Part 45

1.7K 100 4
                                    

"Sekarang ayo traktir aku." Kata Maria kepada salah satu karyawan yang bekerja sebagai resepsionis di kantor milik Toni. Maria dan juga Indah memang sepasang sahabat sejak mereka kuliah dulu dan sampai sekarang pun mereka masih bersahabat.

"Iya deh iya." Jawab Indah dengan pasrah karena dirinya harus memenuhi tantangan yang sudah ia buat sendiri beberapa bulan yang lalu bersama dengan Maria.

"Makanya kalau aku bilangin itu percaya sama aku kalau pak Toni itu udah nikah sama Olive." Kata Maria dengan bangganya karena sudah menang dengan sang sahabat.

"Yaudah ayo." Kata Indah dengan pasrah karena mungkin sebentar lagi dompetnya akan kosong karena Maria. Dengan senang hati Maria berjalan terlebih dahulu keluar dari kantor untuk menuju restoran yang terbilang cukup mewah yang berada di seberang kantor mereka berdua bekerja.

Dan jangan tanyakan restoran milik siapa yang berada di seberang kantor milik Toni, karena pada dasarnya restoran tersebut adalah milik Toni sepenuhnya karena Toni yang membangun dari awal restoran itu 1 tahun yang lalu bersamaan dengan berdirinya kantor yang Toni kelola.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Toni membangun sebuah restoran yang berada tepat di hadapan kantornya, karena Toni ingin memudahkan dirinya sendiri dengan membangun sebuah restoran yang cukup mewah, dengan ia membangun sebuah restoran di depan kantor miliknya memudahkan Toni untuk bertemu dengan rekan-rekan kerjanya di luar kantor.

"Ayo cepetan." Kata Maria yang terus saja menarik pergelangan tangan milik Indah. Setelah menyebrang jalan raya yang cukup padat akhirnya mereka berdua sampai di sebuah restoran milik Toni yang terbilang cukup mewah di kalangan para karyawannya.

Dengan terus tersenyum Maria memesan beberapa menu makanan yang terbilang cukup mahal untuk mereka berdua, "Kamu mah gitu." Kata Indah yang menatap kesal kearah Maria yang tengah tersenyum sambil menatap kearah buku menu yang berada di tangannya.

"Ya salah sendiri, coba aja kalau dulu kamu percaya apa yang aku bilang pasti kamu nggak akan traktir aku disini." Kata Maria dengan senyum menyebalkan di wajahnya.

Tatapan kedua wanita itu beralih kepada sebuah ponsel milik Maria yang berada di atas meja yang terdengar mengeluarkan suara pertanda bahwa ada seseorang yang tengah memanggil ke nomor Maria.

"Suttt, diem bos nelfon." Kata Maria kepada Indah saat melihat siapa yang telah menghubungi dirinya tertera di dalam ponsel Maria bertuliskan pak Toni.

"Ya hallo pak." Kata Maria setelah mengangkat telepon dari bos besarnya itu.

"Sekarang kau di mana?" Tanya Toni di seberang sana yang tengah duduk di kursi barunya yang baru saja tadi pagi diberikan oleh sang papa kepadanya.

"Saya sedang berada di restoran pemilik anda pak, saya sedang ditraktir oleh Indah." Jawab Maria apa adanya sambil tersenyum menatap kearah Indah yang tengah mengerucutkan bibirnya.

"Indah, siapa dia?" Tanya Toni yang merasa heran dengan nama Indah di telinganya, pasalnya selama dirinya bekerja belum pernah dia mendengar nama Indah di telinganya.

"Indah itu sahabat saya yang bekerja di tempat yang sama dengan saya sebagai resepsionis." Seberang sana Toni hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan pertanda ia mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Maria.

"Emang ada acara apa dikantor?" Tanya Toni yang mulai penasaran dengan acara traktir mentraktir yang dilakukan oleh dua karyawan nya ini.

"Beberapa bulan yang lalu dia udah janji sama saya pak kalau yang saya ucapkan tentang anda dan juga Olive itu benar dia akan mentraktir saya." Jawab Maria sambil tersenyum kembali menatap kearah Indah.

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang