"Udah berapa kali gue bilang sama lo jangan pernah gangguin hidup istri gue lagi." Kata Toni yang sudah dua kali memberikan pukulan kepada wajah Elvan buat laki-laki itu terus saja tersungkur ke jalan komplek.
Sedangkan Olive wanita itu segera menghampiri sang suami yang sejak tadi terus memukul Elvan dengan sangat keras.
"Lo emang gak ada kapak-kapoknya ya, kemarin gue masih ngehormatin lo sebagai kakak sepupu gue tapi kali ini rasa hormat itu udah hilang. Lo nggak pantas dihormati oleh siapapun karena lo itu laki-laki brengsek dan nggak tahu malu." Lagi dan lagi Toni memberikan pukulan kepada wajah Elvan.
Elvan laki-laki itu mencoba untuk membalas apa yang dilakukan oleh Toni dengan cara menendang perut Toni yang membuat Toni sedikit terhuyung ke belakang namun beruntung ada Olive yang menahan tubuh Toni membuat Toni tidak jatuh ke belakang.
"Toni udah ya." Kata Olive yang memeluk tubuh Toni dari belakang berusaha untuk menenangkan emosi laki-laki itu. "Kamu diem disini, biar aku urus laki laki pengecut itu." Kata Toni yang melepaskan pelukan dari sang istri kemudian kembali berjalan ke hadapan Elvan dan mereka berdua kembali melanjutkan acara pukul memukul.
"MAMA!!" Teriak Olive dari depan rumah berusaha untuk meminta pertolongan kepada sang mama mertua.
Sedangkan Utari dan Anggun yang saat ini berada di dapur segera berlari ke luar saat mendengar teriakan dari Olive, kedua bola mata mereka membulat saat melihat Toni dan juga Elvan yang tengah beradu jotos di depan rumah dengan Olive yang menangis sambil menatap ke arah Toni.
"Toni." Teriak Utari berusaha untuk memanggil sang anak namun Toni sama sekali tidak menggubris teriakan Utari dan terus memukul, Elvan laki-laki itu terus saja ingin memukul Toni namun segera di tepis oleh laki-laki itu.
Utari dan juga Anggun sedikit berlari untuk menghampiri anak dan juga keponakannya yang tengah berkelahi sedangkan Olive wanita hamil itu sudah terlebih dahulu berjalan kembali mendekat ke arah sang suami.
Olive berusaha untuk melerai pertengkaran di antara kedua sepupu itu Namun sayang Olive malah mendapatkan pukulan dari Elvan tepat di wajahnya yang membuat Olive langsung tersungkur ke jalan. Hal itu membuat Toni kembali marah dengan apa yang dilakukan oleh Elvan kepada sang istri.
"Olive!!" Teriak Utari dengan cukup keras saat melihat menantunya yang tersungkur di atas jalan komplek.
"Kakak!!!" Pekik Anggun yang juga terkejut saat melihat kakak iparnya sudah tersungkur di atas jalan kompleks dengan berlari mereka berdua menghampiri Olive yang sudah tak sadarkan diri di atas jalan.
Toni menendang perut Elvan dengan sangat keras membuat tubuh laki-laki itu langsung terhempas ke atas jalan sebelum akhirnya Toni menghampiri istrinya yang sudah tak sadarkan diri.
"Olive bangun." Kata Toni yang berusaha membangunkan sang istri dengan cara menepuk-nepuk wajah istrinya itu dengan pelan. Karena tidak mendapat jawaban dari Olive Toni segera mengangkat tubuh kecil itu untuk masuk ke dalam rumah yang diikuti oleh Anggun dibelakangnya sedangkan Utari wanita paruh baya itu berjalan menghampiri Elvan yang masih tak berdaya di jalan.
"Elvan tindakan yang kamu lakukan ini sudah sangat membahayakan menantu dan juga calon cucu tante, kali ini tante udah nggak bisa memaafkan kamu lagi ini udah keterlaluan. Nanti tante akan bicara sama mama dan papa kamu untuk membicarakan tentang hal ini." Setelah mengatakan itu Utari berjalan meninggalkan Elvan yang masih tidak bergerak.
Elvan hanya memegang perutnya yang terasa sangat sakit akibat tendangan dan juga pukulan dari Toni belum lagi lebam-lebam yang berada di wajahnya yang sebelumnya sudah diberikan Toni kepada dirinya.
Toni membaringkan tubuh Olive di atas ranjang yang berada di kamarnya setelah itu tu menutup tubuh Olive dengan selimut sampai batas pinggang. "Anggun panggil dokter." Kata Toni yang memberikan perintah kepada adiknya itu.
Anggun segera melakukan kepalanya pelan sambil pergi ke luar kamar untuk menelpon dokter, sedangkan Utari wanita itu sedikit berlari menaiki anak tangga untuk menyusul anak dan juga menantunya yang sudah terlebih dahulu berada di lantai 2.
"Toni panggil dokter." Kata Utari yang kini sudah mendudukkan tubuhnya disamping sang menantu yang tengah terbaring tak sadarkan diri.
"Toni udah minta Anggun buat nelpon dokter mah." Utari hanya menganggukkan kepalanya pelan sambil terus memandang wajah menantunya yang sedang tak sadarkan diri.
"Ambil minyak kayu putih." Kata Utari memberikan perintah kepada Toni. Tanpa menjawab Toni segera mencari yang tadi diminta oleh sang mama.
"Ini mah." Kata Toni setelah berhasil menemukan minyak kayu putih yang berada di laci nakas di samping tempat tidurnya.
Utari sedikit mengoleskan minyak kayu putih tersebut di tangannya kemudian mendekatkan tangannya ke arah hidung Olive berharap sang menantu akan segera bangun setelah mencium bau minyak kayu putih.
Dan hal itu berhasil Olive sedikit menggerak-gerakkan kedua bola matanya yang menandakan sebentar lagi dirinya akan bangun. Akhirnya setelah beberapa menit menunggu Olive membuka kedua bola matanya sempurna dan menatap bergantian ke arah suami dan juga mertuanya.
"Sayang ada yang sakit?" Tanya Utari dengan cepat saat melihat Olive yang memegang kepalanya. Olive hanya bisa mengganggukan kepalanya pelan karena jujur saja kepalanya terasa pusing akibat pukulan yang diberikan oleh Elvan kepada dirinya.
"Apa yang sakit live, kepala kamu sakit?" Tanya Toni dengan cepat yang langsung mendapat anggukan dari Olive.
"Kita kedokter sekarang ya." Olive menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar ajakan Toni yang mengajaknya untuk pergi ke dokter.
"Kakak ini dokternya." Kata Anggun yang masuk ke dalam kamar milik Toni dengan seorang dokter wanita yang berada di belakangnya.
"Iya silahkan dok." Kata Utari yang mempersilahkan dokter untuk memeriksa keadaan Olive saat ini. Dokter tersebut hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum kemudian mengeluarkan alat periksa dari dalam tas yang tadi dia bawa.
Toni terus saja memperhatikan wajah Olive yang sedikit memejamkan matanya saat dokter memeriksa keadaannya, "gimana dok?" Tanya Toni kepada dokter yang tadi memeriksa keadaan Olive.
Dokter tersebut hanya tersenyum sambil berdiri dari duduknya, "dia tidak apa-apa tadi hanya terkena pukulan ringan yang menyebabkan dia pingsan." Jawaban dokter itu membuat Toni dan juga Utari bisa bernafas lega setidaknya tidak terjadi apa-apa kepada Olive saat ini.
"Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan istirahat yang cukup karena kandungan ibu Olive masih sangat muda." Kata dokter yang sudah sejak lama mengabdi kepada keluarga Kusuma.
"Baiklah saya permisi dulu, ini obat yang harus diminum oleh ibu Olive." Kata dokter itu sambil memberikan resep obat kepada Toni.
"Baik dok terimakasih." Kata Toni sambil tersenyum ramah ke arah dokter yang tadi sudah memeriksa keadaan sang istri.
"Ayo dok saya antar." Kata Anggun yang mendapat anggukan dari dokter wanita itu. Anggun dan juga dokter itu terlebih dahulu keluar dari kamar Toni dan juga Olive yang setelah itu diikuti oleh Utari di belakangnya.
Kini hanya Olive dan juga Toni yang berada di dalam kamar mereka berdua, "Sayang masih ada yang sakit?" Tanya Toni yang mendapat anggukan pelan dari Olive.
"Mana yang sakit, kepalanya masih sakit?" Kaya Toni yang kembali mendapatkan anggukan dari Olive. "Peluk." Gumam Olive dengan sangat pelan yang mendapat kekehan kecil dari Toni.
"Apa hubungannya sayang sakit di kepala sama dipeluk?" Tanya Toni yang sedikit memberikan candaan kepada sang istri namun tetap memberikan pelukan kepada istrinya itu, kini posisi keduanya tengah duduk di atas ranjang sambil berpelukan.
Udah up nih part 50, wkwk
Jangan lupa ya guys vote sama komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...