"Ini lo makan." Kata Toni yang berjalan ke arah ranjang tempat dimana Olive yang tengah berbaring. Sejak selesai sholat magrib tadi Olive memang langsung berbaring di atas ranjang karena tiba-tiba badannya yang kembali panas dengan pusing di kepalanya.
"Kepala gue pusing." Jawab Olive yang kini masih memejamkan matanya. Toni segera meletakkan nampan berisi makanan yang tadi ia bawa di atas nakas dan ia duduk di samping Olive.
Tangannya kembali mengecek suhu tubuh Olive dengan menempelkan telapak tangannya di dahi sang istri, "Kita kedokter aja ya." Kata Toni yang mendapat gelengan cepat dari Olive.
"Tapi badan lo masih demam." Perlahan Olive membuka matanya dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah sang suami yang terlihat khawatir kepadanya meskipun ia sendiri tidak yakin bahwa Toni memang khawatir kepadanya.
"Ya udah kalau nggak mau ke dokter, lo harus makan setelah itu minum obat kalau sampai besok pagi demamnya belum turun kita ke dokter." Olive hanya mengangguk-anggukan kepalanya pelan sambil tersenyum lemah ke arah sang suami.
"Biar gue suapin." Kata Toni yang kini mengambil semangkuk bubur yang tadi ia bawa. Olive juga tidak membantah gadis itu sedikit membuka matanya saat Toni menyuapkan bubur ke dalam mulutnya.
"Makan dulu minum obat setelah itu baru istirahat." Toni terus aja menyuapkan semangkuk bubur itu kepada Olive. Meskipun tinggal beberapa sendok lagi bubur itu habis Olive sudah tidak mau lagi untuk memakannya.
"Ini obatnya." Kata Toni yang memberikan 1 butir obat kepada Olive. Olive juga segera mengambil obat tersebut dan meminumnya menggunakan air.
"Sekarang istirahat." Kata Toni yang membantu Olive untuk berbaring kembali di atas ranjang. Setelah Olive benar-benar nyaman dalam posisinya Toni segera menarik selimut untuk menutupi tubuh sang istri.
Tidak lama terdengar suara dengkuran halus yang keluar dari Olive menandakan bahwa gadis itu sudah tertidur dengan sangat pulas mungkin karena efek demam dan juga efek obat yang baru saja ia minum.
Setelah memastikan bahwa Olive sudah tertidur dengan pulas Toni segera keluar dari kamarnya untuk mengembalikan mangkuk dan juga gelas kotor bekas Olive. Di dapur juga Toni segera mencuci cucian piring yang berada di wastafel.
Setelah urusan cucian selesai Toni membuka bungkus makanan yang tadi ia beli bersama dengan bubur yang dimakan oleh Olive, Toni memang belum makan malam dikarenakan harus menyuapi Olive terlebih dahulu dan memastikan bahwa gadis itu sudah beristirahat.
Sekitar 15 menit Toni baru saja menghabiskan makan malamnya dengan kesendirian tanpa ditemani oleh sang istri, "Cepet sembuh." Gumam Toni yang kembali mengelus rambut sang istri dengan lembut.
Setelah cukup lama memandangi wajah sang istri Toni lebih memilih untuk pergi ke ruang kerjanya yang berada di samping kamar mereka, setelah berhasil masuk ke dalam ruang kerjanya Toni segera mengambil laptop dan juga pekerjaan-pekerjaan lainnya dan membawanya ke dalam kamar.
Karena Toni tidak tega meninggalkan sang istri sendirian yang tengah demam, Toni nampak mendudukan tubuhnya di sofa yang berada di dekat jendela dengan laptop yang berada di meja.
Sesekali laki-laki itu menatap kearah Olive yang sedang berbaring, terkadang gadis itu bergerak ke kanan dan juga ke samping kiri namun setelah itu tidak lagi terlihat pergerakan dari Olive.
Pukul 12 malam Toni baru saja menyelesaikan semua pekerjaannya hari ini meskipun dirinya tidak masuk kantor sama sekali, setelah selesai Toni segera merapikan semua barang-barangnya dan menyimpannya di atas.
Setelah melepas kaos yang ia pakai Toni segera ikut bergabung di atas ranjang untuk segera tertidur malam ini bersama dengan sang istri yang sudah lebih dulu tertidur dari beberapa jam yang lalu.
***
"Toni bangun." kata Olive yang mengguncangkan lengan Toni sedikit pelan karena takut mengagetkan laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.
"Kenapa? Lo masih demam?" Tanya Toni yang sudah duduk sambil menatap khawatir ke arah Olive. Mendapat gelengan dari Olive membuat Toni bisa bernafas lega.
