A T T G | 56. Sadar?

4K 357 35
                                    

Typo? Tandai!
Happy Reading!
*****

Empat hari telah berlalu, kondisi Alen masih tetap sama dan belum ada perkembangan sedikit pun dikarenakan penawar racun yang mengalir di tubuh nya itu belum di temukan. Sementara Gibson, anak itu sedikit demi sedikit ada perkembangan yang menandakan jika ia akan segera sadar namun belum di ketahui pasti kapan itu terjadi.

Xavier mengacak rambut nya, sungguh ia bingung harus mencari kemana penawar racun itu. Pencarian selama empat hari ini belum ada apa-apa, sedangkan waktu mereka sisa tiga hari. Jika melebihi waktu itu, Xavier akan kehilangan salah satu anaknya.

Keluarga besar yang berada di negara kelahiran nya pun sudah mengetahui hal ini, mereka pun turut ikut turun tangan untuk mencari penawar racun itu. Saat ini Xavier sedang berada di kantor nya, pekerjaan nya begitu menumpuk tanpa putra sulungnya yang biasa nya ikut andil dalam hal ini, tetapi ia menyuruh Rafli untuk tetap berjaga di rumah sakit sekaligus menemani Claudia yang selama beberapa hari ini dilanda kesedihan.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Xavier yang sibuk dengan pikirannya tersadar seketika, ia segera menyahut mengatakan untuk masuk. Pintu itu terbuka, menampilkan seseorang yang sudah mengabdi dengan nya semenjak dirinya masih muda.

Bisa di katakan orang itu orang kepercayaan, Xavier mengangkat sebelah alisnya melihat kedatangan nya. "Tuan." Panggil orang kepercayaan Xavier sedikit membungkukkan badannya lalu setelah nya kembali menegak tanpa mengangkat kepala. "Katakan." Jawab Xavier memutar bolpoin di tangan nya.

"Tuan, Joshua telah membuka mulut dan memberitahu penawar racun yang diberikan nya pada tuan muda Alen." Ucap Orang itu, mendengar itu Xavier menghentikan aktivitas nya dan menatap kearah orang kepercayaan nya dengan serius.

Bagaimana Joshua mau membuka mulut dan mengatakan penawar racun itu? Bukannya, setiap kali ia memaksa orang itu untuk mengatakan jenis penawar itu dengan ancaman sekalipun dia tidak memberitahu nya sama sekali. Bahkan, dia sendiri pernah berkata jika dirinya tidak tahu penawar racun yang berikan nya jenis apa? Apakah Xavier percaya? Tentu saja tidak.

******

Di sekolah, Arthur, Dizky, Fahmi, dan Darren saat ini mereka sedang berada di kantin menikmati makan siang mereka. Seseorang, berjalan mendekat kearah mereka dengan tangan yang membawa nampan.

"Bro, gue gabung ya!"

Tanpa menunggu jawaban dari mereka, orang itu langsung menyimpan makanan nya dan duduk di bangku yang kosong. Darren memutar bola mata nya malas, sejak kemarin orang itu sok akrab dengan mereka.

"Circle mana lo? Udah tiga hari ngikut-ngikut kita mulu!" Semprot Darren lalu memasukkan makanannya ke dalam mulut.

"Tahu lo! Gak ada circle lo? Makanya gabung kesini terus!" Imbuh Fahmi kompor.

Orang itu, yang tak lain adalah Reno mengedikkan bahunya acuh, tidak perduli dengan perkataan kedua orang itu dan memilih segera memakan makanan nya. Memang, sudah tiga hari ini Reno selalu gabung bersama mereka setiap kali istirahat. Entah karena apa Reno sendiri tidak tahu kenapa dirinya memilih untuk duduk satu meja dengan mereka di kantin, padahal ia masih bisa duduk bersama teman sekelas nya walaupun dirinya tidak akrab.

"Berasa ngomong sama patung gue." Sahut Darren bergumam begitu Reno tidak menjawab semprotan nya dan memilih diam, padahal kemarin-kemanrin anak itu selalu menjawab setiap ia berbicara.

"Btw, keadaan Charlo gimana?" Tanya Reno di sela-sela makan siang nya. Terakhir kali ia melihat keadaan Gibson adalah di malam kejadian, kesini-sini nya ia tidak pernah datang lagi ke rumah sakit.

About The Twins G [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang