lagian kasihan sama Om Andra dia kan punya penyakit jantung. Dan juga kasihan sama Olive pasti dia malu karena nggak jadi nikah." Jawab Toni dengan apa adanya menatap kearah Om serta tantenya secara bergantian.

"Sepertinya kamu sangat mengenal olive dengan baik." Kata Inggit yang menatap kearah keponakannya itu.

"Ya pasti kenal baik lah mbak Olive kan sering main bareng sama Toni sewaktu mereka kuliah dulu." Jawab Utari dengan cepat yang mendapat anggukan dari Inggit.

"Pantesan ya." Kata Inggit yang mendapat anggukan cepat dari Toni.

"Kalian bakal pindah beneran?" Tanya Inggit menatap kearah keponakannya kembali. Inggit memang sudah menganggap Toni sebagai anaknya sendiri seperti Inggit menyayangi Elvan putra kandungnya.

"Iya tan soalnya kan Toni harus nyelesaiin pekerjaan Toni yang ada di Malang." Jawab Toni yang mendapat anggukan dari Inggit.

"Mbak bagaimana jika Elvan sewaktu waktu kembali?" Tanya Utari yang takut jika Elvan datang sewaktu-waktu. Karena dari awal Olive adalah milik Elvan itulah yang berada di pikiran Utari saat ini.

"Kamu tenang aja Tar, kalau sampai Elvan kembali dia juga nggak bakalan bisa rebut Olive dari Toni. Karena sekarang Toni adalah suami Olive." Dengan cepat Hamdan menjawab pertanyaan dari sang adik.

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang