Typo? Tandai!
Judul sangat ramah🙏
Happy Reading!
*****Pintu ruang rawat inap terbuka memperlihatkan Gevin yang sudah berbeda pakaian. Raut terkejut tidak bisa Gevin sembunyikan saat melihat Gibson yang sedang menarik rambut nya sendiri.
Sontak ia menutup pintu dan berjalan cepat menuju brankar, Gevin menahan tangan Gibson agar teman nya itu tidak menarik rambut nya sendiri. "Udah Gib! Lo apa-apaan sih, kenapa narik rambut sendiri?!" Seru Gevin.
Gibson menatap manik Gevin yang terlihat panik, pandangan tidak terlalu jelas karena terhalang oleh air mata yang masih di pelupuk. "Gevin?" Gumam Gibson, remaja itu menganggukkan kepala nya. "Iya, ini gue." Jawab Gevin.
"Gevin hiks kepala Gege sakit." Ucap Gibson seperti sedang mengadu, untuk pertama kali nya Gibson memanggil dirinya Gege di depan Gevin.
Gevin terdiam sejenak sebelum dirinya menganggukkan kepala. "Itu wajar Gib, lo baru aja sadar dari koma." Ujar Gevin asal.
Isak tangis Gibson seketika berhenti begitu mendengar kata terakhir yang di ucapkan oleh Gevin. "Koma?"
"Iya, lo koma." Balas Gevin. "Lo koma seminggu lebih." Lanjut nya memberitahu.
Gibson terdiam, ia koma? Jatuh dari motor dapat membuat nya koma?
Tiba-tiba saja Gibson teringat dengan kembaran nya, ia ingin menanyakan soal Alen kenapa bisa berada di sini juga pada Gevin. "Gevin, kamu tahu kenapa abang bisa ada disini juga?" Tanya Gibson.
Mendengar kata kamu yang di ucapkan Gibson entah kenapa Gevin merasa geli sendiri setelah mendengar cerita dari Reno tiga hari yang lalu. "Katanya sih Alen diberi racun pada makanan nya, dia juga kritis selama semingguan, baru di pindahin kesini dua hari yang lalu." Jawab Gevin.
Gibson terdiam mendengar nya, keracunan? "Tolong bangunin Buna, aku panggilin tadi tapi Buna gak bangun-bangun." Pinta Gibson.
"Gak bisa Gib." Celetuk Gevin cepat membuat Gibson mengerutkan dahi nya. "Kenapa?"
"Semalem Buna lo gak bisa tidur, dan baru tidur satu jam yang lalu." Alibi Gevin. Wajah Gibson terlihat semakin bingung. "Kok kamu tahu kalau Buna gak bisa tidur dari semalam?" Tanya Gibson menyipitkan kedua mata nya.
"Ah itu-----" Gevin terdiam dengan wajah bingung nya, ia bingung harus menjawab apa karena dia tidak tahu kalau Gibson akan sadar hari ini juga.
Alasan kenapa ia melakukan sesuatu pada Claudia dan Rafli itu hanya alihan semata untuk melancarkan aksi nya pada anak kembar itu. Bodyguard yang berjaga di depan pun sudah Gevin tangani.
"---lo mau minum gak Gib?" Tanya Gevin mengalihkan pembicaraan mereka, ia mengambil gelas yang berisikan air mineral.
Xavier belum kembali dari urusan nya, entah kapan pria itu akan kembali. "Vin, jang-----hmpptt" Gibson tidak melanjutkan ucapan nya sebab tiba-tiba saja Gevin mencengkram rahang nya, ia juga melepaskan tali masker oksigen menggunakan pisau kecil yang entah sejak kapan sudah berada di genggaman lelaki itu.
Satu tarikan napas tanpa alat itu Gibson merasakan sakit pada bagian dada nya. " Maksud kamu ap---" Lagi Gibson tidak di biarkan untuk bicara.
"Berisik." Sentak Gevin.
Gibson mengerutkan dahi nya, Gevin yang di kenalnya tidak seperti ini, sikap nya terasa asing di kedua mata Gibson. Gevin menghempaskan masker oksigen itu ke lantai, ia juga menarik paksa infusan di tangan kiri Gibson.
Di saat kepala dan dada nya yang terasa sakit di tambah dengan Gevin yang menarik paksa jarum infus, ia sama sekali tidak menjerit tetapi hanya mengeluarkan ringisan kecil karena ia tidak memiliki tenaga untuk menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...