17. Teman Baru

26.8K 2K 15
                                    

2 bulan kemudian.

Hari ini tepat hari terakhir Zahra melakukan ujian kelulusannya, minggu depan akan akan diadakan wisuda.

Zahra mengerjakan soalnya dengan sungguh-sungguh, karena ada tujuan lain.

Zahra dijanjikan akan diberikan hp baru oleh Papahnya. Diberikan cokelat oleh Akbar. Bagaimana ia tak senang akan hal itu.

Gus Atthar mau mengasihkan apa ya buat Zahra. Apakah cincin, tunggu saja nanti saatnya.

Zahra mulai mengerjakan soal ujiannya. Gus Atthar yang sekaligus menjadi pengawas memerhatikan jalannya ujian, sesekali melihat kearah Zahra.

"Eh itu gus Atthar ngeliatin Zahra mulu deh."

"Iya, gus Atthar suka kali sama Zahra."

"Tapi masa sih gus Atthar suka sama Zahra, Zahra kan nakal gitu."

Bisikan dari teman teman Zahra, beruntung Zahra tidak mendengar. Kalau mendengarkan gawat, bisa bisa diundur tuh ujian.

Setelah beberapa lama, akhirnya Zahra selesai. Ia langsung menuju ke arah kursi pengawas untuk menaruh hasil ujiannya.

"Sudah selesai Zahra?" Tanya Gus Atthar.

"Kalo Zahra belum selesai, gak mungkin lah Zahra maju gus." Jawab Zahra.

Gus Atthar terkekeh mendengar jawaban Zahra.

"Iya maaf, kalau kamu dapat peringkat pertama kamu mau apa dari saya?" Tanya Gus Atthar.

Zahra menepuk-nepuk kecil rahangnya dan berfikir, ia tak salah dengarkan.

"Gus lagi ngelantur ya?"

"Tidak, jadi mau apa. Mau saya datang kerumah mu atau langsung saja?"

Zahra semakin bingung, datang kerumah, langsung saja, apa maksudnya itu.

"Datang kerumah buat apa, ohhh Gus mau bantu mang Ujang ya?"

"Mang Ujang siapa?"

"Satpam komplek di perumahan tempat Zahra tinggal. Terus, langsung aja maksudnya apa?"

Gus Atthar kesal, tidak pekaan sekali Zahra.

"Tidak ada, silahkan keluar jangan mengganggu yang belum selesai." Ucap Gus Atthar datar.

"Zahra gak mau apa-apa, cuma mau doain aja supaya Zahra cepat selesai hafalannya, itu aja udah cukup." Ia pamit setelah mengucapkan salam.

*****

Karena sudah selesai selesai mengerjakan seluruh ujiannya, Zahra berjalan entah kemana tujuannya. Ia melihat ke arah samping asrama, disana ia melihat ada seorang perempuan tengah memanjat tembok pesantren.

Zahra berlari dan menghampirinya. Ia berdecak.

"Mau gue kasih tau pengurus keamanan supaya lo dihukum? Jangan jadi penerus gue." Ucap Zahra.

Orang itu langsung menoleh ke sumber suara, "Pergi lo jangan urusin hidup gue." Usir gadis tersebut.

Zahra paham siapa dia, ternyata santri baru yang mencoba kabur.

"Satri baru, pantes aja pakaiannya kek gitu, hijab aja cuma di taruh dipundak." Zahra menggelengkan kepalanya, persis seperti dirinya saat baru masuk pondok.

"Bacot pergi sana, jangan jadi sok suci. Munafik tau gak."

Wahhhh ngajak ribut nih rupanya, belum tau saja siapa Zahra.

"Wahhh, turun lo, sini gue ajarin gimana sok suci." Zahra menggulung lengan gamisnya sampai ke atas.

Gadis yang memanjatpun hanya menelan ludahnya.

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang