"Toni." Panggil Olive sedikit keras dari kamar membuat Toni yang berada di dalam kamar mandi segera keluar dari kamar mandi dengan handuk sepinggang yang melilit tubuh bagian bawahnya.
"Kenapa?" Tanya Toni dengan panik. Toni selalu panik dan juga khawatir saat Olive memanggilnya dengan sedikit berteriak karena Toni takut terjadi sesuatu kepada sang istri dan juga calon anak mereka.
"Tadi mama kamu nelfon, kita diminta pulang. Katanya udah lama kita nggak pulang, lagian kata mama perusahaan kamu yang disini udah bisa ditinggal dan dipantau dari jauh." Toni menghembuskan nafasnya pelan mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut sang istri.
"Iya sayang, kita pulang tapi nggak sekarang. Biarin aku mandi dulu terus nanti cari tiket." Olive yang mendengar itu hanya terkekeh pelan dan menatap kearah Toni yang pergi menjauh darinya menuju ke kamar mandi kembali.
Setelah masuk ke dalam kamar mandi Toni segera melanjutkan kembali mandi paginya kali ini yang tadinya sempat tertunda karena teriakan sang istri. Olive memilih keluar dari kamarnya menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga sang suami tentunya.
Entah kenapa saat mengingat masakan yang tadi malam dibuat oleh Toni membuat Olive ingin sekali membuat makanan itu kembali untuk mereka berdua sarapan hari ini.
"Ya deh, mending aku buat itu aja lagi. Enak juga." Kata Olive yang berjalan ke arah lemari pendingin untuk mengambil bahan-bahan untuk membuat makanan seperti yang tadi malam Toni buatkan untuk dirinya.
"Mau bikin apa?" Terdengar suara seseorang dari belakang membuat Olive segera menoleh ke belakang dan mendapati sang suami yang sudah selesai dengan acara mandinya bahkan laki-laki itu sudah memakai celana pendek dan juga kaos berwarna hitam.
Hari ini mereka berdua memang tidak masuk ke kantor dikarenakan banyak hal, terutama tentang keadaan Olive yang akhir-akhir ini selalu mual dan juga merasa pusing saat mengerjakan pekerjaan kantor.
"Aku mau bikin makanan kayak yang tadi malam kamu masak. Soalnya itu enak banget kalau diingat-ingat." Toni hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian dengan pelan menggeser tubuh Olive untuk menjauh dari hadapan kulkas.
Toni nampak mengambil kembali bahan-bahan untuk membuat sarapannya. "Biar aku aja yang buat." Kata Toni yang mengambil ikan salmon, wortel, brokoli daun jeruk dan sekarang ditambah dengan 1 buah kentang.
"Biar aku yang masak nasinya." Kata Olive yang berjalan kearah wastafel untuk mengambil wadah yang biasa ia gunakan untuk mencuci beras sebelum memasak beras supaya menjadi nasi.
Toni hanya menganggukkan kepalanya pelan karena suatu pekerjaan yang dilakukan bersama-sama membuat pekerjaan itu akan cepat selesai, Olive mengambil 1 cup beras dari dalam penyimpanan beras yang berada di dekat wastafel kemudian menuangkannya ke dalam wadah dan memberikannya sedikit air.
Olif nampak mencuci beras tersebut beberapa kali sampai dirinya merasa bahwa beras yang ia cuci sudah benar-benar bersih. Sedangkan Toni laki-laki itu itu nampak memotong-motong sayuran yang sudah ia ambil tadi seperti wortel brokoli dan juga kentang.
Setelah urusan nasi selesai Olive memilih membantu Toni yang sedang memotong sayuran menjadi potongan-potongan kecil supaya lebih mudah untuk dimakan.
"Kamu belajar masak dari mana sih Ton?" Tanya Olive yang memperhatikan Toni yang sedang membalikan ikan salmon yang sedang dipanggang di atas pen bersama dengan mentega serta bawang putih.
"Nggak tau." Jawab Toni apa adanya karena dirinya memang tidak tahu dari mana asal dirinya bisa memasak karena menurutnya dia bisa melakukan itu secara tiba-tiba.
Akhirnya setelah beberapa saat berkutat dengan semua peralatan itu sarapan yang mereka buat berdua sudah tersaji di atas meja, Olive yang dapat mengembangkan senyumnya saat melihat makanan yang sama dengan makanan yang tadi malam ia makan tersaji di hadapannya.
Tanpa menunggu lama setelah membaca doa Olive segera menyantap sarapannya itu tanpa memperdulikan Toni yang sedang duduk di sampingnya sambil memperhatikan Olive yang tengah menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Melihat Olive yang makan begitu lahap membuat Toni ikut tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah sang istri. Toni juga segera ikut memakan sarapannya sambil sesekali memperhatikan Olive yang tengah mengunyah makanannya.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Olive untuk menghabiskan makanan yang berada di hadapannya itu, Olive segera meminum air putih yang sudah disiapkan oleh Toni sebelum mereka melakukan sarapan tadi.
***
Setelah sarapan tadi Toni langsung mencari dua tiket pesawat menuju ke Jakarta untuk dirinya dan juga sang istri karena rencananya mereka berdua akan segera pulang ke kota asal mereka berdua dan menetap di sana bersama dengan orang tua mereka.
Sangat mudah bagi Toni untuk mendapatkan 2 tiket itu karena dirinya banyak mempunyai teman teman yang bisa memberikannya tiket dengan mudah. Setelah mendapatkan tiket Toni dan Olive segera mengemasi barang-barang mereka berdua dan memasukkannya ke dalam sebuah koper milik mereka.
Rencananya pesawat mereka akan berangkat pukul 4 sore hari ini. Pukul 1 siang Toni dan Olive sudah menyelesaikan semua pekerjaannya yaitu mengemasi semua barang-barang mereka berdua.
Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang tengah sambil menyalakan sebuah televisi yang menyiarkan sebuah berita. "Aku nggak sabar deh, pengen ketemu sama mama." Kata Olive yang kini menyandarkan kepalanya di pundak sang suami dengan kedua tangan yang melingkar di pinggang milik sang suami juga.
"Oh ya, kamu mau aku beli rumah sendiri apa sama orang tua aku?" Tanya Toni yang sejak tadi memikirkan dimana mereka akan tinggal saat mereka pulang ke kota mereka.
"Terserah kamu aja deh, yang penting aku ikut kemanapun kamu pergi." Jawab Olive dengan senyum cerah dibibirnya. "Kalau gitu kita tinggal di rumah orang tuaku aja ya. Soalnya kalau tinggal di rumah sendiri pasti kamu bakal repot apalagi kamu kan lagi hamil aku enggak tega kalau harus ninggalin kamu sendirian pas aku pergi kerja." Olive hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan karena yang diucapkan oleh suaminya itu sangat benar.
Lagipula Olive juga sangat senang jika tinggal bersama dengan Utari mama mertuanya itu karena Utari sangatlah baik kepada dirinya.
Pukul tiga sore Olive dan Toni sudah keluar dari area apartemen Royal Diamond yang beberapa bulan ini menjadi tempat tinggal mereka berdua. Pesawat mereka lepas landas pukul 4 lebih 15 menit karena pesawat mereka harus mengisi bahan bakar terlebih dahulu sebelum lepas landas membawa mereka ke kota tujuan.
Butuh waktu berapa jam untuk mereka sampai di ibukota. Saat sampai di kediaman orangtua Toni pun Olive tertidur di dalam taksi dengan Toni yang memeluk dirinya.
"Olive bangun, kita udah sampe." Kata Toni yang mencoba membangunkan istrinya itu dengan lembut. Tidak membutuhkan waktu lama Olive sudah terbangun dari tidurnya dengan kedua bola mata yang masih sedikit terpejam.
Olive begitu saja keluar dari taksi kemudian duduk di kursi yang berada di teras rumah mertuanya. sedangkan Toni dan juga sopir taksi yang tadi mengantar mereka berdua tengah menurunkan barang-barang Toni dan juga Olive yang terlihat begitu banyak.
Toni maupun Olive memang tidak menghubungi kedua orang tua mereka jika mereka berdua akan pulang pada malam hari ini. Olive nampak kembali menutup kedua bola matanya sambil menyandarkan kepalanya di dinding yang berada di belakangnya.
-----------
Hay guys, gimana kabar kalian?
Jangan lupa follow dulu guys bagi yang belum follow. Sebelum baca vote juga ya guys, kalau udah baca boleh kok komen. Tetep setia buat nungguin mereka ya guys sampai cerita tentang mereka berdua selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...