09. Belajar Dari Awal.

29.2K 2.1K 7
                                    

Sesuai dengan ucapannya tadi malam, Gus Atthar meminta Umminya untuk mengajarkan Zahra untuk belajar mengaji.

Sekarang Zahra dan Ummi Fara, sedang belajar mengaji dimulai dari iqra 1. Beruntung Zahra sedikit mengingat huruf Hijaiyah dan otak Zahra memang sangat cepat tanggap.

Akhirnya setelah beberapa waktu mengajari Zahra mengaji, Ummi Fara menyelesaikan acara belajarnya.

"Alhamdulillah, belajar terus yang rajin ya, kamu harus bisa jadi penghafal Al-Qur'an." Ucap Ummi Fara lembut dan mengelus kepala Zahra yang berbalut kerudung instant.

"Kayaknya gak mungkin Ummi, Zahra bisa jadi penghafal Al-Qur'an. Zahra aja masih kayak gini." Pesimis Zahra.

"Apa yang membuat kamu ndak mungkin jadi penghafal Al-Qur'an, Ummi mau tau."

"Zahra pesimis aja Ummi, Zahra udah umur segini baru belajar iqra." Ucap Zahra menunduk kan kepalanya.

"Nduk, gak boleh pesimis ya, Ummi yakin kamu bisa jadi penghafal, asalkan kamu mau berjuang menghafalkan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menghafal, ingat ya kalau Allah sudah berkehendak untuk menjadikan kamu penghafal, maka kamu akan menjadi Hafizzah. Man jadda wa jada."

"Kalau Allah menjadikan kamu seorang penghafal maka kamu akan jadi. Walaupun banyak diluaran sana yang berkata mustahil Zahra jadi Hafizzah. Jangan pesimis ya belajar terus Insya Allah, ummi akan selalu mengajari Zahra." Ia mendekap tubuh Zahra, Zahra pun membalasnya.

"Terima kasih ummi, Ummi baik banget sama Zahra, Zahra jadi kangen Mamah." Ia tersenyum getir, ia sangat merindukan keluarganya.

"Ummi juga ibu kamu di pesantren, anggap Ummi sebagai Mamah mu ya Nduk."

Ummi Fara melepaskan dekapannya dan mendapati wajah Zahra yang sudah banjir dengan air mata.

Ummi Fara mengahapus air mata itu, "Sudah jangan menangis. Mau bantuin ummi masak ndak?" Tanya ummi.

Zahra mengangguk semangat, "Boleh ummi." Jawab Zahra.

Zahra membantu ummi Fara memasak, hanya Zahra yang membantunya. Ning Hawa sedang pergi ke pasar.

"Nduk bisa kamu masak ayam goreng?" Tanya Ummi Fara.

"Bisa ummi, Ummi duduk aja ya biar Zahra aja yang masak."

Walaupun Zahra bandel dan Nakal. Masalah masak-memasak Zahra jagonya, siapa lagi kalau bukan Mamahnya yang mengajarinya.

"Ummi bantuin aja ya." Pinta Ummi Fara.

Zahra menggeleng, "Nggak usah Ummi, Ummi duduk aja ya. Biar Zahra aja yang masak. Ummi jadi juru cicip aja."

Ummi Fara akhirnya pasrah, ia melihat Zahra yang sedang berkutat dengan alat dapur, mahir sekali.

Beberapa waktu kemudian masakan buatan Zahra telah jadi.

"Ummi coba dulu, siapa tau ada yang kurang pas."

Ummi Fara menyicipi masakan Zahra dan rasanya sangat enak.

"Masya Allah, enak sekali, pintar sekali nduk Zahra memasak." Puji ummi.

"Hehehe, siapa dulu anaknya Mamah Arumi." Pede Zahra.

"Ya sudah ummi, Zahra balik lagi ya ke asrama." Ucap Zahra.

"Eh, makan dulu, kamu kan udah bantuin ummi." Cegah Ummi Fara.

"Tidak usah Ummi. Zahra makan sama teman-teman saja di dapur pesantren." Tolak halus Zahra.

Akhirnya Ummi mengizinkan Zahra kembali ke asramanya.

*****

"Ummi, enak banget loh masakannya." Ucap Gus Fahri.

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang