11. Sakit

32.5K 2.2K 14
                                    

Flashback on.

"Zahra, kamu jaga baik baik ya gelang ini, ini gelang pemberian nenek kamu." Ucap Arumi, mengenakan gelang itu pada tangan bocah umur 9 tahun itu.

Itu Zahra.

"Gelangnya bagus Mah, Zahra suka."

"Dijaga baik baik ya, kalo kamu kangen sama Mamah liat aja gelang ini."

"Buat Fira ada gak mah?"

"Buat Fira mamah kasih kalung, tapi nanti kalungnya masih kebesaran."

Zahra mengangguk saja, ia senang pada gelang ini.

"Mah kalo gelang ini hilang gimana?"

"Mamah bakal marah sama Zahra."

"Mamah galak ih."

"Ya makanya jangan dihilangin, masa pemberian berharga dihilangin sih."

Flashback off.

"Zahra, bangun Zahra." Ucap panik Nabila.

Qila mengecek kening Zahra, dan ternyata panas sekali.

"Bil, Dif, badan Zahra panas banget." Panik Qila.

"Mah maafin Zahra." Ngigau Zahra mengeluarkan air matanya.

"Maaf mah, jangan marahin Zahra."

"Gimana ini. Ra, bangun." Difa mengguncangkan tubuh Zahra, berharap dari guncangan itu Zahra terbangun.

AAAAA...

Dan akhirnya Zahra terbangun, ia langsung memeluk tubuh Difa.

Terdengar isakan tangis dari Zahra.

Tubuh Zahra bergetar, ia menggigil.

Difa mengelus punggung Zahra, berharap temannya ini sedikit tenang.

Zahra mulai sedikit tenang.

"Ra, kamu mimpi buruk ya." Ucap Nabila.

Zahra mengangguk, mengiyakan.

"Udah ya jangan diinget lagi." Ucap Qila.

"Aku mimpi Mamah sama Nenek marah akibat gelangnya hilang, hiks." Ucap Zahra disela-sela tangisnya.

"Udah ya tidur lagi, ini baru jam setengah dua." Ucap Difa, melepaskan dekapnnya.

"Nih minum dulu." Ucap Qila menyodorkan gelas berisi air.

*****

Pagi hari di dalam ndalem. Nabila dan keluarganya baru saja selesai sarapan bersama.

"Nduk, muka mu pucet sekali." Ucap Ummi Fara melihat wajah anaknya yang sedikit pucat.

"Pasti kurang tidur." Ucap Gus Fahri. Nabila memang seperti itu kalau kurang tidur mukanya akan pucat.

Semalam ia dan teman-temannya kurang tidur, karena baru beberapa saat Zahra kembali berteriak dan menangis akibat mimpi buruk.

"Oh iya, tumben Ummi biasanya Zahra selalu bantuin Ummi masak." Ucap Ning Hawa.

"Ummi juga ndak tau, Ummi dari tadi tunggu nduk Zahra, tapi ndak nongol-nongol." Ucap Ummi Fara.

"Zahra sakit Ummi." Sahut Nabila.

Semua orang menoleh pada Nabila karena mendengar penuturan darinya bahwa Zahra sedang sakit.

"Sakit apa?" Ucap Abi Umar.

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang