Nih lunas😭
Typo? Tandai.
Happy Reading!
________________Suasana di ruang makan terdengar begitu hening, hanya ada suara detingan sendok, garpu, dan piring yang saling beradu.
Gibson meneguk air minumnya hingga tersisa setengah, ia mengambil tissue kering untuk melap mulutnya.
Ia mengambil beberapa buah berbagai varian sebagai makanan penutup. Alen selesai dengan makan malamnya, ia menoleh ke samping melihat kembarannya yang asik menikmati buah-buahan.
Kebetulan posisi mereka saling bersebalahan, alen mencomot satu buah apel yang ada di piring buah gibson membuat sang empunya merenggut tak suka.
"Lelen!" Panggil gibson menatap kembarannya kesal.
"Hm?" Dehem alen sebagai jawaban, ia memasukan potongan buah apel ke dalam mulutnya.
"Itu masih ada. Kenapa harus ngambil punya gege?!" Ucap gibson sambil menunjukan sebuah wadah berisikan berbagai buah-buahan.
Gibson berdiri dari duduknya lalu mengambil piring berisikan buah-buahan, membawanya menuju ruang tengah.
Claudia menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya. "Jangan di jailin terus bang." Sahut claudia.
Alen berdehem sebagai jawaban, ia ikut berdiri beranjak pergi dari ruang makan. Xavier dan rafli menatap tingkah anak kembar itu dengan datar, rafli mengalihkan pandangannya ke sang ayah.
"Ada yang mau afi omongin sama ayah, berdua." Ucap rafli kemudian pergi dari ruang makan setelah mengatakan itu kepada xavier.
Sementara di ruang tengah, gibson asik memakan buah-buahannya sambil nonton tv.
Kedua pipi gembilnya bergerak mengikuti irama kunyahan dari dalam mulut, matanya mengerjap polos menatap layar televisi yang menayangkan dua bocah kembar kepala botak.
Upin-ipin.
Gibson menggigit buah apel yang sudah di potong serta di kupas.
"DOR!"
Uhuk.
Uhuk.
Gibson terbatuk karena terkejut, ia memukul dadanya yang terasa sakit, gibson mengambil gelas lalu meminum airnya.
Dia mengalihkan pandangannya menatap sang pelaku yang kini duduk di sampingnya dengan wajah tanpa dosa plus minta di tonjok. Pikir gibson.
"Lelen! Kalo gege mati konyol gimana?!" Sembur gibson menatap kesal kembarannya.
Alen diam tidak menanggapi ataupun menjawab semburan dari kembarannya, dia menatap ke depan dengan alis terangkat sebelah.
Kedua mata alen menelisik tempat sekitar guna mencari remote televisi, ia mengambilnya setelah ketemu.
"LELEN!" Panggil gibson kencang ketika alen memindahkan chanel tv.
"Apaan sih ge, berisik." Jawab alen.
"Kenapa di pindahin, balikin lagi gak!" Ucap gibson.
"Gak!"
"Ngalah dong sesekali." Sambung alen sedikit menaikam volume televisi.
Gibson merenggut tak terima, ia merebut remote tv di tangan alen lalu memindahkannya legi ke chanel sebelumnya.
Alen pun sama. Ia mendelik tak terima, lantas tangannya mengambil kembali remote di tangan gibson yang kebetulan. Anak itu tidak menyadari gerak-geriknya.
Sementara sang empu tersentak, dia menatap nyalang kembarannya. Entah kenapa, hari ini kembarannya itu banyak tingkah.
"Alen!" Teriak gibson memanggil kembarannya dengan nama yang sudah terlampui kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Novela Juvenil⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...