Typo? Tandai.
Happy Reading!
____________________Sebuah motor sport berwarna hitam melaju sedang di jalanan kota yang cukup ramai. Cuaca pagi ini cukup cerah dan mendukung, motor sport berwarna hitam itu menghentikan laju nya kala lampu lalu lintas berubah warna.
Tatapan datar pemuda itu perlihatkan, ia melajukan kembali motor nya dengan kecepatan standar setelah lampu lalu lintas berwarna hijau.
Beberapa menit kemudian motor hitam tersebut berhenti di perkarangan parkiran sekolah. Alen membuka helm nya, dan mengernyit kala tidak mendapati sahabat-sahabat nya.
Alen mengeluarkan ponsel nya di dalam saku celana seragam, jam sudah menunjukan pukul 06:45 wib. Biasa nya di jam segini mereka sudah sampai di sekolah.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan tertera di layar datar milik alen, tangan pemuda tampan itu menekan ikon notifikasi setelah melihat nama si pengirim pesan.
Dizky.
Hari ini kita absen dulu len, datang ke markas buat bicarain tentang ajakan geng sebelah nanti siang. Kita semua udah di markas, tinggal lo aja yang belum.Griffths G.A.
Tunggu!
Gue otw.Alen kembali memasukan ponselnya ke dala saku, ia memakai helm dan menyalakan motor sportnya. Lalu melajukan kembali meninggalkan perkarangan parkiran sekolah.
Tidak terasa alen sudah sampai di markas anggota geng nya. Ia turun dari motor setelah melepaskan helm nya dari kepala, alen melangkahkan kaki nya berjalan masuk ke dalam markas.
Alen mendudukan bokong nya di samping wakil ketua, yaitu darrel. "Bisa kita mulai?" Tanya arthur dengan sorot mata tajam nya dan wajah tanpa ekspresi.
Mereka semua menganggukan kepala." Nanti siang geng sebelah ngajakin tawuran di jalan xxx tepat di sebuah lapangan bola. Gue belum jawab di terima atau enggak nya tawaran mereka, gimana terima gak?" Tanya darrel serius menatap semua anggota nya.
"Terima aja, lagian gue udah lama gak baku hantam." Sahut dizky yang di anggki kepala fahmi.
"Terima aja rel! Kalo gak di terima mereka bakal makin ngelunjak!" Jawab alen, arthur mengangguk setuju.
"Terima aja nih?" Tanya darrel menatap semua anggota geng memastikan kembali, jika semua nya menyetujui jawaban alen yang di setujui arthur.
Lagi, mereka semua menganggukan kepala sebagai jawaban tanpa terkecuali. Darrel mengambil ponsel nya dan membalas pesan dari musuh geng nya.
Alen berdiri dari duduk nya, ia menatap serius semua orang yang berada di sini. "Total semua jumlah anggota ada delapan puluh orang, right?" Tanya alen yang di balas anggukan kepala mereka.
"Lapangan di jalan itu cukup luas, jadi kita buat kelompok menjadi lima kelompok. Kelompok pertama gue tempatin di bagian depan, kelompok dua kalian stay di belakang kelompok pertama."
"Kelompok tiga, kalian bagi dua. Gue tempatin sisi kanan dan sisi kiri. Kelompok empat, gue tugasin kalian buat mantau keadaan sekitar. Dan kelompok lima, gue tugasin kalian buat mantau musuh takut nya ada yang membawa senjata tajam kalian turun tangan selain itu, kalian juga gue tugasin buat jadi cadangan."
"Setiap kelompok terdapat enam belas orang. Kelompok lima kalian pencar mengelilingi luas lapangan dengan bersembunyi di semak-semak sisi lapangan atau dimana saja, inti nya jangan terlalu jauh. Setiap orang yang mentau musuh jarak nya agak jauhan dengan anggota lain nya. Jika kurang anggota boleh minta tolong sama kelompok empat." Jelas alen panjang lebar.
"Kalian paham?" Tanya alen menatap semua anggota nya.
"PAHAM!" Jawab mereka dengan serentak.
"Gue ingatkan sekali lagi, jangan membawa senjata tajam. Jika di antara kalian semua ada yang bawa, kalian tahu akibat nya." Sahut arthur tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
About The Twins G [ Terbit ]
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ ⚠️LAPAK BROTHERSHIP/FAMILY/FRIENDSHIP⚠️ ⚠️BUKAN LAPAK BXB/BL/SEMACAMNYA⚠️ [Ending] Gak bisa buat deskripsi. _______________________________ Hanya menceritakan kisah tentang si kembar dengan nama yang berawal dari huruf G. _______________...