"Kenapa harus bertemu ditempat kayak gini?" Tanya Toni menatap Olive yang sedang berdiri disampingnya. Olive juga tidak tahu kenapa pertemuannya dengan Pak Surya di tempat seperti ini.
"Nggak tau." Jawab Olive setelah beberapa saat terdiam. Mau tidak mau Olive dan juga Toni harus masuk ke klub malam itu meskipun mereka berdua sama sekali tidak pernah mengunjungi tempat itu.
"Dimana dia?" Tanya Toni kepada Olive. Yang ia maksud dia adalah Pak Surya seseorang yang ingin mengajak ke pertemuan malam ini bersama dengan rekan-rekannya yang lain.
"Selamat malam pak." Sapa seorang laki-laki bertubuh sedikit gembul yang disampingnya berdiri seorang wanita cantik dengan baju yang sangat pendek.
"Iya malam pak." Jawab Toni dengan ramah. Sedangkan Olive gadis itu terus menatap sekeliling orang yang berada di dekatnya. Olive dapat melihat ada orang-orang yang tengah berciuman di tempat ini.
"Ini siapa?" Tanya pak Surya kepada Toni saat melihat Olive yang berdiri disampingnya. "Perkenalkan ini Olive istri saya sekaligus sekretaris saya." beberapa kali Olive mengerjapkan kedua bola matanya saat mendengar pengakuan dari Toni.
Olive tidak menyangka jika Toni mengakuinya di depan rekan kerjanya itu sebagai istri dan juga sebagai sekretaris nya, "Wah enak dong ya pak, tiap hari bisa ketemu." Toni hanya menganggukkan kepalanya pelan mengiyakan pertanyaan dari Pak Surya.
Pak Surya membawa Olive dan juga Toni ke sebuah ruangan yang cukup besar dengan banyak orang yang hadir dalam pertemuan malam ini, "Ton gue nggak suka disini." Kata Olive yang sedikit berbisik kepada Toni yang tengah duduk di sampingnya.
"Udah tenang aja, nggak bakal terjadi apa apa juga." Ucapan Toni berhasil membuat Olive sedikit tenang setidaknya ada Toni di sisi-nya yang akan menjaganya dan bertanggung jawab atas dirinya.
"Ini silahkan diminum." Kata seorang pria yang mempersilahkan kepada rekan-rekan kerjanya untuk meminum minuman beralkohol yang sudah berada di atas meja masing-masing.
"Silahkan pak Toni." Kata pak Surya yang mempersilahkan Toni untuk meminum minuman yang sudah diberikan kepada Toni.
"Iya pak." Jawab Toni yang kini sudah mengambil 1 gelas minuman alkohol yang sejak tadi berada di hadapannya. Sedangkan Olive gadis itu menatap tidak percaya kearah Toni yang sudah meneguk minuman beralkohol.
"Ton kok lo minum itu?" Tanya Olive yang sedikit berbisik di telinga Toni. "Nggak apa-apa, cuma sedikit." Olive hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan mendengar jawaban dari Toni.
Pertemuan itu tidak berlangsung lama, Pukul 10 malam pertemuan itu sudah berakhir dengan Toni yang bersandar di pundak sang istri. "Ton ayo kita pulang." Kata Olive sedikit pelan.
Pasalnya masih ada beberapa orang yang berada di situ dan tengah melanjutkan minum minumnya lagi. "Hem." Jawab Toni yang berusaha untuk bangkit dari duduknya namun kepalanya terasa pusing dan berdenyut sehingga ia kembali terduduk.
"Kepala gue pusing." Olive menghembuskan nafasnya pelan karena ia yakin hal ini akan terjadi. Bagaimana tidak alkohol yang diminum oleh Toni memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi dan juga Toni sudah menghabiskan 2 gelas minuman beralkohol itu.
Dengan susah payah Olive membawa Toni untuk sampai di parkiran klub, Setelah berhasil memasukkan Toni kedalam mobil dan memakaikan sabuk pengamannya Olive segera memutari mobil dan masuk ke pintu sebelah pengemudi karena kali ini dia yang akan menyetir mobil sang suami.
"Lo sih dibilang bandel." Kata Olive yang melirik sekilas kearah Toni yang sedang memejamkan matanya di kursi sebelah pengemudi.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit akhirnya mobil yang dikendarai oleh Olive sudah memasuki area apartemen di Royal Diamond, kawasan apartemen yang cukup mewah dan juga elite di kota Malang. Hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki apartemen di Royal Diamond.
Setelah bersusah payah membawa Toni untuk masuk ke dalam apartemen akhirnya dirinya bisa bernafas lega saat sudah merebahkan tubuh Toni di atas ranjang.
"Lo nyusahin." Gumam Olive dengan pelan. Namun saat akan beranjak dari duduknya tangan Olive dipegang oleh Toni dengan erat dan hal itu membuat Oliv mendengus kesal.
***
Pukul 7 pagi ini Olive sudah bersiap dengan pakaian kantornya seperti biasa tapi kali ini wajahnya yang terlihat lesu dan juga kekurangan tidur. Ditambah lagi pagi-pagi sekali dia harus membersihkan tempat tidurnya bersama dengan Toni.
Kali ini Olive lebih memilih berangkat sendiri dibandingkan berangkat dengan Toni suaminya. Setelah memesan taksi online dan menunggunya beberapa menit akhirnya mobil yang mengantarkan Olive sampai juga di perusahaan milik Toni.
Sedangkan di dalam kamarnya seseorang tengah menggeliatkan tubuhnya pelan sambil meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa sangat pegal. Setelah kedua bola matanya benar-benar tertutup Toni merasa ada yang aneh pada dirinya.
Badannya terasa sakit dan juga sprei di dalam kamarnya sudah berganti menjadi warna hitam yang semula berwarna putih, "Olive mana?" Tanya Toni dalam hati saat tidak mendapati sang istri yang berada di dalam kamar.
Kini Toni pun menatap aneh pada baju yang ia kenakan pasalnya bajunya sudah berganti menjadi kaos polos yang semula ia memakai kemeja. Toni membulatkan kedua bola matanya saat melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7.15 menit. Yang artinya ia sudah terlambat hampir 15 menit untuk pergi ke kantor.
Dengan sedikit cepat Toni berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa sangat gatal dan juga gerah. Setelah selesai membersihkan tubuhnya Toni segera mengambil pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh sang istri di atas sofa yang berada di dekat jendela.
Setelah bersiap kurang lebih 30 menit akhirnya Toni keluar dari dalam kamarnya menuju ke dapur. Saat berada di dapur Toni dapat melihat makanan yang sudah disiapkan oleh sang istri di atas meja bahkan ada beberapa pilihan macam lauk di atas meja itu.
Melihat makanan yang sangat banyak dan juga terlihat sangat enak Toni segera menarik kursi di meja makan dan mendudukinya. Tangannya dengan cepat mengambil piring, nasi dan beberapa lauk yang sudah tersaji di atas meja dengan rapi.
Toni menghabiskan sarapannya ini dan setelah itu segera keluar dari apartemennya untuk segera pergi ke kantor nya. Namun Toni merasa aneh kenapa Olive tidak membangunkannya untuk pergi ke kantor dan malah meninggalkan dirinya yang masih terlelap tidur.
Setelah beberapa menit berkendara mobil Toni memasuki area perusahaan miliknya. Saat akan memasuki perusahaannya pun Toni sudah disambut dengan security yang berjaga di depan pintu.
Sepanjang perjalanan menuju ke ruangannya Toni terus disapa oleh para karyawannya yang kebetulan melihat Toni. Namun Toni laki-laki itu belum melihat sang istri berada di kantor ini sejak ia masuk ke kantor dan saat ini ia tengah duduk di kursi yang berada di ruangannya.
"Kemana dia?" Tanya Toni di dalam hatinya saat tidak mendapati Olive yang berada di sekitar ruangan ataupun kantornya. Karena penasaran akhirnya Toni memutuskan untuk pergi menemui Olive di ruangan milik istrinya itu yang berada di depan ruangannya.
Tok.
Tok.
Tok.
Terdengar suara pintu yang diketuk oleh seseorang dari luar, Olive yang sedang fokus pada laptopnya langsung mendongakkan kepalanya.
"Iya masuk." Jawab Olive dengan cepat, tidak lama pintu terbuka menampilkan sosok suaminya yang tengah berdiri di ambang pintu sambil menatap kearah dirinya.
--------------
Hello bestiee, gimana kabar kalian?
Part 30 udah update ya bestiee, kalian bisa nebak nggak di part 30 ini ada misteri apa antara Olive dan Toni?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...