PROLOG

3.2K 285 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah menemukan cerita ini di antara ribuan cerita lainnya di Wattpad🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah menemukan cerita ini di antara ribuan cerita lainnya di Wattpad🥰

Senang rasanya kamu sudah ada di sini untuk tau cerita ini sampai selesai.

Selamat membaca💛

Neera tidak pernah punya teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neera tidak pernah punya teman.

Semua orang hanya berbicara dengannya ketika mereka membutuhkan sesuatu dari Neera. Setelah itu suara Neera hilang sampai waktu sekolah berakhir dan ia pulang ke rumah tanpa membawa kesan bahagia sedikit pun.

Dan hanya rumah tempat Neera diterima.

Orang tuanya mengajak Neera berbicara. Meski mereka tidak pernah tahu waktu demi waktu yang Neera lewati di sekolah.

Bagi Neera, untuk mendapatkan teman itu sangat sulit.

Kita harus berguna untuk mereka.

Kita harus menarik untuk menjadi bagian dari mereka.

Dan kita harus ... menjadi seseorang yang seru untuk diajak berteman.

Neera tahu diri, ia bukan manusia yang seperti itu.

Ia tidak berguna. Ia tidak menarik. Ia tidak seru.

Hingga akhirnya Neera hanya bisa terduduk dan menatap laptop di meja belajarnya. Ia benci isi kepalanya. Tapi hanya pikirannya yang membuat hidup Neera seakan terasa ramai.

Padahal ia tahu ... kehidupan seperti ini sangat menyedihkan untuk dijalani.

"Kamu akan selalu jadi bagian terpenting dari cerita ini, Dewa."

Neera bergumam di tengah keheningan kamarnya. Jarum jam terus bergerak setiap detik. Angin malam di luar terasa memaksa masuk melalui celah jendela kamar meski suhu ruangan sudah dingin. Cewek itu sama sekali tidak merinding. Ia bahkan tidak takut kegelapan walau hanya cahaya dari laptop yang tersisa.

Tangan Neera bergerak untuk mengetik kata-kata yang tadi ia ucapkan pelan. Satu per satu huruf mulai membentuk kalimat yang berteriak di kepalanya.

Suaranya tiba-tiba sengaja dibuat merendah. "Memangnya aku jadi siapa? Kamu jadi siapa? Apa kita berdua bersama? Saling jatuh cinta?"

Setelah kalimat-kalimat itu selesai diketik, Neera tersenyum menatap layar laptopnya.

Tidak ada siapa pun di ruangan ini.

Jelas ini kamarnya dan hanya dirinya yang berada di sana. Memperhatikan laptop menyala yang menjadi teman malamnya. Ketika jam menunjukkan tepat pukul sebelas malam, Neera sama sekali belum mengantuk.

Hanya saja di tengah malam yang semestinya menyeramkan. Neera seperti orang gila menatap apa yang ada di hadapannya.

Membayangkan Dewa-cowok yang mungkin tidak pernah tahu bahwa ada dirinya di dunia ini. Tapi sayangnya ... Neera telah jatuh cinta pada cowok itu hingga ia menciptakan dunia sendiri. Seolah-olah Dewa mengenalnya. Seolah-olah Dewa juga mencintainya.

Namun itu hanya khayalan Neera saja.

Dewa yang nyata tidak pernah tahu siapa seorang perempuan bernama Neera Hitta Ljus.

Bagian paling rumit dari sebuah cerita adalah ....

Bagaimana memulainya?

Dan bagaimana mengakhirinya?

Neera tahu akhir kehidupan nyatanya tidak akan pernah menjadi bahagia ketika Dewa bahkan tidak merasa harus membalas perasaan cinta Neera.

Tetapi sebagai seorang penulis penuh khayalan seperti dirinya, Neera jelas akan membuat kisahnya dengan Dewa berakhir bahagia.

"Neera?"

Dewa dalam khayalan kembali berbicara, memanggil Neera untuk sadar.

"Kamu harus cari tau sendiri, Dewa."

HAI SEMUANYA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI SEMUANYA!

AKU ERLITA. BISA DIPANGGIL ER (RE: AIR)

KENALAN YUK!

AKU HARUS PANGGIL KAMU APA?

BAGAIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?

NEXT?

VOTE!

KOMENTAR!

DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU UNTUK BACA CERITA INI!

FOLLOW MEDIA SOSIALKU:

FOLLOW MEDIA SOSIALKU:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang Tak Dewa MengertiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang