A T T G| 33. Alen Marah?

10.2K 793 28
                                    

Typo? Tandai.
Happy Reading!






























Hari sudah menjelang sore, matahari akan terbenam dalam waktu beberapa menit lagi. Saat ini, di sebuah ruang keluarga terdapat seorang pemuda yang sedang bermalas-malasan, masih mengenakan seragam sekolah.

Gibson lagi rebahan di atas karpet bulu dengan pandangan menatap ke depan, dimana layar lebar yang sering di bilang televisi itu sedang menayangkan flm Tayo.

Di temani satu toples berisi kripik pisang sebagai cemilan. Di ruangan itu hanya terdapat Gibson seorang sementara yang lainnya entah ada dimana.

Suara ancuran kripik yang di kunyah anak itu terdengar jelas. Gibson terus memakan kripik pisang itu bahkan sampai menghabiskan setengah toples.

Suara lift terdengar menampilkan Alen yang nampak segar dengan pakaian rumahannya juga hewan gembul berbulu berwarna kuning berada di gendongan anak itu.

Alen mendudukan bokongnya di sofa panjang, pandangannya melihat kearah sang kembaran lalu menatap ke depan.

Dengan tidak manusiawi Alen menendang bokong kembarannya membuat sang empu tersedak kaget.

Uhuk.

Uhuk.

Bukannya kasian dan memberikan minum, tanpa rasa bersalah Alen menyunggingkan senyum lebar sambil mengusap Ziggy yang sedang tiduran di atas pangkuannya.

Gibson terduduk di atas karpet bulu, ia menatap kesal kearah si pelaku yang nampak asik dengan dunianya sendiri.

"Abang!"

Alen berdehem pelan sebagai jawaban tanpa menoleh kearah kembarannya sedikit pun.

"Kenapa nendang bokong Gege, dikira gak sakit?!" Sentak Gibson.

"Gak tahu." Balas Alen dengan santai.

Gibson berdiri dari duduknya, ia berjalan beberapa langkah agar sampai di hadapan Alen. Ia mengambil alih Ziggy yang sedang memejamkan mata menikmati usapan tuannya.

Ziggy yang kaget akan hal itu pun reflek mengeong keras dan menggigit sebuah jari yang memegang badannya bagian atas.

"AAAA ZIGGY SETAN!"

"HEH!"

"Apa lo? Hah heh hah heh?!" Sembur Gibson pada kembarannya dengan menggunakan bahasa gaul saking kesalnya.

Alen mendatarkan wajahnya mendengar panggilan Gibson, ia tidak suka jika kembarannya itu menggunakan bahasa gaul.

Alen berdiri, ia mengambil alih paksa Ziggy dan beranjak pergi dari ruang keluarga kembali memasuki lift untuk sampai ke lantai dua.

Gibson terdiam melihat kepergian Alen, otaknya berpikir keras dengan kepergian Alen yang tiba-tiba tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Apa ia membuat ke salahan hingga kembarannya marah?

Gibson mengedikan bahunya acuh, ia kembali merebahkan badannya di atas karpet bulu sambil memakan kripik, lanjut nonton Tayo.

Sementara di lantai dua, Alen memasuki kamarnya dengan perasaan kesal. Ini pertama kalinya Gibson memanggilnya seperti itu.

Sekesal apapun kembarannya, dia tidak akan sampai memanggil dirinya seperti itu. Marah tidak hanya saja kesal.

Alen menurunkan Ziggy ke atas tempat tidur, ia merebahkan badannya dengan posisi tengkurap dan kedua tangan sebagai penyangga.

Sebelah tangannya mengelus bulu halus Ziggy, jangan lupakan senyum manis terukir. Mendiami kembarannya sebagai hukuman tidak apa bukan?

"Mendiaminya bukan hal buruk kan, Ziggy?"
____________


















About The Twins G [ Terbit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang