Setelah membersihkan dirinya masing-masing Toni dan Olive segera berjalan menuju ke arah dapur dimana sarapan yang dibuat tadi sudah tersaji rapi di atas meja.
"Ini sarapannya." Kata Olive yang mengambilkan sarapan buatannya untuk sang suami. Toni tidak menjawab laki-laki itu segera mengambil sarapan yang diberikan oleh sang istri dan menyantapnya dengan lahap karena dirinya sudah benar-benar lapar.
Selesai dengan sarapannya Olive segera mencuci semua piring kotor dan juga gelas yang dibantu oleh Toni dibelakangnya. Setelah urusan cucian piring selesai kedua pasangan suami istri itu memilih pergi menuju ke ruang tengah di mana ada sebuah televisi yang berada di dinding apartemen mereka.
Keduanya lebih memilih untuk menonton televisi yang berada dihadapannya namun kegiatan mereka harus terhenti karena ponsel milik Toni yang berdering menandakan ada seseorang yang memanggilnya.
"Ya hallo, assalamualaikum mah." Kata Toni setelah mengangkat telepon dari sang mama.
"Waalaikumsalam, gimana kabar kamu?" Tanya Utari yang berada jauh di seberang sana lebih tepatnya di kota Jakarta.
"Alhamdulillah kabar Toni baik kok mah gimana kabar Mama sama Papa?" Tanya Toni kembali kepada sang Mama yang berada di seberang sana.
"Mama sama papa baik-baik aja kok ton, oh ya Gimana kabar istri kamu?" Tanya Utari yang menanyakan kabar dari menantunya itu.
"Olive baik kok tapi kemarin dia habis demam." Jawab Toni apa adanya kepada sang mama.
"Yaudah, Mama tutup dulu teleponnya mama sama papa mau pergi ke rumah sakit soalnya tante kamu masuk rumah sakit." Kata Utari yang berpamitan kepada putranya.
"Hah, Tante Inggit sakit apa mah?" Tanya Toni dengan panik saat mengetahui sang tante yang masuk rumah sakit.
Sedangkan Olive gadis itu terus menatap kearah Toni yang sedang berbincang dengan mama mertuanya ditelepon, "Tante kenapa?" Tanya Olive saat mendengar bahwa tante Inggit seseorang yang dulunya akan menjadi calon ibu mertua nya sakit.
"Nggak apa-apa kok Ton, biasa tante kamu kecapean." Jawab Utari dengan cepat karena tidak mau membuat Toni khawatir tentang keadaan tante yang sangat ia sayangi itu.
"Ya udah sampaiin salam Mama buat Olive ya Mama tutup dulu, assalamualaikum." Kata Utari yang mengakhiri panggilannya bersama dengan sang putra.
"Tante Inggit kenapa?" Tanya Olive setelah melihat Toni yang meletakkan ponselnya di atas meja di hadapan mereka berdua.
"Tante Inggit masuk rumah sakit kata Mama tante Inggit kecapean." Jawab Toni yang mendapat anggukan kecil dari sang istri.
"Lo kenapa?" Tanya Toni saat melihat raut wajah Olive yang berubah menjadi sedih saat ia mengatakan jika Inggit tantenya masuk rumah sakit.
"Nggak kok, gue cuma kangen aja sama mama sama papa sama adik gue." Jawab Olive apa adanya karena memang saat ini ia sedang merindukan keluarganya.
"Lo mau pulang?" Tanya Toni yang kini menatap lekat wajah sang istri yang menunduk menahan air mata di kedua bola matanya.
"Nggak kok, gimana gue mau pulang kalau seandainya suami gue masih disini." Toni hanya terkekeh pelan mendengar jawaban yang keluar dari mulut sang istri.
"Kalau lo mau pulang lo pulang aja gue nggak papa di sini sendirian, kalau lo gak berani pulang sendirian besok gue anterin pulang tapi setelah itu gue harus balik lagi ke sini." Kini tawaran Toni sangat menarik bagi Olive karena sejujurnya gadis itu sangat merindukan kedua orang tuanya.
"Kalau lo mau pulang beneran hari ini gue pesenin tiket." Olive hanya menganggukkan kepalanya pelan pertanda ia menyetujui tawaran dari sang suami untuknya pulang besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
عاطفيةSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...