A T T G| 32. Fahmi Pingsan

8.2K 741 12
                                    

Hallo², lama gak up ya? Hehehe, sebelum baca part ini, disini gue cmn mau bilang. Gue gak up ada alasannya, kenapa? Karena fantasi gue sama book ini tiba-tiba aja ilang dan fantasi yang ada di otak gue yang selalu muncul akhir-akhir ini malah liar. Jadi, susah buat dapet ide lanjutan book ini dan itu buat gue lumayan frustasi ditambah bentar lagi ulangan kenaikan kelas. Dan part ini juga sebenernya udah gue tulis semenjak masih ramadhan, cmn waktu itu gue lupa buat up. Gue minta maaf.






































































Typo? Tandai.
Happy Reading!
_________________

Dug.

"ANJING!"

Umpat seorang pemuda berambut pirang ketika kepalanya terkena lemparan bola basket. Pandangan pemuda itu berkunang-kunang.

Fahmi menggelengkan kepalanya sambil memegang kepala mencoba menghilanhkan kunangan itu. Ia cengengesan, bola matanya bergulir keatas.

"Ky ini siangkan? Kok banyak bintang!" Ucap fahmi melantur.

"Sekarang subuh!" Balas dizky.

"Gak mungkin secepat itu, tadi aja gue lihat masih siang." Ujar fahmi membuat darrel menggeplak kepala pemuda itu.

Plak.

"Goblok! Udah tahu siang pake nanya lagi." Cetus darrel menatap datar sahabatnya itu.

Dia kembali menggelengkan kepala. "Anjing kok nambah, burung?" Lanjutnya setelah mendapatkan geplakan maut dari darrel.

Bruk.

Karena tidak kuat dengan rasa pusing di kepalanya, fahmi menutup mata alias pingsan. Tidak lama kemudian datanglah seorang siswa yang memakai baju olahraga.

"S-sorry, gue gak sengaja." Ucap siswa itu lalu mengambil bola basketnya dan melemparkannya ke teman-temannya yang berada di tengah lapangan.

"Lo kalo mau main basket jangan di lapangan sini juga bangke, noh lapangan basket luas segede gaban gak lo pake?!" Sembur dizky pasa siswa itu.

Siswa itu nampak menggaruk tengkuknya dan kembali menatap dizky. "Tadi lapangan basket masih di bersihin jadi kita main disini dulu." Ujar siswa itu.

Darrel mendengus mendengarnya. "Liat tuh gegara lo, temen gue pingsan." Tunjuk darrel.

Siswa itu mengikuti arah tunjukan darrel, dia tersenyum canggung. "Y-ya tinggal bawa ke uks." Sahut siswa itu.

Dizky maupum darrel melototkan matanya tajam kearah siswa itu. "Bacotan lo!" Sentak darrel.

"Lo kira bawa nih anak ke uks segampang ngelempar sampah?" Lanjut dizky.

"Jarak disini ke uks jauh cuy, empat puluh meter!" Kata darrel.

"Ya terus gue harus gimana?" Tanya siswa itu menatap keduanya bingung.

Dizky menepuk jidatnya begitupun dengan darrel yang menepuk dahinya. "Bantuin lah goblok, ngotak dikit lah!" Jawab dizky dengan nada ngegas.

"Berani berbuat berani bertanggung jawab." Celetuk darrel.

Siswa itu menatap darrel heran. "Kan ini ketidak sengajaan." Ucap nya.

"Sama aja. Lo yang ngelempar bola basket terus kena pala temen gue dan lo juga yang harus bertanggung jawab." Balas dizky menatap siswa itu kesal.

"Tanggung jawab? Sejak kapan gue hamilin lo?" Tanya siswa itu.

About The Twins G [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang