Part 25

1.5K 91 3
                                    

"Jadi kamu nggak nginep Ton?" Tanya Andra kembali kepada sang menantu.

"Iya pah soalnya Toni harus ngerjain pekerjaan Toni." Jawab Toni dengan sopan kepada sang Papa mertua.

Pukul 1 siang Toni bersama dengan Olive keluar dari kediaman orangtua Olive menuju ke rumah Toni, sesekali Olive bersenandung kecil saat berada di dalam mobil yang dikendarai oleh sang suami.

Tidak berselang lama setelah Toni melajukan mobilnya akhirnya mobil milik Toni berhenti juga di sebuah rumah yang cukup besar dan juga mewah tentunya.

"Assalamualaikum." Kata Toni sambil mengetuk pintu rumahnya beberapa kali.

"Waalaikumsalam." Jawab bik Ina yang baru saja membukakan pintu untuk anak dari majikan itu.

"Mama kemana bik?" Tanya Toni setelah masuk kedalam rumahnya yang diikuti oleh Olive dibelakangnya. Setelah diberitahukan di mana keberadaan sang mama Toni segera berjalan menuju ke taman belakang untuk menemui sang mama.

"Mah." Sedangkan Utari wanita yang biasa dipanggil Toni dengan sebutan Mama itu menoleh ke belakang saat mendengar panggilan yang biasa keluar dari mulut sang putra.

Saat menoleh kebelakang betapa terkejutnya Utari saat melihat Toni yang berdiri di samping Olive, "Kalian." Kata Utari yang berjalan dengan cepat menuju ke arah anak dan juga menantunya itu.

"Kalian kapan dateng?" Tanya Utari dengan wajah berbinar bahagia menatap kearah putra dan juga menantu barunya itu.

"Ayo kita duduk." Kata Utari yang mengajak anak dan menantunya untuk pergi ke ruang tengah. Setelah berada di ruang tengah dan mendudukkan tubuh masing-masing Utari segera bertanya kepada sang putra.

"Kapan kalian pulang?" Tanya Utari kembali kepada putranya yang duduk di samping dirinya, sedangkan Olive gadis itu juga tengah duduk di samping Mama mertuanya.

"Tadi pagi mah kita berangkat dari Malang ke sini terus Toni nganterin Olive buat pulang ke rumah Mama sama papanya, nanti sore juga Toni bakalan pulang karena lagi banyak banget kerjaan yang harus Toni kerjain secepatnya." Ada raut kecewa di wajah Utari saat mengetahui bahwa putra satu-satunya ini akan pulang nanti sore juga ke Malang.

"Jadi kamu pulang cuma nganterin Olive pulang?" Tanya Utari yang mendapat anggukan cepat dari Toni sedangkan Olive gadis itu hanya menundukkan kepalanya karena ia merasa bersalah kepada sang Mama mertua.

"Ya sudah tidak apa-apa, tapi mama bangga sama kamu karena kamu mempunyai tanggung jawab yang luar biasa kepada istri kamu." Kata Utari sambil menepuk pundak sang putra dengan pelan.

"Nanti kalau Papa pulang sampai in sama bapak ya Mah Kalau Toni pulang tapi cuma sebentar." Utari yang mendengar itu hanya terkekeh pelan melihat kelakuan putranya.

Tepat pukul 3 sore Toni keluar dari kediaman orangtuanya bersama dengan Olive menggunakan mobil milik sang istri, di dalam perjalanan menuju ke rumahnya Olive terus saja menatap Toni yang sedang mengemudikan mobil miliknya.

"Lo beneran mau langsung pulang?" Tanya Olive kembali kepada sang suami.
Sedangkan Toni laki-laki itu hanya menganggukkan kepalanya pelan bahwa ia sudah yakin dengan keputusannya untuk pulang sore ini juga.

"Yaudah deh, nanti biar gue anterin." Kata Olive dengan suaranya yang sangat lirih namun masih bisa didengar jelas oleh Toni.

Sesampainya di kediaman Olive Toni segera berpamitan kepada Papa dan Mama mertuanya, "Gue pergi dulu, lo baik baik disini." Kata Toni yang masih berdiri di depan rumah Olive.

"Biar gue anterin aja." Kata Olive yang mendapat gelengan cepat dari Toni. Mereka berdua memang berada di depan rumah dan siap untuk pergi ke bandara sedangkan kedua orang tua Olive berada di dalam rumah.

"Gak usah gue bisa pergi sendiri naik taksi lagian kalau lo nanti nganterin gue pulangnya bisa sampai maghrib gue takut terjadi sesuatu sama lo." Kata Toni yang sangat benar. Bukannya ia tidak ingin diantar ke bandara oleh sang istri namun keselamatan sang istri lebih penting dari segalanya.

Pada akhirnya Olive hanya bisa mengalah saat melihat Toni yang sudah memasuki sebuah taksi yang akan membawa sang suami ke bandara.

Setelah kepergian Toni tadi Olive masih berada di teras rumahnya sambil memperhatikan halaman rumahnya yang terdapat beberapa tumbuhan seperti bunga dan pohon.

Gadis itu masih terduduk sambil melamun memikirkan dirinya yang tidak lagi tinggal bersama dengan sang suami karena suaminya sudah kembali ke Malang dan dirinya yang berada di rumah kedua orang tuanya.

Adzan maghrib terdengar begitu merdu di telinga Olive membuat gadis itu segera masuk ke dalam rumah untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Sedangkan Toni laki-laki itu masih duduk di dalam pesawat yang tengah terbang menuju ke tempat tujuan, setelah berada 2 jam di udara akhirnya Toni mendarat dengan selamat di Surabaya.

Setelah melakukan perjalanan udara Toni kembali melanjutkan perjalanannya menggunakan mobil miliknya yang tadi pagi ia titipkan di bandara. Tadi pagi memang Olive dan Toni pergi ke bandara menggunakan mobil milik Toni sendiri.

Cukup lama Toni berkendara sampai akhirnya mobil berwarna hitam itu memasuki sebuah area gedung apartemen yang cukup mewah di kota Malang, suasana malam ini terlihat gelap tanpa adanya bintang dan bulan yang bersinar di langit ditambah lagi dengan angin yang terus berhembus pelan.

Saat memasuki apartemennya pun Toni dapat melihat suasana yang sangat gelap di seluruh penjuru sudut ruangan apartemen miliknya, setelah menghidupkan lampu di ruang tengah dan di ruang tamu Toni segera berjalan menuju kearah dapur untuk mengambil minuman.

Toni dapat melihat jam di dinding yang berada di ruang tengah menunjukkan pukul pukul 10 malam lebih 15 menit, dirinya membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai di Surabaya dan satu setengah jam lagi untuk sampai di Malang.

Laki-laki itu segera masuk ke dalam kamar apartemennya, hanya kesunyian yang ia rasakan saat ini saat mendapati sang istri yang berada di luar kota jauh darinya, "Kayak orang yang pacaran terus LDR." Gumam Toni yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat ia menyadari bahwa dirinya terlihat tidak baik-baik saja saat ditinggalkan oleh Olive.

Toni memilih segera untuk membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi setelah selesai Toni segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang bersiap untuk tidur namun tatapannya beralih kepada ranjang di sisi lain tempat di mana Olive biasa tidur bersama dengan dirinya.

Ada rasa rindu di hati Toni saat tidak mendapati Olive yang berada di sampingnya tengah berbaring terlentang ataupun miring menghadapnya ataupun membelakanginya, "Dia udah tidur apa belum ya?" Tanya Toni pada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.

***

Sedangkan di tempat lain seorang gadis tengah berbaring terlentang di tengah-tengah ranjang sambil menatap ke arah langit-langit kamarnya yang terlihat sudah gelap sejak 2 jam yang lalu.

Ya gadis itu adalah Olive sosok istri yang baru saja diantar pulang oleh sang suami ke rumah kedua orang tuanya, "Dia udah sampe apa belum ya, kenapa nggak nelfon." Gumam Olive sambil melirik ponsel yang berada di atas nakas di samping tempat tidurnya.

Sudah 2 jam gadis itu berbaring di atas ranjang Namun kedua bola matanya tidak kunjung terpejam padahal lampu di dalam kamarnya sudah ia matikan sejak 2 jam yang lalu.

"Apa belum sampe." Gumam Olive kembali yang kini bangkit dari tidurnya dan memilih untuk duduk bersandar di sandaran ranjang.

--------------

Hello bestiee!!!

Part 25 udah update ya bestiee, jangan lupa vote dan komen pokoknya aku tunggu secepatnya.

Cuma mau tanya, gimana puasa kalian hari ini lancar nggak?

Udah ada yang bolong belum puasanya?😂

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang