Part 16

1.3K 85 1
                                    

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk." Kata seseorang dari dalam ruangan setelah mendengar pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dari luar.

"Ada meeting hari ini." Mendengar ucapan seseorang yang sangat dikenal membuat laki-laki itu mendongakkan kepalanya menatap kearah seorang gadis yang tengah berdiri di sampingnya dengan pakaian kerja yang sangat rapi dan senyum manis di bibir nya.

"Iya." Jawab Toni acuh, Olive hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan saat melihat sikap Toni yang sama sekali tidak berubah kepadanya.

"Ton, gue harus manggil lo apa disini?" Tanya Olive yang merasa bingung dengan panggilan yang akan ia berikan kepada Toni saat mereka berdua berada di kantor.

"Terserah lo, tapi kalau didepan umum jangan pake lo gue." Olive hanya menganggukkan kepalanya pelan bahwasanya dia mengerti apa yang baru saja diucapkan oleh Toni.

"Yaudah, ayok ada meeting nih." Kata Olive yang sudah tidak sabaran karena melihat Toni hanya di duduk di kursinya.

"Iya sebentar." Jawab Toni setelah menutup laptop yang berada di hadapannya. Toni dapat melihat di layar ponselnya bahwa sudah menunjukkan pukul 11 siang.

Bos dan sekretaris itu berjalan keluar ruangan menuju ke ruang meeting yang berada di lantai 4. Saat membuka ruangan meeting Toni maupun Olive dapat melihat sudah banyak karyawan yang duduk dikursi masing-masing.

Hari ini Toni memang memiliki jadwal meeting dengan karyawannya sendiri. "Baik saya akan mulai meeting hari ini." Kata Toni yang sudah duduk dikursinya.

Meeting itu berjalan dengan lancar sampai 1 jam berlalu, pukul 12 siang meeting itu selesai dengan karyawan-karyawan yang sudah keluar dari ruangan meeting.

"Capek juga." Gumam Olive yang memilih duduk disalah satu kursi yang berada di dekat Toni duduk saat ini.

"Kita keluar, gue laper banget." Mendengar itu membuat tubuh Olive langsung saja tegak dari duduknya menatap kearah Toni yang sudah berdiri dari duduknya.

"Iya." Jawab Olive yang melihat Toni sudah keluar dari ruangan meeting meninggalkan dirinya di sana, Olive terus mengikuti langkah kaki Toni yang sangat lebar membuatnya harus sedikit berlari agar tidak tertinggal jauh oleh bos-nya itu.

"Tunggu!!" Teriak Olive dengan nafas yang tidak beraturan. Teriakan itu bahkan mampu menarik perhatian karyawan-karyawan yang sedang berlalu-lalang di sekitar lobby, sedangkan Toni laki-laki itu langsung menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke belakang.

"Kenapa tuh sekertaris baru, kok teriak-teriak." Kata salah satu karyawan yang berada tepat di samping Olive saat ini.

"Iya kenapa coba, kayak orang gila." Sambung salah satu karyawan lagi dan hal itu membuat Olive langsung menoleh kearah dua karyawan yang sedang membicarakannya.

"Apa lo bilang, gue gila?" Tanya Olive menatap tajam kearah dua karyawan yang sedang membicarakannya itu. Bahkan semua karyawan di sini belum mengetahui siapa sebenarnya Olive.

"Enggak." Jawab dua wanita itu dengan kuku karena takut melihat wajah Olive yang terlihat sangat marah saat ini. Sedangkan Toni laki-laki itu berjalan sedikit cepat untuk menghampiri sekretaris barunya yang juga sebagai istrinya.

"Ayo." Kata Toni yang menarik pelan pergelangan tangan Olive membuat gadis itu mengikuti langkah kaki Toni.

"Aduh Toni, tangan gue." Kata Olive saat Toni terus menarik tangannya. Beruntung saat ini lobby terlihat sepi tidak ada satu orang pun hanya ada seorang resepsionis yang tengah duduk di meja resepsionis.

Cold Wedding (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang