FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA
SEMOGA SUKA ❤
TERIMA KASIH 🥰
"Maaf, Neer!" Fina mengaduh kesakitan meski sembari tertawa karena telah berhasil mengajak Neera ke pesta ulang tahun Rachel. "Karena lo sekarang teman gue, lo harus ikut ke acara itu, Neer."
"Teman lo itu banyak, Fin. Gak ajak gue juga lo pasti bisa senang-senang sama mereka." Neera tidak akan melupakan kenyataan itu.
"Beda, Neer. Sama mereka itu udah biasa. Sekarang gue harus pergi sama lo. Lo adalah teman gue. Siapa tau kan pergi sama lo itu seru?"
Neera tertegun mendengar itu. Ia tidak menyangka kalau Fina akan mengatakan kata-kata tadi. Apalagi cewek itu menganggap Neera sebagai temannya. Mungkin ia bukan teman pertama Fina tapi bagi Neera-Fina adalah orang pertama yang benar-benar mengatakan ingin berteman dengannya.
Bisa saja di acara ulang tahun Rachel, Fina bersenang-senang dengan teman cewek itu yang banyak. Dia tidak akan sendirian di sana dan pastinya bersama Neera tidak terlihat seseru yang Fina harapkan. Hanya saja Fina kini lebih memilih pergi bersama Neera dibanding teman-teman cewek itu.
"Lo harus datang ya, Neer!" Fina memaksa. "Gue gak mau tau pokoknya kalau lo gak datang, gue juga gak akan hadir di acara itu."
"Iya, iya," balas Neera menghela napasnya. Kalaupun tidak diundang, Neera tidak mempermasalahkan itu.
Ia sudah biasa seperti ini, memang seseorang seperti dirinya tidak akan terlihat oleh orang seperti Rachel. Neera bukan siapa-siapa. Ia mungkin akan ada di daftar murid-murid tidak diketahui keberadaannya di sekolah.
Meski mungkin di sekolah ini bukan hanya Neera yang merasa tidak terlihat-tapi ia yang menjalani hidupnya sendiri saja sudah cukup tersiksa. Ia tahu ia ingin dilihat, terutama oleh Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dewa Mengerti
Teen Fiction[DAFTAR PENDEK WATTYS 2023] 𝘉𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘳𝘶𝘮𝘪𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 .... 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢? 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢? Tapi Neera menegaskan. "Kamu akan selalu ja...