Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA
SEMOGA SUKA ❤
TERIMA KASIH 🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu sebenarnya tau, aku hanya orang bodoh yang bersedia duduk dan menunggu kamu dalam waktu yang sangat lama.
-------------
"Kamu gak pernah senyum, Dewa."
Pikiran gila Neera kembali bersuara dan mengatakan apa yang selalu ia lihat dari Dewa. Meski sekarang pemilik nama itu bahkan sedang asyik di lapangan, berlari merebut bola basket, keringat membasahi tubuhnya, tapi tidak juga membuat Dewa lelah karena tujuannya saat ini cuma satu-memasukkan bola ke dalam ring.
"Neera." Suara rendah milik Dewa kembali terdengar di pikirannya. "Kamu yakin aku gak pernah senyum?"
Ramai teriakan dari sekitar membuat Neera merasa makin tidak terlihat. Ia memang duduk di salah satu kursi penonton, seperti cewek-cewek lain yang juga sedang menonton latihan tim basket sekolah mereka, sementara Neera lengkap dengan tas laptop di pangkuannya. Namun udara di sekitar Neera seketika terasa habis saat pikirannya kembali mengajak berbicara.