A T T G| 21. Introgasi

12.2K 1K 46
                                    

Sorry sebelumnya, kepencet.

Typo? Tandai.
Happy Reading!
_________________

"Ada yang bisa dijelaskan, kenapa kalian membuat keributan di tengah lapang?"

Pertanyaan dari seorang guru bk tadi yang memanggil mereka. Sekarang ini alen, gevin, arthur, diana, adit dan arkan ada di ruang bk.

Ke enam siswa itu kini sedang di introgasi oleh guru bk angkatan kelas sebelas. "Dan siapa yang sudah membuat adit babak belur." Lanjut nya.

Hening. Tidak ada jawaban dari mereka barang satu kata pun. Semuanya sibuk dengan fikiran masing-masing.

"JAWAB!" Bentak guru bk.

Gevin menggosok-gosok telinganya yang berdengung kala mendengar bentakan guru bk. Ruangan bimbingan konseling ini kedap suara, jadi bentakan yang guru bk lakukan menggelar di setiap sudut ruangan.

Alen menghela napasnya. "Ini semua bermulai dari diana." Jawab alen, dia menyenggol lengan gevin mengode lelaki itu untuk menceritakan kejadian sebenarnya.

Gevin menganggukan kepala. Dia menatap guru bk dengan pandangan serius. "Benar pak. Semua dimulai dari diana."

"Saat istirahat tadi, saya, alen, arthur, dan teman-teman lagi makan di kantin. Tiba-tiba aja diana dateng neriakin nama alen, terus tatapan diana kayak marah gitu setelah melihat wajah gibson."

"Dia nunjuk-nunjuk wajah gibson terus dia bilang gini 'Lo ngapain duduk disini? ini tempat duduk gue' padahal udah jelas dia baru aja dateng dan nyuruh gibson buat pergi. Karena posisi gibson duduk itu di samping alen."

"Terus sedikit ada perdebatan adu mulut antara gibson sama diana, sampai dia nampar gibson kenceng banget. Disitu gibson keliatan marah, sedikit ada drama yang gibson buat sebelum dia nampar balik diana."

"Tadi saat kami berdua di koridor tiba-tiba aja ada yang nendang punggung gibson sampe kedengaran suara kayak patah tulang gitu. Ternyata yang nendang itu arkan, mungkin diana menceritakan kejadian saat di kantin dan meminta bantuan mereka buat bales."

"Arkan nyeret gibson ke tengah lapangan terus ngedorong gibson untung gak jatuh. Bukan itu saja mereka juga mukul tengkuk sama kepala belakang gibson kalo di itung semuanya tengkuk satu kali kepala tiga kali jadi empat."

"Setelah mukul tengkuk dan sebelum arkan dan adit mukul kepala belakang gibson. Mereka sempat adu mulut lagi, karena tadi gibson lagi buru-buru karena mau latihan karate dia balik badan."

"Mereka berdua menyempatkan diri mukul kepala belakang gibson dalam satu waktu alias bareng. Disitu gibson kayak nahan buat tetep sadar dia ladenin omongan mereka. Gibson ngelus-ngelus pipi diana sampai akhirnya dia nampar balik diana karena sebelumnya diana nampar gibson lagi."

"Bertepatan dengan nampar balik adit kembali mukul kepala belakang gibson sampe pingsan. Enggak lama dari itu alen sama arthur datang." Jelas gevin panjang lebar, bahasanya campur aduk kadang formal kadang tidak.

"Dan untuk masalah adit babak belur sama siapa, itu ulah saya pak." Sambung gevin.

Guru bk itu menganggukan kepala paham, atensinya kini menatap tiga orang sedang menunduk kepala. "Benar apa yang dijelaskan gevin barusan?" Tanya guru bk itu kepada diana, arkan, dan adit.

Diana mendongakan kepala menatap guru bk. Dia menggelengkan kepala gugup. "T-tidak pak. S-saya tidak melakuk_____"

Brak.

Perkataan diana terpotong dengan gebrakan kencang pada meja yang gevin lakukan. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu tersentak kaget.

"Yang sopan!" Kata guru bk.

About The Twins G [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang