Hari hari berjalan seperti biasanya. Bangun pagi, dicaci maki oleh saudaranya, dirudung disekolah dan pulang
Layaknya rutinitas yang terus berlalu setiap hari yang harus dilalui
Berjalan dengan gontai disepanjang jalanan. Hujan deras mengguyur tubuhnya namun tak dihiraukan sedikitpun
Tiintiinn....
Lana menoleh ketika sebuah mobil pribadi berhenti disampingnya. Setelah kaca mobil diturunkan sesosok pria terlihat dari balik kaca
"Lana ngapain hujan hujanan hah masuk, kamu bisa demam nanti"
"Hahhah kak Leo, Lana kira siapa tadi" ucap Lana tertawa menatap Leo yang keluar dari mobil berjalan kearahnya sembari menggenggam payung
"Masuk" tak ada penolakan sama sekali. Lana masuk kedalam mobil tak peduli bajunya yang basah mengenai jok mobil
Setelah mereka berdua masuk kedalam mobil, Leo mulai menjalankan mobilnya menuju pekarangan rumah, hanya ada keheningan didalam mobil sampai akhirnya mereka tiba dilokasi
"Ayo masuk" Lana hanya tersenyum dengan wajah pucatnya
Leo berlari menuju kamarnya mencari handuk dan selimut untuk diberikan ke Lana
"Astaga Lana kenapa kamu bisa basah kuyup kaya gini sayang" ucap ibu Leo yang baru saja muncul dari dapur, dengan cepat ibu menarik Lana duduk disofa
"Nggak papa kok buk, Lana tadi buru buru mau pulang takut kena marah abang nanti kalo telat, jadi Lana terobos aja hujan nya hahaha ehh malah ketemu sama kak Leo. Udah pasrah aja Lana kalo kena marah hahaha" Lana menggaruk belakang kepalanya dengan cengengesan khas nya
Ibu Leo menatap Lana dengan tatapan yang sulit diartikan. Gadis itu datang dengan pakaian yang basah kuyup, wajah pucat dan jangan lupakan tubuh yang sudah gemetar kedinginan, namun satu yang membuat masih tak habis fikir. Bisa bisanya gadis ini masih bisa tertawa. Ada apa dibalik tawa itu sebenarnya
Leo datang dengan membawa baju hangat dan selimut untuk Lana
"Mandi dulu sana trus ganti bajunya, nanti kamu bisa masuk angin kalo kelamaan make baju basah gitu" titah Leo sembari menyodorkan handuk dan baju kearah Lana
"Buk maaf yah lantai sama sofa nya jadi basah karna baju Lana hahaha nanti lana cuci kok Lana bakal tanggung jawab Lana janji"
"Udah gak papa, cuman basah kok sayang nanti juga kering, udah sekarang kamu mandi trus pake selimutnya nanti buat ngagetin badan kamu yah" ucap ibu dengan mengelus rambut Lana yang lepek
"Setelah ini Lana janji bakal pulang, abang dirumah nungguin Lana kayanya"
"Tapi ini udah mau maghrib, nanti aja pulangnya habis mahgrib biar dianter Kakak yah, kita sholat jamaah dulu disini sama sama, gabaik maghrib maghrib dijalan okeh" Lana tersenyum kemudian mengangguk setuju
"Lana boleh minjam mukenah ibu nanti?"
"Kok masih nanya, ibu siapin kok dan ibu udah cuci mukenah yang selalu kamu pake disini, udah mandi dulu sana, nanti ibuk bikinin sop ayam buat kamu kita makan bareng bareng, kamu juga makan biar badan kamu anget" seketika Lana langsung tersenyum riang ketika mendengar tawaran itu
"Serius buk? Ibuk mau ngasih Lana sop ayam? Emang Lana boleh makan lagi disini bareng kalian lagi" Ibu kemudian tersenyum dan mengangguk ketika melihat reaksi Lana
"Makasih yah buk" ucap Lana berdiri dan permisi menuju kamar mandi dengan riang gembira
Setelah Lana menghilang dari balik dinding, mereka berdua masih diam dengan fikirannya masing masing
KAMU SEDANG MEMBACA
enolA
Teen FictionMenjadi anak bungsu tidaklah serta merta menjadi anak yang paling disayang, anak yang paling dimanja dan anak yang paling dijaga Terkadang ada suatu hal yang mengharuskan semua orang membenci keberadaan diri kita sendiri. Teman, kerabat, orang orang...