Typo? Tandai.
Happy Reading!
___________Gibson memasuki kamarnya dengan helaan napas lega, dia fikir ayah bunanya bakal marah setelah tahu kalau dirinya membuat ulah dihari pertama sekolah.
Ia menyimpan tas sekolahnya dikursi belajar. Kakinya melangkah mendekat kesebuah kulkas berukuran sedang yang terletak di dekat alat-alat gamingnya.
Gibson mengetuk pintu kulkas tersebut selama dua kali ketukan, pintu terbuka dan ia mengambil satu botol minuman kaleng berupa cola dan sprite yang dia beli diam-diam tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya dan kedua saudaranya.
Gibson selalu menyetok minuman kaleng tapi tidak terlalu banyak diperkiraan lima sampai enam kaleng. dia selalu membeli sepulang dari dojo, dan latihannya pun hanya seminggu sekali itupun setiap hari kamis.
Selagi tidak ada yang membuka kulkasnya, dia akan tetap aman. Gibson mengambil dua buah sosis kanzler singles dan tiga bungkus baso kanzler berbeda varian rasa.
Gibson mendudukan bokongnya ditepi kasur, dia memakan sosis sembari menscrol tiktok.
"Im addicted to"
" Akan ku bawa kamu ke nerrrrrraka jannnnammmmmm, HUAHAHAHAHAA"
Pemuda manis itu tertawa lepas melihat serta mendengarnya, apalagi komuk orang itu yang menurutnya sangatlah milik dengan sipemilik asli kalimat tersebut.
Jari mungilnya menarik keatas guna melihat vidio selanjutnya.
"Lipstick chateau wanna bit color."
"Hamud, hamud, hamud, hamuda habibi hamud, hamuda habibi, hamuda habibi hamud, hamuda habibi."
Gibson menyuapkan bakso terakhirnya dengan senyum lebar, ia melihat kearah jam di hpnya dan gotcha. Jam hampir menunjukan waktu makan siang, gibson yakin sekarang bunanya pasti sedang berkutat di dapur.
Pemuda itu berniat menganggu bunanya sambil bikin konten dengan sound yang terakhir dia dengar. Tapi sebelum itu, gibson menghafal terlebih dahulu setiap gerakan yang berada dalam sound tersebut, hamud.
Tidak membutuhkan waktu lama gibson menghafalnya. Kini, gibson sundah sampai dilantai dasar. Ia sedikit berlari ke dapur, dapat gibson lihat bunanya sedang memotong bahan-bahan menu makan siang.
Claudia yang sedang memotong bawang pun mengalihkan pandangannya karena menyadari kehadiran seseorang." Ge? Kenapa kamu belum ganti pakaian?" Tanya claudia ketika melihat baju yang di pakai gibson yaitu seragam sekolah tadi pagi.
Gibson menggelengkan kepala." Males." Jawabnya, mata mengedar keseluruh sedut dapur untuk menyimpan ponselnya selama ia melakukan konten.
"Ganti dulu, itu baju putih." Titah claudia.
"Males bun, nanti aja." Balas gibson sembari menyandarkan ponselnya di gelas yang sudah ia isi dengan air minum di meja makan mini.
Gibson merapihkan rambutnya di depan kamera, lalu menekan pewaktu dengan hitungan mundur dimulai dari sepuluh. Pemuda itu buru-buru mendekat kearah bunanya yang sedang mencuci buah-buahan.
"Bun diem dulu ya, gege mau buat konten bentar." Pinta gibson.
Kedua alis claudia bertaut tidak paham maksud dari permintaan anaknya, baru saja dua akan mengeluarkan suara mempertanyaan maksud dari permintaan terbut. Tapi, anak itu malah menganggunya.
Claudia semakin tidak paham setelah ia menengok ke belakang, apa anak bungsunya ini sudah gila? Berjoged-joged tidak jelas sambil bertepuk tangan.
Gibson berlari kearah meja mini dan mengambil ponselnya, dia melihat hasilnya tidak lama dsri itu gibson tertawa. Tertawa karena melihat wajah bunanya yang kebingungan setelah ia sedikit menganggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Ficção Adolescente⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...