Vote dulu jangan lupa, disini nggak nerima bentukan siders.
Happy Reading.
______________1 bulan kemudian...
Kini keluarga dari Ummi Fara dan Abi Umar tengah berbahagia karena semua anak dan menantunya tengah berkumpul bersama dirunangan tamu ndalem.
Ummi Fara dan Abi Umar bersyukur karena para anak-anaknya tidak lupa dengan orang tuanya walaupun mereka sudah menikah.
"Ummi seneng sekali, kita bisa berkumpul bersama. Sudah sekitar satu bulan kita ndak seperti ini." Ujar Ummi Fara.
"Iya Ummi, Alhamdulillah kita diberi waktu senggang buat kesini. Adnan nih katanya kangen sama Zahra." Ucap Gus Fahri.
"Pantaslah kalau kangen, udah satu bulan lebihkan ndak ketemu. Iya kan, Nak?" Tanya Abi Umar.
Adnan mengangguk dalam pangkuan Zahra.
"Ummi, Abi, dan semuanya, kita berdua ada kabar gembira buat kalian." Ucap Nabila yang duduk disamping Gus Raihan. Gus Raihan mengusap kepala Nabila lembut.
Mereka menoleh ke arah Nabila dan suaminya itu.
"Kabar gembira apa toh Nduk?" Tanya Ummi Fara.
"Iya kabar gembira apa, buat penasaran deh." Sahut Ning Hawa.
"Sebentar lagi Ummi dan Abi akan punya Cucu baru. Nabila hamil."
Semua orang kaget dan terharu. Mereka pikir karena perjodohan ini, kehidupan Nabila dan Gus Raihan biasa saja karena tidak adanya cinta. Namun mereka senang bahwa Nabila temgah hamil, yang artinya mereka sudah saling mencintai.
Dan ini buah hasil dari cinta mereka.
"Alhamdulillah, Masya Allah. Abi, Ummi mau punya cucu baru. Udah berapa bulan nduk masa kehamilannya?"
"Udah mau masuk 5 minggu Ummi. Doain janinnya sehat ya."
"Wih, cepet juga ya cebongnya Raihan." Ujar Gus Fahri.
Mereka tertawa.
Gus Atthar yang sedari tadi diam karena mendengarkan celotehan dari keluarganya, menoleh ke arah istrinya yang tengah menunduk lesu.
"Kenapa dari tadi diem terus, ada masalah?" Tanya Gus Atthar.
Zahra menggeleng, "nggak ada Gus."
Gus Atthar menghela nafasnya, seperti biasa Zahra sulit sekali untuk terbuka jika tidak dipaksa.
"Semoga nular sama kamu ya, nduk. Ummi juga ndak sabar mau lihat cucu dari kalian juga." Ummi Fara menyentuh tangan Zahra.
Zahra tersenyum, "aamiin."
*****
Malam harinya.
Seorang gadis tengah termenung di balkon kamarnya. Ia masih mengingat jelas bagaimana keluarga mertuanya bahagia karena ingin mendapat anggota keluarga baru.
Dalam lubuk hati yang laling dalam, jujur Zahra iri pada Nabila. Ia juga sama seperti Nabila, seorang istri yang ingin hamil. Tapi apalah daya, ia dan suaminya saja tidak pernah melakukannya sejauh itu.
Zahra berfikir apa sekarang waktunya ia memberikan hak pada suaminya. Ia juga merasa telah berdosa pada suaminya karena tidak memberinya hak selama hampir 2 bulan menikah.
Gus Atthar masuk ke dalam kamarnya, ia tidak melihat keberadaan istrinya. Lantas, ia melihat ke arah balkon terlihat istrinya yang tengah melamun.
"Masuk sayang, jangan disitu angin malam nggak baik buat kesehatan kamu." Gus Atthar membawa Zahra masuk ke kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHTHAR [END]
SpiritualKisah tentang gadis kelas 12 SMA yang harus dipindahkan dari sekolah menuju pesatren milik sahabat ayahnya. Ia dipindahkan karena ayahnya tak mau Anaknya masuk dalam pergaulan yang bebas. Azzahra Nindia Chalista, gadis cantik, memiliki gigi gingsul...