"Makasih ya udah rawat gue semalem, maaf karena gue udah ngerepotin lo lagi." Kata Olive yang menundukkan kepalanya menatap kearah selimut yang berada di atas pahanya.
"Nggak usah ngucapin terima kasih udah seharusnya kan gue rawat lo karena lo istri gue." Jawab Toni cepat sambil mengelus rambut milik Olive dengan lembut.
"Oh ya lo beneran udah sembuh kan kalau belum sembuh kita ke rumah sakit sekarang." Sambung Toni dengan cepat yang membuat Olive tidak bisa menjawab ucapan Toni sebelumnya.
"Iya Ton gue udah sembuh kok." Jawab Olive pelan. Olive sedikit mencondongkan kepalanya menatap kearah Toni yang sedang menatapnya juga tatapan mereka berdua bertemu beberapa saat sebelum akhirnya Olive memutuskan untuk memutus tautan tatapan mereka.
"Oh ya sekarang lo mandi biar gue buat sarapan, hari ini kan hari libur jadi gue mau bersih-bersih apartemen hari ini." Kata Olive yang sudah beranjak dari ranjangnya sambil membawa 1 gelas kosong dari atas nakas.
"Nggak usah banyak gerak dulu. Lo itu masih sakit harusnya istirahat enggak usah khawatir in bersih-bersih apartemen." Kata Toni yang juga ikut beranjak dari ranjang dan mengikuti Olive yang masuk ke dalam kamar mandi.
Toni terus mengekori Olive yang masuk kedalam kamar mandi dan keluar kembali dengan 1 keranjang pakaian kotor di tangan Olive. "Gue itu kan seorang istri, semua pekerjaan yang di apartemen itu harus gue lakuin." Toni yang mendengarnya hanya diam tapi kedua tangannya merebut keranjang dari tangan Olive membuat gadis itu melototkan matanya.
"Toni lo mau bawa kemana itu pakaian kotornya?" Tanya Olive yang sedikit berteriak sambil mengikuti kemana langkah kaki Toni. Ternyata Toni membawa 1 keranjang pakaian kotor itu ke arah ruang cuci yang berada di dekat dapur.
"Udah biar gue aja yang cuci pakaiannya." Senyum tipis jelas terukir diwajah Olive mendengar bahwa Toni yang akan mencuci pakaian miliknya dan juga milik Toni sendiri.
"Ya udah kalau gitu lo yang cuci pakaian gue yang masak sama cuci piring setelah itu nanti gue yang ngepel sama nyapu." Kata Olive yang mendapat gelengan cepat dari Toni.
"Lo cukup masak sama cuci piring aja biar yang bersih-bersih apartemen gue." Senyum bahagia kembali terukir diwajah Olive saat mendengar bahwa Toni yang akan membersihkan apartemen ini.
"Yaudah gue masak dulu." Kata Olive yang berjalan ke arah kulkas untuk mengambil bahan-bahan makanan. Sembari menunggu cuciannya selesai Toni lebih memilih untuk membersihkan debu-debu yang berada di barang-barang apartemennya dan dilanjut dengan menyapu seluruh lantai apartemennya.
Sedangkan Olive gadis itu sudah menyelesaikan masakannya, gadis itu memilih untuk melihat pakaian yang baru saja dicuci oleh sang suami.
Karena toni yang sedang sibuk mengepel lantai jadilah Olive yang menyelesaikan pekerjaan mencuci pakaian itu, "Akhirnya selesai juga." Kata Toni yang menghembuskan nafasnya kasar setelah melihat lantai yang ia pel tadi terlihat lebih bersih dari sebelumnya meskipun 3 hari sekali Olive memang sudah mengepel lantai apartemennya.
Toni segera membawa alat pel ke ruang cuci dan meletakkannya di sana namun tatapannya malah tertuju kepada seorang gadis yang tengah menjemur pakaian yang tadi ia cuci, "Kok lo yang jemur sih?" Tanya Toni yang merebut pakaian yang berada di tangan Olive.
----------
Hay Hay bestiee apa kabar?
Gimana puasa kalian hari ini lancar?Ada yang kangen sama Toni dan Olive nggak nih bestiee? Kalau ada aku udah update ya bestiee jadi kalian nggak kangen lagi. Kalau udah baca jangan lupa komen dan vote sebanyak banyaknya ya bestiee aku tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Wedding (ON GOING)
RomanceSQUEL dari Sahabatku suamiku, kisah tentang kedua sahabat Alana dan juga Arga. Satu tahun menjalin hubungan bersama dengan Elvan akhirnya Olive dan Elvan memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka, yaitu dengan ikatan pernikahan. Namun siapa sangka...