Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA
SEMOGA SUKA ❤
TERIMA KASIH 🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disaat tergelap, kamu adalah cahayaku.
----------
Dewa baru saja selesai mencatat materi di kelasnya. Bel istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan untuk segera keluar dari kelas. Dewa yang santai pun juga ikut menuju kantin. Tetapi ketika ia baru muncul di pintu kelas, Chinta langsung memegang tangannya.
"Hai," sapa cewek itu dengan cepat.
Dewa hanya membalas dengan mengangkat alis saja. Ia berusaha untuk melepaskan tangan cewek itu darinya. "Gue mau ke kantin, Chinta."
Chinta mengangguk. "Gue juga mau makan di kantin. Ayo, bareng!"
Dewa hanya bisa pasrah menerima itu dan masih mencoba melepaskan Chinta yang menggelayut di tangannya. Keadaan kantin bahkan sudah ramai tapi cewek itu ternyata percaya dirinya lebih tinggi dibanding mantannya yang lain. Padahal yang tidak orang lain tahu, Chinta bukan pacar Dewa, bukan siapa-siapanya juga.