Typo? Tandai!
Happy Reading!
*******Di balkon kamar, terlihat Alen yang termenung memikirkan sosok Charlo yang selama ini menjadi musuhnya ketika balapan. Laki-laki jangkung itu mendongak, menatap langit malam yang hitam tanpa di hiasi dengan bintang-bintang.
Dan juga perihal tali yaang di balkon kamar kembaran nya. Entah bagaimana bisa, tali itu hilang di tempat dalam waktu singkat seolah ia mengatahui kalau dirinya tengah berada di balkon.
Alen semakin mencurigai kembaran nya itu, apalagi saat mengingat perbincangan nya dengan teman-temanvnya saatx malam itu di markas. Serta perkataan salah satu anggota yang bersekolah du sekolah Gibson sebelum benar-benar mengarah ada kembaran nya.
Flashback on.
Brak.
"SETTTAAN KAGET!"
Teriak Fahmi mengumpat begitu pintu kamar ini dibuka dengan tidak santai nya. Kepala ketiga orang itu menoleh ke arah pintu secara bersamaan untuk melihat siapa yang sudah mendobrak pintu kamar.
Di ambang pintu terlihat Arthur yang berdiri dengan wajah lempeng datar macem triplek. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam lalu menutup pintu kamar tanpa rasa bersalah karena sudah membuka pintu dengan tidak sopan nya.
"Arthur! Ngagetin aja lo, sat! Lagi serius ini, minimal ketuk pintu dulu lah kalau mau masuk. Mana buka nya kagak selow kek ngajak ribut lo!" Sahut Fahmi dengan telapak tangan yang berada di depan dada nya begitu jantung nya yang masih berdetak dua kali lipat karena kaget.
"Tahu lo, kek jelangkung aja! Tiba-tiba dateng." Imbuh Darrel, dia mendengus setelah mengatakan ini.
Sedangkan Alen, ia menatap tajam Arthur. Tangan nya sudah terkepal pengen banget nonjok muka nya di ketua, Alen lagi emosi perihal Dizky yang menuduh kedua orang tua nya selingkuh dan memiliki anak.
Di tambah Arthur yang datang dengan buka pintu tidak slow. Tapi, Alen harus menahan nya ia tidak mau menambah masalah. Ia sudah pusing tentang siapa Charlo sebenarnya nya.
Sang empu mengedikkan bahunya acuh tak peduli dengan perkataan Darrel maupun Fahmi yang mengumpatinya seolah ia sudah terbiasa, walaupun begitu tatapan mata Arthur terlihat tajam sambil menatap Darrel dan Fahmi.
Dizky diam, ia belum berani membuka suara walaupun begitu dalam hatinya dia mengumpati Arthur karena kaget.
Arthur duduk disofa tepat di samping Alen, dia bersedekap dada. "Kenapa?" Tanya Arthur begitu ia merasakan hawa yang tidak mengenakan antara Alen dan Dizky.
"Watados lo!"
Arthur menatap Fahmi dengan tatapan datarnya. "Atau jangan-jangan apa, Rel?" Tanya Fahmi begitu mengingat Darrel yang belum menyelesaikan pembicaraan terakhir mereka sebelum pintu dibuka dengan keras nya.
Darrel yang mendengar pertanyaan seperti itu sontak memasang wajah seriusnya, ia menatap Alen, Arthur, Fahmi dan Dizky secara bergantian. Ini sebenarnya hanya tebakan nya saja, tidak tahu benar atau salah.
Suasana kamar yang diisi empat orang remaja laki-laki itu terdengar hening, hanya ada ada suara jam di kamar ini.
"Bangke! Sok serius banget lo! Buruan ngomong malah diem mulu, greget gue." Celetuk Dizky terdengar begitu saja di tengah-tengah keheningan, padahal sebelumnya ia belum berani mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...