Part 33

1.8K 108 5
                                    

"Gue kenapa?" Tanya Olive setelah sadar dari pingsannya wanita itu menatap kearah Toni yang sedang duduk di sampingnya tanpa ekspresi.

"Lo pingsan dan yang bawa lo ke rumah sakit itu Elvan calon suami lo." Olive baru ingat bahwa tadi siang Elvan datang ke apartemennya namun setelah ia membukakan pintu ia tidak ingat apa-apa lagi dan berakhir di rumah sakit bersama dengan sang suami.

"Elvan." Lirih Olive dengan suaranya yang sangat pelan namun masih bisa didengar jelas oleh Toni yang duduk disampingnya.

"Iya Elvan, Elvan sering ya datang ke apartemen buat nemuin lo?" Kini pertanyaan Toni mulai mengusik hati dan juga pikiran Olive.

"Maksud lo apa?" Tanya Olive dengan suara yang sedikit tinggi karena wanita itu tidak terima dari pertanyaan suaminya.

"Maksud gue Elvan sering banget ya datang ke apartemen gue buat nemuin lo?" Olive menggelengkan kepalanya pelan karena semua yang diucapkan oleh Toni itu tidak benar.

"Tapi kenapa dia ada di apartemen dan bawa lo ke rumah sakit?" Tanya Toni yang kini berdiri dari duduknya menatap ke arah lain. Rasanya sangat sakit untuk menatap kearah Olive yang sedang berbaring menatapnya.

"Gue nggak tahu, gue itu lagi tidur terus ada suara yang ketuk pintu apartemen. Pas gue buka pintu ternyata yang datang Elvan dan gue udah nggak ingat apa-apa lagi, saat gue bangun gue ada di rumah sakit bareng lo." Toni hanya tersenyum tipis mendengar jawaban yang keluar dari mulut Olive saat ini.

"Lo tahu nggak alasan beberapa hari ini lo sakit?" Tanya Toni kembali yang mendapat gelengan kecil dari Olive. Toni membalikkan tubuhnya menatap kearah Olive dan berjalan mendekat kearah wanita itu.

"Karena di sini ada anak lo." Kata Toni sambil menunjuk ke arah perut sang istri yang terlihat rata. Sedangkan Olive hanya mengikuti arah pandang Toni yang menunjuk ke arah perutnya.

"Maksut lo apa?" Tanya Olive dengan suaranya yang bergetar menahan tangis. Toni terkekeh pelan sebelum akhirnya ia kembali duduk di samping sang istri.

"Lo itu lagi hamil, usia kandungan lo baru 1 bulan. Gue nggak tahu siapa ayah dari bayi yang lo kandung saat ini." Olive hanya bisa terdiam mendengarkan jawaban dari Toni.

"Dan gue pikir ayah dari anak yang lo didalam kandungan lo itu Elvan, karena gue yakin kalian masih sama-sama cinta sama-sama suka. Apalagi lo harus terjebak nikah sama gue, pasti kehidupan lo gak akan pernah bahagia sama gue." Setelah mengatakan itu Toni berdiri kembali dari duduknya dan keluar begitu saja dari ruangan Olive meninggalkan wanita itu dengan tangisnya.

"Lo tega banget nuduh gue kayak gitu." Lirih Olive setelah melihat pintu yang tertutup. Hatinya sangat sakit mendengar bahwa suaminya menuduh dirinya berselingkuh dengan kakak sepupunya.

***

Sudah 1 hari Olive berada di rumah sakit, namun Toni laki-laki itu sama sekali tidak menjemput sang istri saat istrinya itu keluar dari rumah sakit. Namun Toni sudah membiayai semua biaya perawatan Olive selama berada di rumah sakit.

Olive pulang menaiki taksi dari rumah sakit menuju ke apartemennya, saat membuka apartemen Olive tidak mendapati siapapun berada di apartemen itu. Beberapa kali wanita itu menghembuskan nafasnya kasar saat tidak mendapati orang yang dia cari berada di apartemen.

"Lo kemana sih Ton?" Tanya Olive menatap sebuah foto yang berada di meja yang berada dibawah televisi.

Wanita itu nampak berjalan ke arah kamar, saat membuka pintu kamar pun Olive tidak mendapati sang suami yang di dalam kamar. Yang ia dapati hanya kesunyian yang melanda apartemen tempatnya tinggal ini.

Saat melihat jam di dinding kamarnya Olive kembali keluar dari kamarnya untuk memasak makan malam karena sekarang sudah pukul 16.00 sore. Setelah 1 jam berkutat dengan masakannya Olive masuk ke dalam kamar untuk membersihkan tubuhnya yang sangat gerah sehabis memasak.

"Seger banget." Gumam Olive sambil menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil di tangannya.

Gadis itu memilih duduk di atas sofa setelah mengeringkan rambutnya yang basah, sampai adzan maghrib pun sang suami yang ia tunggui tidak juga datang yang membuat Olive menghembuskan nafasnya kasar.

Beberapa kali Olive berpikir kemanakah laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu pergi, Olive memutuskan untuk mengambil kembali ponselnya yang tadi ia letakkan di atas meja.

Berulang kali wanita itu menghubungi nomor sang suami namun nomor yang ia tuju tidak aktif membuat Olive semakin khawatir dengan keadaan suaminya itu. Saat akan keluar dari kamarnya pintu kamarnya sudah terlebih dahulu terbuka dari luar menampilkan sosok yang tadi ya cari.

"Ton lo dari mana?" Tanya Olive yang mengikuti langkah kaki Toni yang masuk ke dalam kamar. Namun Toni laki-laki itu hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Ton gue nanya sama lo." Kata Olive kembali sambil memegang lengan suaminya itu namun dengan kasar Toni menghempaskan tangan milik sang istri membuat Olive mundur beberapa langkah ke belakang.

"Bukan urusan lo." Olive hanya menatap nanar kearah suaminya yang sudah masuk ke dalam kamar mandi setelah mengucapkan 3 kata yang mampu menusuk hatinya.

"Gimana gue jelasin semuanya." Kata Olive dengan suaranya yang sangat lirih memikirkan bagaimana caranya ia harus menjelaskan kepada sang suami dengan apa yang terjadi saat ini.

Olive memilih untuk mengambilkan pakaian ganti untuk suaminya itu setelah itu meletakkan pakaian sang suami diatas ranjang seperti biasanya, senyum Olive terukir jelas di bibirnya saat melihat Toni yang sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk sepinggang.

Namun semua itu kembali pudar saat Toni membuka lemari kembali dan mengambil pakaian gantinya sendiri setelah itu masuk ke dalam kamar mandi mengabaikan Olive yang duduk di sofa dan juga mengabaikan perhatian Olive yang sudah mengambilkan pakaian ganti untuk Toni.

"Kayaknya lo benci banget sama gue." Kata Olive tiba-tiba setelah Toni keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap. Toni hanya mengacuhkan Olive dan memilih untuk melaksanakan sholat Maghrib sendirian meninggalkan Olive.

Olive hanya bisa diam di tempatnya saat melihat Toni yang sudah melakukan sholat Maghrib sendirian tanpa dirinya. Setelah selesai sholat pun Toni segera keluar dari kamarnya menuju ke ruang kerjanya.

Sedangkan Olive wanita itu memilih untuk segera melaksanakan sholat Maghrib seorang diri, setelah selesai sholat magrib Olive kembali keluar dari kamarnya menuju ke dapur karena ia merasa perutnya yang lapar.

"Kita makan oke." Kata Olive yang kini sudah menuangkan satu sendok nasi ke dalam piring nya yang diikuti oleh beberapa lauk yang tadi sore sudah ia masak. Ada rasa bahagia tersendiri di diri Olive saat mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung yang mungkin sebentar lagi dirinya akan dipanggil mama oleh anaknya kelak.

Olive memilih segera memakan makan malamnya seorang diri tanpa Toni, bahkan wanita itu menambah lagi nasi dan lauk ke dalam piringnya.

"Alhamdulillah, kenyang." Gumam Olive sambil mengelus perutnya yang sudah sangat kenyang karena sudah ia isi oleh makanan. Setelah meminum 1 gelas air Olive memilih duduk terlebih dahulu sebelum ia bangkit dari duduknya.

Setelah beberapa menit duduk Olive segera bangkit untuk membawa piring kotornya ke wastafel untuk mencuci piringnya. Setelah urusan cuci piring selesai Olive segera mengelap tangannya menggunakan tisu setelah itu kembali lagi ke dalam kamarnya.

-----------

Hay gays, gimana kabar kalian. Baik kan?

Sebelumnya aku mau minta maaf dulu sama kalian, mulai hari ini dan seterusnya jadwal aku update cuma bisa tiga kali dalam seminggu ya gays.

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang