"Gue pergi duluan." Kata Olive yang sudah menyambar tas yang berada di atas meja makan.
"Nggak usah dicuci, biar gue aja nanti yang cuci." Sambung Olive yang sudah berdiri dari duduknya namun pergerakannya terhenti karena pegangan tangan Toni di tangannya.
Memang sudah hampir 1 bulan ini Olive selalu berangkat sendiri ke kantor, bahkan saat pulang larut pun ia menolak pulang bersama dengan Toni meskipun mereka satu arah dan juga satu apartemen.
"Apa?" Tanya Olive yang kini melirik tangannya yang tengah dipegang oleh Toni.
"Bareng gue aja." Jawab Toni yang kini berdiri dari duduknya mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Olive.
"Ga usah, gue bisa berangkat sendirian kok. Lagian juga nggak enak sama karyawan-karyawan yang lainnya kalau kita selalu berangkat bareng." Olive melepaskan tangannya dari pegangan Toni dan berjalan dengan sedikit cepat meninggalkan Toni yang masih berdiri di tempatnya bahkan laki-laki itu hanya diam tanpa suara.
Olive sedikit berlari saat berada di lobby apartemen untuk segera keluar dari gedung apartemen nya, "Jantung gue kenapa?" Tanya Olive yang merasakan detak jantungnya berdetak sangat kencang.
Beberapa kali Olive mengecek ponselnya untuk melihat apakah sudah ada ojek online pesanannya ataukah belum, namun sejak tadi gadis itu belum menemukan ojek online ataupun taksi online, bahkan taksi yang biasanya lewat di depan apartemennya pun tidak ada entah kemana semua kendaraan kendaraan umum itu pergi.
"Ayo." Kata seseorang yang berada di dalam mobil berwarna hitam sambil membuka kaca mobilnya menampilkan sosok Toni dengan kacamata hitam yang bertengger indah di hidungnya.
Olive hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan sambil membuka pintu mobil milik sang suami, senyum kecil jelas terukir di bibir Toni saat melihat Olive yang sudah duduk di sampingnya dengan tenang tanpa protes apapun.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam satu sama lain dengan Olive yang fokus pada lamunannya dan Toni yang fokus pada kemudinya, kedua bola mata Olive tampak memicing saat melihat jalanan yang ia lewati saat ini.
"Loh kok belok sih, bukannya lurus ya?" Tanya Olive cepat kepada Toni yang masih sibuk mengemudikan mobilnya.
"Oh lo pake jalan pintas." Sambung Olive setelah beberapa saat tidak mendapatkan jawaban dari Toni sang suami. Setelah itu Olive kembali terdiam tanpa banyak bicara sambil sesekali lirik Toni yang sedang mengemudikan mobilnya.
"Ini mau kemana sih, perasaan nggak sampe sampe kalau lewat jalan pintas." Gumam Olive dalam hatinya yang merasa aneh pada jalan yang sejak tadi ia lewati bersama dengan Toni.
"Ton kita mau kenapa sih?" Tanya Olive yang kini mulai penasaran kemana arah mereka pergi saat ini. Olive hanya mengerucutkan bibirnya kesal menatap kearah Toni yang hanya diam tanpa bicara dan tanpa menjawab pertanyaannya.
"Lo bisa diem nggak, nanti juga sampe." Jawab Toni setelah beberapa saat terdiam. Olive yang mendengar itu hanya bisa diam sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan dan fokus kembali pada jalanan di hadapannya.
Namun semakin lama mobil yang dikendarai semakin jauh dari kediaman apartemennya maupun dari kantor milik Toni. "Ton ini kita mau kemana?" Tanya Olive yang kini mulai sangat penasaran ke mana arah tujuan mereka pergi.
"Katanya mau jalan-jalan, jadi hari ini gue mau ngajak lo pergi jalan-jalan." Jawaban Toni membuat Olive langsung terdiam ditempatnya tanpa menjawab atau pun membantah.
"Tapi pekerjaan di kantor kan masih banyak." Kata Olive setelah beberapa saat terdiam saat mengingat bahwa pekerjaannya di kantor sangatlah banyak dan harus segera dikerjakan.
"Sesekali meluangkan waktu untuk istri tidak ada masalah. Uang bisa dicari tapi kebersamaan tidak akan pernah bisa diulangi." Lagi-lagi Olive hanya bisa diam menatap Toni yang kembali fokus pada kemudinya.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan beberapa menit mobil yang dikendarai oleh Toni berhenti di sebuah tempat wisata di kota Malang, Toni mengajak Olive untuk pergi ke eco green Park.
Berhubung ini adalah hari biasa tempat wisata itu terlihat lebih sepi dari hari hari weekend biasanya, "Toni lebih baik kita pulang aja deh. Kalau kita berdua di sini terus siapa yang ngerjain pekerjaan di kantor." Kata Olive yang menatap ke arah Toni yang sedang melepas sabuk pengamannya.
"Bukannya lo yang kemarin mau jalan-jalan?" Tanya Toni yang mendapat anggukan cepat dari Olive. Karena sejujurnya Olive sangat menginginkan pergi berjalan-jalan dengan sang suami namun tanpa adanya keterpaksaan dari Toni.
Namun yang ia lihat saat ini wajah Toni terlihat sangat tertekan dan penuh akan pemaksaan, "Iya itu kemarin tapi sekarang udah enggak kok. Lebih baik kita pulang aja sayang kalau uangnya dibuat jalan-jalan kayak gini." Toni tersenyum kecil melihat wajah Olive yang tertunduk menatap kearah jari jemarinya yang berada di atas pahanya.
"Udah kan kita juga enggak pernah jalan-jalan, selama nikah aja belum pernah bulan madu. Jadi kita nikmatin hari ini buat jalan-jalan seharian penuh." Kata Toni yang sudah membuka pintu mobil miliknya.
Olive yang melihat Toni sudah turun dari mobil segera menyusul sang suami untuk segera turun dari mobil yang tadi ia tumpangi bersama dengan sang suami.
Setelah membeli 2 tiket Olive segera diajak masuk kedalam oleh Toni. Pasangan suami istri itu terus berjalan sambil bergandengan tangan menikmati sejuknya udara di wisata eco green Park.
Kedua pasangan suami istri itu hanya berjalan-jalan mengelilingi area wisata eco green Park dengan berjalan kaki dan juga bergandengan tangan tentunya, setelah cukup lama berjalan Olive merasakan kakinya yang memerah karena tadi ia memakai sepatu high heel meskipun berhak tahu.
"Kenapa?" Tanya Toni yang memperhatikan Olive yang sedang berhenti sambil berjongkok. Beruntung kali ini Olive memakai celana panjang berwarna hitam dan juga kemeja berwarna navy.
"Ini kaki gue sakit." Jawab Olive sambil meringis pelan saat merasakan kakinya yang sakit. "Ayo duduk." Kata Toni yang membantu Olive untuk duduk di sebuah kursi berwarna putih yang berada di sebelah pohon.
"Sini coba liat." Kata Toni yang kini mengangkat salah satu kaki milik Olive untuk melihat bagaimana kondisi kaki sang istri saat ini.
"Gue beliin lo sendal dulu ya, biar nyaman aja makainya." Ucapan yang terlontar dari mulut Toni langsung saja mendapat anggukan cepat dari Olive.
Toni sedikit berlari menuju kearah sebuah toko yang berada di tempat wisata itu, toko yang menyediakan barang-barang yang biasanya dibutuhkan oleh para wisata dari dalam maupun luar negeri.
"Bu beli sandal nya yang itu." Kata Toni pada seorang ibu yang menjaga toko itu. Didalam toko itu sendiri ada beberapa jenis makanan dan minuman yang dijual, dan juga oleh oleh dari eco green Park.
"Iya mas." Jawab wanita itu yang mengambilkan sebuah sandal berwarna cream yang mempunyai beberapa tali didepannya.
"Berapa Bu?" Tanya Toni dengan ramahnya.
"Tiga puluh lima ribu mas." Jawab wanita itu. Dengan cepat Toni mengambil dompetnya yang berada disaku belakang celananya.
Toni mengeluarkan satu lembar uang lima puluh ribu, "Kembaliannya buat air ini saja Bu." Kata Toni yang mengambil satu buah air mineral.
Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan Toni segera pergi menuju tempat Olive duduk tadi, "Ini lo pake sandalnya. Dan ini minuman buat lo." Kata Toni yang memberikan sebuah sandal yang berada didalam kantung plastik dan satu air mineral ditangannya.
------------
Hello hello giman kabar kalian bestiee, semoga baik ya. Sama disini kabar aku juga baik banget😂, gak apa-apa deh gak ada yang nanya kabar aku. Gimana puasa nya hari ini lancar?
Jangan lupa vote sama komen ya bestiee❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...