FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU AJAK MEREKA UNTUK BACA CERITA INI JUGA
SEMOGA SUKA ❤
TERIMA KASIH 🥰
Ternyata membuat kamu mencintaiku tidak semudah yang aku kira.
------------
Sudah beberapa hari sejak Dewa berbicara kepadanya, semua kembali seperti semula. Dewa tidak lagi berbicara kepada Neera. Cowok itu benar-benar menjaga jarak setiap kali mungkin melihat Neera berada. Tetapi ucapan Dewa tentang tujuannya yang ingin membuat Daine bahagia terus saja berputar di pikirannya.
Ia ingin tidak peduli namun Neera memikirkannya lagi dan lagi.
Padahal kenyataannya Neera sama seperti mantan-mantan Dewa. Ia hanya berguna ketika saat ada di dekat Daine.
Tidak ada bedanya Neera di mata cowok itu. Tidak ada spesialnya bagi Dewa.
"Neera!" seru Fina sangat keras. "Gue manggil lo sampai lima kali tapi gak sadar-sadar!"
Neera baru menoleh dan menjatuhkan sendok makan yang sedang dipegangnya. Matanya sejak tadi memperhatikan Dewa yang sedang berada tidak jauh dari mejanya saat ini.
"Neer?" panggil Fina belum mendapatkan jawaban. "Lo ... kenapa sih?"
Neera menggeleng lemah, ia bangkit dari kursi untuk mengambil sendok baru. Sampai kembali ke meja, Fina sama sekali tidak mendengar suara Neera berbicara. Yang dia lihat dari wajah Neera adalah kesedihan, Fina tidak tahu Neera sedih karena apa tapi sepertinya masalah ini makin besar karena berhasil menyita pikiran cewek itu.
"Neer, lo gak mau cerita lagi?"
Neera melihat ke arah Dewa sejenak, lalu menghela napasnya dan kembali menatap makanan yang belum ia makan. "Sekarang udah jelas. Gue dan Dewa gak ada harapan apa-apa."
"Hah?!" Fina sangat terkejut mendengarnya. "Lo ... serius? Selain dia manfaatin lo buat jadi pengasuh adiknya, apa yang sebenarnya terjadi sih, Neer? Kenapa lo dan dia sampai gak punya harapan gini? Lo buat salah?"
Neera menggeleng lagi. "Gue gak buat salah, Fin. Dewa juga gak salah. Tapi keadaan yang membuat ini semua jadi masalah. Yang gak pernah gue tau, yang sama sekali gak pernah gue harapkan, dan gue harap gak akan terjadi."
"Kalau lo mau cerita ...," jeda Fina sejenak. "Lo boleh bilang apa pun ke gue, Neer. Siapa tau gue bisa bantu lo atau senggaknya lo gak banyak pikiran kayak sekarang. Cerita masalah ke orang lain bisa buat lo mengurangi beban pikiran, Neer.
"Gue tau lo terbiasa selesain setiap masalah sendirian. Tapi sekarang gue adalah teman lo, bukan orang asing."
Tanpa sadar Neera sudah menangis, namun tidak mengeluarkan suara hanya air mata yang membasahi wajahnya. Tetapi secepat mungkin Neera menghapus air matanya ketika ia sadar di mana dirinya berada. Bisa saja orang lain menatapnya heran, walau sejujurnya Neera sudah tidak kuat untuk menahan kenyataan ini.
"Dewa sebenarnya ...." Neera menjeda ucapannya, ia takut untuk menceritakan ini.
"Sebenarnya?" tanya Fina memastikan bahwa Neera akan bercerita. Tetapi Neera menggeleng cepat, sepertinya cewek itu berubah pikiran.
"Gue gak bisa cerita apa pun ke lo," jawab Neera cepat. "Maaf, Fin. Gue gak bisa bilang apa-apa, gue ... ini masalah gue."
Fina mengangguk pelan. Ia mengusap bahu temannya itu pelan. "Semoga Dewa berubah pikiran ya, Neer. Gue gak suka lihat lo nangis gini. Gue gak suka kalau lo disamakan sama cewek-ceweknya yang lain. Lo beda, Neer. Lo adalah Neera yang benar-benar mencintai Dewa."
Neera harap semua akan baik-baik saja. Neera kuat. Neera harus kuat.
Sekarang matanya kembali melirik ke arah Dewa, cowok itu bahkan tidak mau membicarakan apa pun kepadanya. Seakan tidak ada kesempatan Neera untuk bersamanya.
Ternyata membuat Dewa mencintainya tidak semudah yang Neera kira.
Gimana chapter ini menurut kamu?
NEXT?
VOTE!
KOMEN!
SHARE ke teman-teman kamu!
TERIMA KASIH
FOLLOW MEDIA SOSIALKU
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Dewa Mengerti
Teen Fiction[DAFTAR PENDEK WATTYS 2023] 𝘉𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘳𝘶𝘮𝘪𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 .... 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢? 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢? Tapi Neera menegaskan. "Kamu akan selalu ja...