49

144 8 0
                                    






Bendera kuning berkibar didepan pagar rumah dari keluarga Wijaya, terpampang jelas indahnya karangan karangan bunga yang ditinggalkan dari orang orang

Tak sedikit orang berbaju hitam datang sembari mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya gadis baik itu. Bahkan banyak orang yang ikut menangis turut bersedih melihat gadis yang selalu mengumbar senyum itu kini telah pergi jauh

Semua orang berkumpul didalam rumah membacakan surah Yasin dan merapalkan doa untuk sang gadis cantik

Gelana Wijaya tertanggal 12 April 2022 tepat dihari ulang tahunnya ia diambil kembali oleh sang maha pencipta

Sosok pria yang menjadi tulang punggung keluarga kini hanya bisa duduk sembari menatap satu persatu orang yang datang padanya bahkan disaat tubuh dan hatinya begitu kalbu

Raga menoleh ketika merasa seseorang menepuk bahunya dari belakang

"Pak ustadz"

"Saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya anak bapak semoga semua amal ibadahnya diterima oleh yang maha kuasa, saya benar benar terkejut atas kabar yang diberikan tentang kepergian Lana, gadis baik pasti kan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dia anak yang baik pak, banyak yang menyukainya karna kebaikan hati dan ketauladanannya, sudah begitu lama ia selalu berada di masjid dan bergabung bersama kami semua. Ia selalu datang setiap hari setelah pulang sekolah, membantu kami membersihkan masjid ketika kami kesulitan, hal yang tak pernah saya lupakan adalah ketika ia datang dengan membawa beberapa permen untuk dibagikan pada anak anak kecil yang ada di masjid, semua anak menyukai keberadaannya bahkan selalu bertanya jika ia tak datang" pak ustadz terdiam sejenak sembari menunduk ikut merasakan kesedihan mendalam

Sedangkan raga juga ikut menunduk sembari menahan gejolak untuk kembali menangis

"Ia bahkan selalu mengisi kotak amal sekalipun ia sedang kesulitan saat itu, yang bisa saya dengar hanya ia mengatakan 'semoga uang nya bisa membuat seseorang tertawa walaupun tak banyak' itu benar benar membuat hati saya menghangat melihat senyum tulus itu. Setelah mendengar kabar bahwa Lana meninggal, cukup membuat jamaah masjid terkejut bahkan bersedih dengan kepergiannya, mereka mengerti tentang betapa baiknya anak itu selama ini, ia begitu bersinar saat berada di masjid itu sebabnya semua orang menyukainya karna sifatnya yang begitu baik dan tulus. Bapak sangat beruntung memiliki seorang putri berhati malaikat seperti Lana, selalu menebar senyum dan tawa untuk semua orang, saya bahkan mengirikan itu" ucap pak ustadz sembari menepuk bahu Raga pelan dengan senyum sendu

Raga terus menunduk sembari mengangguk dan mengusap air matanya yang tiba tiba mengalir. Ternyata sangat banyak orang yang mencintai gadis kecilnya dan merasa lebih kehilangan

Ia menoleh kearah dalam rumahnya dimana banyak orang yang duduk disana mendoakan putri kecilnya yang sudah berbalut kafan. Matanya tak bisa lepas ketika bagaimana  Devan dan Vandra yang duduk hanya menatap kosong kearah jenazah

Setelah malam itu Vandra maupun Devan tak berbicara sedikitpun, mereka membungkam mulut. Yang mereka lakukan hanya menangis dengan tatapan kosong

Semua hal yang mereka siapkan untuk merayakan ulang tahun adik kecil mereka seketika hanya menjadi hiasan tak berguna dirumah, hanya rasa sepi yang ada dirumah setelah ini

Setelah selesai disholatkan tubuh Lana diletakkan diatas keranda kemudian dimasukkan kedalam ambulan untuk segera dibawa menuju ketempat peristirahatan terakhirnya

Devan Vandra serta Leo membantu mengangkat keranda, bahkan Leo sendiri sempat kesusahan untuk mengangkat keranda saat kakinya begitu lemas tak sanggup kehilangan namun ia berusaha untuk kuat, saat mereka berjalan kearah sebuah lubang besar yang sudah dibuat khusus untuk Lana

enolATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang