Kali ini ini Olive memasukkan semua barang-barang ke dalam troli yang sedang ia dorong, bahkan gadis itu tidak memperhatikan Toni yang yang menatapnya dengan tatapan yang aneh sebab Olive yang terus saja berjalan menelusuri lorong-lorong dan mengambil barang-barang yang berada di sekitarnya.
Telah memenuhi troli yang ia dorong dengan barang-barang yang sangat banyak seperti sabun cuci, sabun pel, odol, sabun mandi, sikat gigi dan barang-barang rumah tangga lainnya Olive melepaskan pegangannya dari troli yang ia dorong dan berjalan ke belakang di mana Toni yang tengah berhenti.
"Gantian lo yang dorong." Kata Olive yang menggeser tubuh Toni untuk menjauh dari troli kosong yang sejak tadi hanya didorong oleh Toni. Toni juga hanya bisa menuruti apa yang dikatakan oleh sang istri.
Setelah itu Olive kembali mendorong troli menuju ke arah bahan-bahan makanan seperti sayur sayur dan juga daging, kali ini Olive membeli banyak sekali sayur-sayuran, daging ayam, daging sapi, ikan, cumi-cumi dan juga tempe serta tahu.
Setelah merasa belanjaannya malam ini sudah cukup banyak dan juga sudah lengkap Olive memutuskan untuk mendorong troli yang berisi sayuran ke arah kasir diikuti oleh Toni di belakangnya.
Setelah mengantri Olive segera mengeluarkan semua barang belanjaannya untuk dihitung di meja kasir, kasir itu tampak memasukkan barang-barang belanjaan Olive kedalam sebuah kantong plastik yang sangat besar dan juga ke dalam kardus kardus.
Setelah membayar dan membawa semua barang belanjaannya Olive dan Toni segera keluar dari supermarket tersebut menuju ke parkiran tempat mobilnya terparkir tadi.
Toni segera melajukan mobilnya menuju ke arah pulang namun sebelum itu dirinya terlebih dahulu berhenti disebuah restoran untuk memesan makanan untuknya dan juga sang istri.
Selama menunggu pesanan mereka jadi Olive dan Toni hanya diam di dalam mobil dengan masing-masing ponsel di tangannya, "Masih lama?" Tanya Olive yang mulai merasa tidak nyaman berada cukup lama di dalam mobil bersama dengan Toni dan hanya ada kecanggungan yang menemani mereka berdua.
"Bentar lagi juga sampe." kata Toni tanpa mengalihkan pandangannya kearah Olive. Dan benar apa yang dikatakan oleh Toni tidak lama seorang pelayan laki-laki mengantarkan pesanan makanan nya.
"Nih." Kata Toni yang memberikan makanan yang tadi ia beli di pangkuan Olive, Olive hanya menerima makanan itu dengan senyum tipis di bibirnya.
Mungkin karena efek kelelahan dan juga lapar membuat mood Olive saat ini tidak baik-baik saja, setelah menempuh kurang lebih 15 menit perjalanan mobil yang dikendarai Toni akhirnya masuk juga di area apartemen.
Saat memasuki lobby apartemen pun terlihat tampak sepi hanya ada 2 orang karyawan yang berjaga, saat membuka pintu apartemennya Olive dapat melihat suasana apartemennya yang sangat gelap karena sebelum ia pergi tadi ia sudah mematikan seluruh lampu yang berada di apartemennya termasuk ruang tamu.
Setelah menghidupkan lampu yang berada di ruang tamu ia mulai berjalan kembali ke arah dapur sambil membawa barang belanjaan nya di kedua tangannya yang diikuti oleh Toni di belakangnya.
Olive segera mengeluarkan semua barang-barang belanjaan nya di atas meja makan, setelah itu Olive segera memasukkan barang-barangnya ke dalam tempatnya masing-masing seperti sayur-sayuran, buah-buahan, perikanan dan juga lauk pauk ia masukkan ke dalam kulkas.
Sedangkan bagian barang-barang rumah tangga seperti sabun cuci, sabun pel, pewangi ruangan Olive menyimpannya di lemari yang berada di dapur lebih tepatnya lemari itu berada di samping kulkas.
Setelah semua barang-barangnya masuk Olive segera masuk ke dalam kamarnya untuk segera istirahat karena tubuhnya yang sangat lelah, di pagi hari ia harus bekerja setelah pulang bekerja ia harus membersihkan rumah dan hari ini ditambah lagi dengan belanja bulanan mereka yang cukup banyak dan melelahkan.
Saat memasuki kamarnya Olive dapat melihat Toni yang tengah berbaring miring di atas ranjang sambil memejamkan kedua matanya, bahkan Olive tidak menghiraukan keberadaan Toni yang tengah berbaring di ranjang mereka gadis itu lebih memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk menggosok gigi dan juga membasuh wajahnya.
Namun sebelum itu Olive terlebih dahulu berjalan menuju ke arah lemari untuk mengambil piyamanya, "Seger banget." Gumam Olive setelah keluar dari kamar mandi dengan piyama yang sudah melekat di tubuhnya.
Olive nampak kembali menatap kearah ranjang di mana sang suami yang telah berbaring miring menghadap ke arah meja rias, sebelum tidur Olive memilih untuk memakai segala perawatan malamnya sebelum ia tidur.
Dengan sangat hati-hati dan juga pelan-pelan Olive menaiki ranjang di mana Toni yang sudah berbaring di sampingnya, setelah berhasil berbaring dan menarik selimut sampai pinggangnya Olive dapat bernafas lega karena pergerakannya tidak mengganggu Toni yang sedang tertidur pulas di sampingnya.
"Lo tu ganteng banget deh Ton." Gumam Olive yang tiba-tiba setelah memperhatikan wajah Toni yang begitu tampan di matanya, apalagi wajah polos laki-laki itu yang tengah tertidur.
Namun kini tatapan Olive berubah ke arah perut sang suami yang tidak tertutup oleh selimut, bahkan Olive dapat melihat perut kotak-kotak milik sang suami dengan jelas saat ini.
"Keren banget." Gumam Olive yang kini mulai berani mencoba memegang perut milik suaminya itu, sampai pergerakan kecil yang dilakukan oleh Toni mengagetkan Olive membuat gadis itu segera menjauhkan tangannya dari perut sang suami dan berpura-pura memejamkan matanya.
Sedangkan seseorang yang berpura-pura tidur itu hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan sangat pelan saat dirinya tidak merasakan lagi ada pergerakan diatas perutnya yang dilakukan oleh sang istri.
"Gila, jantung gue kenapa?" Tanya Toni dalam hatinya karena sejak Olive bergabung bersamanya membuat Toni merasakan jantungnya yang berdetak cukup kencang tidak seperti biasanya.
"Sakit jantung masak?" Tanya Toni kembali dalam hatinya sambil bergerak kecil mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Tidak jauh berbeda dari Toni Olive pun sama, gadis itu nampak bergerak pelan menjauh ke arah Toni mencari posisi nyaman untuk tidur malam ini.
"Astaga jantung gue kenapa?" Tanya Olive dalam hatinya saat merasakan detak jantungnya yang tidak beraturan.
Mereka berdua sama-sama berpura-pura tidur sampai akhirnya mereka tertidur lelap dengan sendirinya, keesokan harinya Olive sudah bangun dari tidurnya pukul 04.00 pagi.
Gadis itu nampak menggeliatkan tubuhnya pelan sambil mengucek kedua matanya. Hingga akhirnya Olive benar-benar sadar bahwa dirinya sekarang berada di dalam pelukan Toni.
Mungkin juga tadi malam dirinya sudah berada di dalam pelukan Toni tapi tidak menyadari itu, buru-buru Olive melepaskan dirinya dari pelukan Toni dan berjalan turun dari atas ranjang dengan perlahan tidak mau mengganggu tidur lelap Toni.
Olive segera pergi menuju dapur untuk memasak nasi untuk nya sarapan dengan sang suami, setelah selesai dengan urusan nasinya Olive dapat mendengar suara adzan subuh yang berkumandang sangat jelas dari lantai apartemennya.
Olive memutuskan untuk membangunkan Toni terlebih dahulu supaya ikut sholat berjamaah dengannya, "Ton bangun." Kata Olive sambil mengguncangkan lengan milik sang suami itu dengan sedikit kencang dan hal itu mampu membuat Toni segera membuka matanya dan betapa terkejutnya dia saat melihat sang istri yang sudah berdiri di sampingnya dengan rambut yang tergerai indah.
"Sholat subuh." Toni hanya menganggukkan kepalanya pelan sebelum beranjak turun dari ranjangnya untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat subuh berjamaah bersama dengan sang istri.
--------------
Hello bestiee, gimana kabar kalian. Gimana puasanya lancar hari ini?
Jangan lupa komen dan vote ya bestiee, aku tunggu sekarang juga😂Kalau ada typo dalam penulisan ataupun alur cerita mohon dimaafkan ya bestiee, pokoknya jangan lupa vote dan komen ya bestiee❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...