15. Sad Girl

30.3K 2.4K 21
                                    

Sebelum baca jangan lupa pencet bintangnya dulu.

Baca part sebelumnya kalau lupa alur.

HAPPY READING ALL

______________________________

Hari ini Zahra kurang tidur lantaran ia masih memikirkan bagaimana nasib hubungannya dengan Bagas.

Ia sangat mencintainya, begitupun sebaliknya.

Bagas sangat baik dan sangat mencintai Zahra cuma salah jalur saja.

Ketiga temannya sedang mengobrol, mereka baru saja selesai setor hafalan. Mereka saling menatap satu sama lain, bingung sepertinya Zahra sedang banyak pikiran matanya pun terlihat sayu.

"Ra, kamu kenapa? Dari tadi diem terus, ada masalah ya?." Tanya Difa.

"Iya, Ra. Kalau ada masalah ceritain sama kita, jangan dipendam sendiri ndak baik." Ucap Nabila.

Zahra menggeleng, "Gue gak papa kok, cuma tadi kurang tidur aja." Zahra tersenyum menyakinkan teman-temannya.

"Kamu jangan bohong, Zahra. Bicara sama kita, kita insya Allah bisa bantu, kita cari jalan keluarnya sama sama." Ucap Qila tanpa eksperesi. Berharap Zahra takut dan berbicara jujur.

Qila kalau sudah mode serius ya gini.

Tapi temannya ini baik sekali dengan Zahra, walaupun Zahra jarang bersama mereka, karena Zahra tidak betah jika menghabiskan waktunya di kamar, ia lebih sering bersama Akbar.

"Gue mau jujur sama kalian." Ucap Zahra, matanya mulai mengembun.

"Gue punya pacar." Lanjutnya.

"Astahgfirullah, Zahra." Seru ke tiganya.

"Gue sayang banget sama dia." Ucap Zahra.

"Jadi benar yang tadi malam kamu pacaran, dan itu sama Akbar." Ucap Qila.

Zahra merengek, "Aaa... bukan. Akbar itu udah gue anggap kakak dan sebaliknya dia juga anggap gue adek. Nama pacar gue Bagas, pacar gue di Jakarta." Ucap Zahra.

"Oooo, kirain kamu pacaran sama Akbar." Ucap Qila.

"Bagas baik selalu ada buat gue. Dia juga selalu beliin gue cokelat, selalu ada disamping gue baik suka atau duka." Ucap Zahra.

"Gue gak rela kalau putus sama dia, tapi gue juga takut sama Allah." Tangis Zahra.

Difa langsung memeluk Zahra.

"Ra, mencintai itu bukan hanya bersama selamanya, mengikhlaskan juga bagian dari mencintai. Suami istri pun akan dipisahkan oleh kematian. Mencintai orang bukanlah sebuah kesalahan, itu normal. Tapi jangan mencintai hamba lebih dari ia mencintai penciptanya. Pahamkan maksud ku." Ucap Nabila.

"Apa dia tau kalau kamu mondok?" Tanya Qila.

"Tau, bahkan dia ngedukung supaya gue bisa jadi wanita yang baik dan bisa membanggakan orang tua. Dia juga pernah bilang, 'kamu harus mondok buat bangga orang tua, buat bangga orang yang selalu ada buat kamu, termasuk aku"

'Aku pengen kamu bisa jadi wanita yang baik, bisa jadi juga ibu yang baik', itu kata kata dari dia." Lanjut Zahra.

"Dia memang baik, tapi salah jalur, kalau dia mencintai kamu, dia gak akan membawa kamu ke dalam hal pacaran, dia langsung menghadap ayah mu dan meminta izin menikahi mu, itu laki laki sejati, Ra." Ucap Nabila.

"Jadi gue harus gimana?" Tanya Zahra.

"Putuskan dia, itu yang terbaik. Kalau dia cinta sama kamu dia juga akan menerima. Inget kita ndak ada yang tau siapa jodoh kita. Kalau kalian berjodoh, kalian akan dipertemukan di keadaan yang lebih baik lagi." Ucap Nabila.

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang