46

110 8 6
                                    



Arga duduk menatap kosong kearah lantai sembari memainkan jarinya, wajah sumringah yang sering ia tunjukan kini terganti dengan mimik murung

Rasa malu menghantuinya saat ini jika harus kembali bertatapan dengan gadis yang selama ini ia tunggu, rasanya ia ingin menghilang tak sanggup menahan rasa bersalah didadanya ini, enggan rasanya berada di situasi ini

Bukan karna ia membenci, namun ia terlalu malu dan merasa semua ini terjadi karena dirinya. Ia tak memiliki wajah untuk bertatapan dengan gadis ini sekarang

"Arga" ia memejamkan matanya dengan kepala yang semakin menunduk ketika namanya diserukan

"lo marah ya sama gue, maaf karna udah buat lo gak nyaman lagi didekat gue. Gue juga mau minta maaf karna ngelibatin lo kedalam masalah yang seharusnya gak lo tanggung. Sekali aja Ga, sekali ini aja gue mohon sama lo....liat gue"

Arga semakin memejamkan matanya sembari mengepalkan tangannya kuat. Apakah ia bisa menatap gadis ini? Tapi ini memalukan. Sial, rasanya ingin mati saja

"Yang seharusnya minta maaf disini itu gue...maaf" lirihnya sembari menunduk dalam

Saat akhirnya ia mencoba untuk mendongak menatap wajah itu, wajah yang selalu membuatnya bersemangat, wajah yang begitu ia rindukan. Ia menggigit bibirnya sembari menahan sakit di hatinya hingga membuat satu tetes air itu jatuh dari matanya

"Lana--"

"Jangan nampilin wajah kaya gitu, lo buat gue keliatan menyedihkan jadinya hahha Ini bukan salah lo" Arga hanya diam sembari terus menatap tawa jenaka yang selama ini ia rindukan

Setelah kejadian itu, semua orang yang terlibat ditempat kejadian dibawa ke kantor polisi, bahkan Alex pun dikecam dan dipaksa untuk ikut oleh para polisi karna terus memberontak

Sedangkan Arga yang saat itu berada dirumah sakit hingga polisi hanya menganggap bahwa Alex dan teman temannya saja yang terlibat, namun ternyata itu bukan apa yang ia inginkan. Karna dirinya semua ini terjadi, setelah mendengar kabar Lana yang berhasil diselamatkan ia ikut merasakan lega

Namun rasa bersalah terus mengerubunginya hingga saat itu dengan langkah kosong ia berjalan menuju sebuah kantor polisi pusat, tempat dimana Alex berada dan tempat seharusnya ia juga berada

Ia mengakui semuanya, bahwa ia yang membawa Lana ketempat itu, ia meninggalkan Lana yang terkapar dengan luka tembak itu, mengakui semuanya dan ia siap untuk dihukum

Saat ia kemudian duduk di lantai penjara dengan perasaan begitu berat dan bersalah. Rasanya ini tak akan cukup untuk membayar semua yang ia lakukan hingga jadi seperti ini, membuatnya terus menangis kecil didalam sel tersebut disaat kedua orang tuanya terus bicara diluar sel

Saat setelah beberapa hari berlalu hingga ia mendapatkan sebuah kunjungan, awalnya ia fikir itu adalah ibu atau ayahnya namun ternyata itu adalah Vandra, saudara laki laki Lana. Ia terdiam sejenak dengan tak percaya ketika mendengar permintaan pria yang duduk dihadapannya

Ia di bebaskan setelah Lana memberi kesaksian tentang semuanya, bahwa Arga tak termasuk kedalam komplotan itu dan mengatakan bahwa Arga telah membantunya. Ini tak masuk akal, kenapa Lana memberi kesaksian seperti itu ketika jelas jelas yang membuat keadaan jadi seperti itu adalah Arga

Dan ya disinilah ia sekarang, duduk tanpa tau apa yang harus dilakukan untuk gadis kesayangannya. Perasaannya begitu campur aduk saat ini, ia marah, kesal, kecewa, merasa bersalah dan senang. Semuanya dipadu menjadi satu hingga membuatnya tak tau harus mengucapkan apa

"Maaf...gue bener bener minta maaf, gue hiks--"

"Shht kenapa minta maaf, seharusnya gue yang minta maaf lo ditahan dikantor polisi karna ngelindungi gue, maaf ya...pasti lo ketakutan"

enolATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang