Typo? Tandai!
Happy Reading!
*****Ah sudah berapa lama ia tidak ikut berkumpul bareng dengan para anggota gengnya? Sudah berapa lama pula ia tidak mengikuti balapan yang biasa dia lakukan ketika di malam hari?
Langit sudah berganti warna, jarum jam menunjukan pukul 18:55 wib, sekitar lima menit lagi jam makan malam akan di mulai. Seperti saat ini, Alen sedang bersiap menggunakan pakaian casual ala anak remajanya.
Membutuhkan waktu beberapa menit untuk ia selesai bersiap, terakhir ia menyemprotkan parfum. Alen mengambil kunci motor, ponsel, dan juga dompetnya sebelum keluar kamar.
Pintu lift terbuka setelah sampai di lantai dasar, Alen melangkahkan kakinya berjalan menuju meja makan. Dapat dia lihat di meja makan itu sudah ada bunanya kecuali Xavier, abang nya dan kembarannya yang sedang menunggu nya.
Sedikit heran, tidak biasa abang nya itu ikut makan malam disini, biasanya makan malam di luar mengingat lelaki itu yang tinggal seorang diri di apartemen nya.
"Selamat malam." Sapa Alen kepada mereka.
"Malam."
Alen menarik kursi tepat yang berada di samping Gibson, ia mendudukan bokongnya disana. "Kamu mau kemana udah rapih gitu?" Tanya Claudia kepada putra kedua nya itu.
Alen mendongak menatap sang buna yang juga sedang menatap kearahnya. "Alen mau kumpul bareng temen-temen bun." Jawab Alen.
Claudia menganggukan kepala nya. "Yaudah, pulangnya jangan larut malem. Udah izin sama ayah?" Sahut Claudia yang di balas gelengan kepala oleh Alen.
"Belum."
"Oh ya, nanti sekitar jam delapan buna sama ayah akan pergi menemui kolega bisnis ayah kalian dan mungkin akan pulang ketika sudah larut." Ucap Claudia.
"Gege mau ikut bang Rafli pulang ke apartemen atau di mansion aja? Soalnya kan bang Alen mau pergi keluar, nanti kalo bang Alen nya udah selesai kumpul-kumpul jemput kamu pulang." Lanjut Claudia menatap putra bungsu nya.
Gibson menggeleng kan kepalanya. "Gege di mansion aja bun." Jawab Gibson.
"Yakin? Gak mau ikut abang ke apartemen?" Sahut Rafli menimpali.
"Enggak."
Gibson menatap kembarannya. "Abang mau kumpul? Gege ikut ya?" Lanjut Gibson meminta.
"Gak usah, kamu diem aja di mansion atau ikut bang Raf. Anak kecil gak baik keluyuran malem-malem." Balas Alen.
Gibson yang mendengar balasan dari kembarannya itu mendelik tak terima. "Anak kecil____" Ucap Gibson menatap Alen sinis.
"Kita itu kembar kalau abang gak lupa, berarti abang juga anak kecil dong." Sambung Gibson masih dengan tatapan sinis nya.
Alen diam tidak membalas ucapan Gibson, bukan karena kehabisan kata-kata hanya saja sang kepala keluarga baru saja datang dan mengintruksi untuk segera makan.
Seperti biasa di saat mereka makan, ruang makan ini di landa keheningan hanya suara sendok, garpu, dan piring yang terdengar saling beradu satu sama lain.
Beberapa menit kemudian, makan malam selesai. Alen meneguk air mineral yang berada dalam gelas hingga setengah, setelahnya ia membersihkan bibirnya dengan menggunakan tissue kering.
"Yah, Alen mau keluar. Kumpul bareng temen-temen, udah izin juga sama buna." Ucap Alen, seperti apa yang di perintahkan Claudia saat sebelum makan yaitu meminta izin kepada ayahnya sebelum pergi.
Xavier menganggukkan kepalanya tanpa berniat menjawab dengan suaranya. Alen yang telah mendapat izin untuk keluar dari orang tuanya segera pergi dari sana, sebelum itu ia juga berpamitan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...