Typo? Tandai.
Happy Reading!
____________________Langit sudah menunjukan tanda-tanda jika sebentar lagi waktu akan menjelang pagi. Sebagian awan bagian barat sudah hampir menjukan warna jingga, itu artinya beberapa menit lagi matahari akan terbit.
Hari ini adalah hari jumat, jam masih menunjukan pukul o5:56 wib. Tasya dan claudia sedang berada di dapur, memasak di bantu para maid.
Sedangkan para lelaki ada yang masih terlelap dalam mimpi nya ada juga yang sudah bangun.
Seperti sekarang, di sebuah kamar mewah terdapat satu orang pemuda manis yang masih tertidur bergulung di balik selimut nya.
Gorden yang sedikit terbuka membuat sinar matahari sedikit menorobos masuk ke dalam menyinari wajah pemuda itu. Namun, tidak ada tanda-tanda jika pemuda manis itu akan bangun dalam tidur lelap nya.
Suara bunyi alarm jam begitu nyaring di dalam kamar pemuda manis itu. Decakan kesal anak itu keluarkan lantaran, merasa tidurnya terganggu oleh suara bising tersebut.
Gibson sedikit membuka mata nya lalu mematikan jam alarm yang memang ia sengaja setting semalam, agar tidak terlambat ke sekolah.
Meskipun sekarang hari jumat, hari terakhir pergi ke sekolah. Ia akan tetap pergi ke sekolah setelah tiga hari penuh libur, karena kena skor.
Gibson melirik jam sekilas, ia menatap langit-langit kamar nya tanpa berkedip sekali pun, bermaksud mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul.
Setelah nya, gibson menyibakan selimut lalu turun dari kasur. Ia berjalan memasuki kamar mandi berniat melakukan runitas pagi nya.
Hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh lima menit, gibson menyelesaikan runitas pagi. Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang pemuda manis dengan seragam lengkap yang melekat di tubuh nya.
Gibson menggosok-gosok rambut nya menggunakan handuk kecil. Sebener nya ada hair dryer untuk mempercepat pengerangan rambut, tapi gibson tidak bisa memakai nya.
Ia memasukan beberapa buku pelajaran ke dalam tas. Gibson memakai sepatu sekolah, lalu jam tangan serta kalung berbandul salib, ia juga mengambil sisir kemudian membawa tas nya keluar kamar.
Ting.
Pintu lift terbuka. Gibson keluar dari dalam lift dengan tangan membawa tas dan satu buah sisir, tujuan utama anak itu adalah dapur.
"Buna?"
Claudia yang sedang memasak pun menoleh karena ada yang memanggil. Perempuan paruh baya itu berjalan kearah wastafel dan menghidupkan keran, mencuci tangan nya.
"Iya ge? Ada apa?" Tanya claudia sambil mendekati gibson.
Gibson mendudukan bokong nya di salah kursi dekat pantri. Ia memperlihatkan cengiran khas nya."Bantu sisirin rambut, gege." Pinta gibson.
Claudia menganggukan kepala. "Boleh sini. Di bawakan sisir nya?" Ucap claudia yang di balas anggukan kepala sang empu.
"Di bawa kok." Gibson menyerahkan sisir yang sedari tadi ia pegang.
Claudia mulai merapihkan rambut halus gibson dengan sisir. Sedangkan gibson, asik mengemil cemilan yang baru saja salah satu maid berikan.
"Sudah gede tapi, masih minta rapihin rambut sama buna nya." Celetuk seorang wanita yang memiliki nama lengkap, Tasya Gianetta Anderson, Istri sah nya kenzie.
"Biarin. Lagian ini juga bukan sekali dua kali, buna juga enggak ngerasa keberatan. Iyakan buna?" Balas gibson, setelah nya ia memasukan biskuit roma kelapa ke dalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...