Part 12

1.4K 89 0
                                    

"Ton lo mau sarapan apa?" Tanya Olive yang sudah siap dengan bahan makanan didapur.

"Terserah lo aja, yang penting nggak lama. Takut telat nanti." Jawab Toni yang sedang menikmati kopi panasnya.

"Iya sebentar." Jawab Olive yang sudah mengambil sebuah penggorengan dari lemari penyimpanan yang berada di bawah.

Pagi ini Olive memutuskan untuk membuat nasi goreng saja karena menurutnya nasi goreng adalah makanan paling gampang yang bisa ia buat saat ini.

Sekitar 15 menit berkutat dengan penggorengan dan juga bahan-bahan nasi goreng akhirnya nasi goreng buatan Olive sudah terjadi di atas piring di hadapan dirinya dan juga Toni suaminya.

"Ini udah." Toni hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil menatap ke arah nasi goreng yang berada di hadapannya.

Setelah sarapan Toni bergegas berdiri dari tempat duduknya menuju ke ruang tengah di mana ponsel dan juga tas kerjanya ia letakkan tadi, "Gue berangkat dulu." Kata Toni dengan datarnya kepada Olive yang tengah berdiri di belakangnya, bahkan laki-laki itu sama sekali tidak menoleh kearah sang istri.

Setelah kepergian Toni Olive hanya bisa diam di ruang tengah menatap sekeliling apartemen yang sekarang menjadi tempat tinggalnya bersama dengan sang suami.

"Gue harus ngapain disini?" Tanya Olive menatap sekeliling apartemen milik Toni. Olive yang kini sudah berstatus sebagai istri orang memilih untuk berdiri dari duduknya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang bisa ia lakukan saat ini.

Gadis itu terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil pakaian kotor miliknya dan juga milik suaminya, tidak banyak pakaian kotor yang Olive cuci kali ini karena hanya ada beberapa potong saja miliknya dan juga milik Toni.

Setelah memasukkannya kedalam mesin cuci Olive meninggalkan cuciannya untuk membereskan hal lain seperti menyapu lantai diseluruh apartemennya, setelah selesai menyapu cuciannya juga sudah selesai siap untuk dijemur.

Setelah urusan pakaian selesai Olive memilih kembali ke urusan lantai yaitu mengepel seluruh lantai apartemen nya mulai dari kamar utama kamar kedua yang menjadi tempat kerja Toni saat ini.

Setelah selesai Olive memilih kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sangat gerah sehabis melakukan pekerjaan rumah yang ia lakukan tadi.

Setelah terlihat segar kembali Olive memilih untuk beristirahat sejenak dengan menonton TV di ruang tengah yang menayangkan siaran masak-masak seorang chef terkenal di Indonesia.

"Masa iya seharian ini gue harus nonton TV mulu." Gumam Olive yang menatap jam dinding diatas TV menunjukkan pukul setengah 10 pagi.

"Gue harus ngapain dong disini?" Tanya Olive yang mulai bosan dengan acara masak-masak dihadapannya. "Apa gue jalan jalan aja ya." Gadis itu memutuskan untuk mematikan televisi yang sejak tadi ia tonton dan memilih masuk ke dalam kamar untuk mengambil tas miliknya.

Dengan hati yang riang dan gembira Olive keluar dari apartemennya menuju ke lantai dasar, setelah sampai di lantai dasar dan keluar dari bangunan apartemen itu Olive nampak menoleh ke kanan dan ke kiri melihat jalanan yang sangat padat akan kendaraan.

Karena Olive yang belum menghafal daerah ini lebih memilih berjalan kaki terlebih dahulu ke arah kanan jalan, gadis itu nampak bersenandung kecil sambil menikmati udara yang begitu sejuk di pagi hari ini meskipun sudah pukul 9.30.

Sampai langkah kakinya terhenti karena melihat penjual es krim yang berada di pinggir jalan, "Enak tuh kayaknya." Gumam Olive yang berjalan perlahan menghampiri penjual es krim.

"Pak rasa coklat satu." Kata Olive memesan es krim kepada penjualnya. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan Olive kembali melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki dan juga es krim yang menemaninya.

Gadis itu terus berjalan sendirian tanpa arah menjelajahi indah dan juga sejuknya kota Malang, "Rasanya gue udah capek banget." Gumam Olive yang menyeka keringat yang sejak tadi keluar dari dahinya.

"Pulang ah, capek banget." Akhirnya Olive memutuskan untuk pulang ke apartemennya karena sudah merasa sangat lelah.

Tiba-tiba langkahnya terhenti kembali saat mengingat bahwa dirinya tidak mempunyai akses untuk masuk ke dalam apartemen milik Toni. "Gila sih emang tu orang, bisa-bisanya dia nggak ngasih kunci buat gue." Kini Olive bener-bener ingin sekali memukul kepala Toni karena tidak memberikannya kunci untuk membuka pintu apartemen.

"Gila emang tu orang." Olive terus aja menggerutu sambil mengambil ponsel yang berada di tasnya.

"Ton, gue ada diluar. Pas mau pulang ke apartemen gue baru inget lo belom ngasi kunci ke gue." Kata Olive setelah Toni menjawab telepon darinya.

Sedangkan Toni laki-laki itu tengah duduk di kursi kebesarannya memijat pelipisnya pelan karena terasa pusing.

"Lo sekarang dimana?" Tanya Toni yang sudah berdiri dari duduknya dengan ponsel yang masih melekat di telinganya.

Setelah mengetahui keberadaan Olive Toni segera melajukan kendaraannya menuju ke tempat yang sudah Olive tunjukkan kepadanya.

Sedangkan Olive gadis itu tengah duduk di sebuah kursi yang berada di bawah pohon yang terletak di pinggir jalan tempatnya tadi berdiri. Sesekali gadis itu nampak menyeka keringatnya yang terus keluar karena cuacanya yang semakin panas di siang hari ini.

Tidak lama setelah dirinya duduk sebuah mobil hitam berhenti tepat dihadapannya, Olive dapat melihat seseorang yang keluar dari mobil tersebut.

"Lo ngapain sih bisa sampe sini?" Tanya seorang laki-laki yang baru saja turun dari mobil hitam tadi yang berhenti di hadapan Olive.

"Gue tadi pagi udah nyuci, nyapu, ngepel gue bosen jadinya gue keluar."jawab Olive apa adanya.

"Yaudah ayo biar gue anterin lo balik." Kata Toni yang menarik pelan pergelangan tangan sang istri yang tengah duduk.

Olive hanya bisa mengikuti kemana suaminya itu membawanya pergi, namun lagi-lagi Olive dibuat tidak percaya kepada Toni yang sedang mengemudikan mobil di sampingnya. Pasalnya Toni tidak berbelok ke arah apartemen milik mereka tetapi berbelok ke arah lain.

"Kita mau kemana sih Ton?" Tanya Olive yang sangat penasaran kemana Toni ingin membawanya pergi.

"Sekarang udah waktunya makan siang gue laper."jawab Toni tanpa mengalihkan pandangannya kearah sang istri yang tengah duduk disampingnya.

"Jadi ceritanya gue harus nemenin lo makan siang gitu nungguin lo sampai lo selesai makan siang?" Tanya Olive dengan nada yang sedikit kesal kepada Toni.

Sedangkan Toni laki-laki itu hanya terkekeh pelan saat melihat Olive yang memalingkan wajahnya ke arah jendela. "Lo itu lucu Liv." Kata Toni dalam hatinya yang diiringi dengan senyum tipis di bibirnya.

"Kenapa lo senyum senyum sendiri?" Tanya Olive yang menyadari bahwa seorang laki-laki yang duduk disampingnya tengah tersenyum sambil mengemudikan mobil.

"Nggak ada." Jawab Toni yang kini merubah wajahnya menjadi sangat datar. Setelah menempuh perjalanan kurang dari 15 menit akhirnya mobil Toni berhenti disebuah restoran yang sangat asri, di depan restoran tersebut banyak sekali pepohonan dan juga bunga-bunga yang bermekaran.

Setelah memilih tempat duduk Toni memanggil seorang pelayan dan memesan makan siang untuk mereka berdua, sambil menunggu pesanan mereka datang ke duanya lebih memilih sibuk kepada ponselnya masing-masing daripada terlibat dalam obrolan.

Sampai akhirnya dua orang pelayan mengantarkan pesanan mereka, Toni memang sengaja memesan makanan sederhana yang biasa yang makan yaitu mie goreng kesukaannya serta Olive yang memesan nasi serta ayam bakar.

Tidak lupa juga dengan minuman kesukaan mereka berdua, Olive dengan jus strawberry nya dan dan Toni dengan jus jeruknya.

-----------

Part 12 udah update ya bestiee, jangan lupa vote dan komen. Aku tunggu secepatnya, kalau udah baca baru vote ya bestiee kalau mau vote dulu sebelum baca juga boleh😂

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang