9

135 11 0
                                    

Kriing

Bel sekolah berbunyi menandakan perintah untuk segera menyelesaikan aktivitas belajarnya seluruh sekolah

Seorang siswa terbangun dari tidurnya setelah mendengar bel berbunyi,ia menegakkan tubuhnya sembari sedikit meregangkan ototnya, tanpa basa basi ia keluar dari kelas menatap acuh kearah guru yang masih sibuk menjelaskan materi didepan sedangkan waktu belajar sudah berakhir

"Arga ibu sedang menerangkan materi kita untuk minggu depan apa kamu tidak punya sopan santun, kamu mau saya adukan perilaku kamu ini ke kepala sekolah, jangan mentang mentang an--"

"Buk telinga ibuk tuli yah bel sekolah udah bunyi semua kegiatan di stop, masih ada besok buk, liat dipapan mading 'guru yang korupsi waktu akan dikenakan sanksi hukuman' saya baik loh buk ngingetin ibuk. Harusnya ibuk bilang makasih kek, kalian udah boleh pulang kok" ucap Arga ketus kemudian menatap kearah teman teman sekelasnya yang berhamburan keluar dari kelas

Arga tersenyum kecil ketika melihat guru nya tersebut yang terduduk sembari memegangi kepalanya

"Sorry bu saya orangnya terlalu disiplin, semangat buk" ucap Arga kemudian berlalu pergi




...




Setelah merapikan bukunya, ia berjalan keluar dari kelas melewati koridor. Sekarang masih pukul 1 dan mungkin ia bisa sedikit menghabiskan waktu di rooftop untuk menenangkan diri

Setelah menaiki tangga akhirnya sampai, ia membuka pintu kala tubuhnya langsung tertiup tiup angin kencang yang menyejukkan. Dengan langkah besar ia berjalan keluar menuju sudut tempat

Namun ia sedikit bingung kala menemukan siswa pria yang berada duduk ditempat yang biasanya menjadi tempat duduknya

"Arga" sang empu menoleh ketika namanya dipanggil, seketika senyum Arga mengembang

"Ehh sayang kamu nyariin aku yah" goda Arga sembari menyesap rokoknya sembari melihat sosok Lana yang berdiri disampingnya

Lana memutar matanya malas sembari menatap tak percaya kearah Arga, menatap kearah tumpukkan puntung rokok dan kaleng bir

"Jangan bilang ini ulah lo?" Arga hanya diam tersenyum menatap puntung rokok dan kaleng yang ada disebelahnya

"Lo gila yah, lo bisa kena sanksi nanti kalo ketauan ama guru BK, mereka gak peduli mau lo anak pemilik sekolah sekalipun" tegas Lana sembari memarahi Arga yang terus tersenyum tak peduli

"Haha santai sayang jangan marah marah ahh" ucap Arga tersenyum remeh menatap Lana

Lana menghela nafas kasar sembari menggelengkan kepala, percuma baginya menasehati seorang Arga karna ujung ujungnya yang ia dapat adalah ketidak pedulian dari pria ini

"Ngapain lo sendirian disini tumben gak sama temen temen lo" ucap Lana mendudukkan diri disamping Arga dan memilih menyerah menasehati anak ini

"Terserah gue lah orang sekolah juga punya bapak gue, mau mau gue lagian yang laen udah pada pulang" ucap Arga sembari menghisap rokoknya untuk terakhir kali sebelum akhirnya membuangnya kebawah gedung. Tak mungkin bukan ia merokok didekat gadis asma ini

"Langka banget soalnya lo duduk gak ada kerjaan kek gini, biasanya sepulang sekolah lo langsung gangguin gue yakan, kalo nggak nongkrong sama temen temen lo"

"Iya gue bosen gangguin lo yang gak ada respon selain diem, padahal gue pengen nya ngeliat lo nangis, bosen banget gue jadinya. Nangis kek, jangan abang lo terus yang ditangisi" Lana sedikit terkekeh ketika mendengar penuturan Arga yang lucu

Mungkin terdengar aneh melihat dua insan ini saling mengobrol layaknya sahabat karib padahal didepan semua orang mereka tak lebih dari seorang perundung dan yang dirundung

enolATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang