45. Lima Tahun

437 80 183
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA

SEMOGA SUKA ❤

TERIMA KASIH 🥰

Lima tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lima tahun kemudian ....

Novel Yang Tak Dewa Mengerti terjual sukses di pasaran. Novel ini sudah dicetak puluhan ribu buku dan banyak sekali Production House yang tertarik untuk mengalih wahana novel ini ke layar lebar.

Novel ini masih jadi perbincangan hangat meski sudah beberapa bulan yang lalu diluncurkan. Bahkan sampai detik ini, penjualan novel pun tidak pernah surut dari deretan novel-novel best seller lain.

Banyak sekali yang bertanya-tanya, siapa sosok dibalik nama pena Hai Naira? Sangat menarik sekali untuk dibahas karena rumor yang beredar novel yang sangat laris ini adalah kisah cinta dari penulisnya sendiri.

Dan hari ini, sang penulis, ada di sini. Menghadiri acara bedah buku Yang Tak Dewa Mengerti untuk pertama kalinya setelah ternyata dia akhirnya pulang dari Vienna.

"Hai, semuanya!" Suara itu terdengar memenuhi toko buku dan menyambut para penonton yang sudah bersedia hadir di acara bedah buku ini. "Hari ini, setelah lima tahun meninggalkan Jakarta, akhirnya aku kembali. Menerbitkan cerita Yang Tak Dewa Mengerti sebenarnya bukan tujuan awal aku untuk memberi tahu semua orang kalau cerita ini berdasarkan kisah cinta nyata yang aku alami. Karena niat awal aku adalah aku ingin terus mengingat semua hal tentang Dewa dan aku saat itu.

"Apa Dewa benar-benar nyata? Ya, dia nyata. Apa yang tertulis dibuku itu semua terjadi? Ya, itu semua yang aku jalani bersama Dewa. Sampai aku kehilangan dia, sampai aku mencoba ikhlas untuk pergi dari dia, semuanya tertulis di sana."

Semua orang yang hadir dapat melihat air mata menetes dan membasahi wajah sang penulis. Namun, dengan cepat dia menghapusnya dan meminta maaf karena ia tidak bisa menahan rasa sedihnya setelah lima tahun yang lalu Dewa pergi.

Yang Tak Dewa MengertiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang