Part 28

1.5K 103 7
                                    

Malang.

Pukul 10.00

Toni tengah sibuk dengan pekerjaannya saat ini sesekali laki-laki itu melirik ponselnya yang sejak semalam tidak menerima panggilan dari sang istri. Padahal yang ia tunggu adalah telepon ataupun pesan dari istrinya itu namun yang sejak semalam ia dapat adalah pesan dan telepon dari rekan-rekan kerjanya.

"Ternyata susah juga nggak ada Olive." Gumam Toni yang merasakan perubahan luar biasa saat Olive tidak ada di sampingnya. Bahkan seperti tadi pagi saat dirinya akan berangkat ke kantor Toni dengan susah payah harus mencari semua barang-barang keperluannya untuk pergi ke kantor seperti kemeja, sabuk dan juga kaus kakinya yang entah pergi kemana.

Padahal sebelum dirinya menikah semua itu ia lakukan sendiri, setelah menikah semua itu dilakukan oleh Olive sang istri dan hal itu membuat Toni sangat ketergantungan kepada Olive meskipun baru 1 bulan mereka berdua menikah dan tinggal bersama.

Bahkan tadi pagi Toni belum sempat sarapan karena dia masih mengira bahwa Olive yang menyiapkan semua keperluannya dan menyiapkan sarapan untuknya.

dan sekarang pun pekerjaannya harus ia lakukan sendiri karena tidak ada Olive yang membantunya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Cukup lama Toni berkutat di meja kerjanya bersama dengan semua pekerjaan pekerjaannya.

***

Jakarta

Pukul 12.00

Seorang gadis tengah duduk bersama dengan sang mama dan juga papanya. Iya gadis itu adalah Olive yang tengah duduk bersama dengan Andra dan juga Wardah.

"Kamu beneran mau pulang?" Tanya Andra memastikan keinginan putrinya itu untuk pulang hari ini juga setelah pulang dari rumah sakit untuk menjenguk Inggit.

"Iya pah, kasihan Toni kalau dia harus kerja dan tinggal sendirian. Pasti dia makan makanan instan lagi dan gak sehat belum lagi pekerjaan kantornya." Andra dan Wardah hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan sebetulnya pasangan suami istri itu sudah mengetahui apa alasan dari putrinya itu untuk kembali ke Malang.

Sebelum Olive sampai di rumah tadi Wardah sudah mendapatkan telepon dari Utari bahwa Elvan sudah kembali dari Semarang ke Jakarta dan Elvan juga sudah bertemu dengan Olive.

"Ya sudah kalau kamu ingin pulang nanti biar mama sama papa anterin kamu ke bandara, papa udah pesen tiket buat kamu." Olive menganggukkan kepalanya pelan setelah itu dirinya memilih untuk pergi menuju kamarnya di lantai 2.

Menatap langit-langit kamarnya yang terlihat terang karena hari yang masih siang, tidak terasa kedua bola mata itu kembali mengeluarkan air mata dengan sendirinya saat menyadari bahwa air matanya turun Olive segera menghapusnya dengan kasar kemudian bangkit dari ranjang menuju ke kamar mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi Olive hanya memakai handuk yang menutupi tubuhnya setelah itu Olive segera mengambil pakaian gantinya yang berada di lemari, kali ini Olive mengambil sebuah daster yang mempunyai motif bunga bunga kecil setelah itu harus segera memakainya di dalam kamar mandi.

Kali ini Olive memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas ranjang tapi sebelum itu dirinya sudah menyalakan AC terlebih dahulu karena cuaca di luar yang sangat panas.

Pukul 3 sore Olive bangun dari tidurnya saat mendengar suara sang mama yang membangunkannya. "Sayang bangun nanti jam setengah enam pesawat kamu berangkat." Kata Wardah yang mengusap lembut rambut putrinya itu.

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang