65. Hadiah Untuk Mu

30.9K 1.8K 47
                                    


pisthamar follow yuk.

Happy Reading, jangan lupa vote dan komennya.
____________

3 hari sebelum keberangkatan keluarga kecil Gus Atthar ke Samarinda.

"Ummi, Atthar minta maaf ya jika Atthar sudah banyak membuat Ummi kecewa, dan juga tidak bisa membahagiakan Ummi dan Abi."

"Atthar dan keluarga kecil Atthar izin pamit. Kita mau ketemu Mamah Arumi dan Papah Adam."

Wanita paruh baya itu hanya bisa diam karena mulutnya sulit untuk membalas ucapan anaknya, namun air mata terus menetes dipipinya.

"Maaf, selama ini Atthar belum bisa jadi anak yang baik buat Ummi dan Abi. Atthar juga sudah menyiapkan kado terindah buat Ummi dan Abi. Atthar sudah mendaftarkan Ummi dan Abi untuk pergi haji. Kalian pernah bilang jika kalian rindu pergi ke rumah Allah. Dan sekarang Ummi dan Abi bisa datang kesana."

"Maaf ya Ummi, baru sekarang Atthar bisa membahagiakan Ummi. Tadinya Atthar dengan keluarga Atthar juga mau ikut ke tanah suci untuk menemani kalian. Tapi, mungkin raga kita ndak bisa sampai. Jadi, tolong wakilkan dan bawa hati kita ke rumah Allah ya Ummi. Doakan kami terus Ummi."

Ummi Afra menangis dengan tersedu-sedu.

"Nak, jangan tinggalin Ummi, Ummi masih butuh kamu. Ummi ndak mau kehilangan kamu... jangan tinggalkan Ummi."

"Jaga diri Ummi baik-baik ya, Atthar pamit." Ucap Gus Atthar.

Gus Atthar melangkahkan kakinya ke tempat yang sangat indah. Disana sudah ada keluarga kecinya dan keluarga besannya yang sedang menunggu.

"Atthar jangan tinggalkan Ummi, nak."

Tangis seorang ibu yang sudah bersusah payah mengandung, melahirkan dan juga membesarkan. Ia harus rela kahilangan buah hatinya

"ATTHAR."

"ATTHAR."

"Jangan tinggalin Ummi, Nak."

Karena merasa tidak nyaman dengan ringisan dan juga ucapan dari wanita disebelahnya. Pria paruh baya langsung bangun dari tidurnya. Ia melihat bidadarinya bermimpi buruk, ia langsung membangunkannya.

"Sayang bangun. Fara bangun."

Laki-laki itu terus menepuk pipi istrinya.

"Atthar, jangan tinggalin Ummi."

"ATTHAR..."

Teriakan terakhir dapat membangunkan wanita paruh baya itu dari mimpi buruknya.

Napasnya tersenggal-senggal, sang suami dengan sigap memberikannya segelas air minum. Wanita itu meminumnya.

"Kamu mimpi buruk?" Tanya abi Umar.

Ummi Fara mengangguk, "Atthar mau ninggalin kita. Atthar mau pergi jauh."

Abi Umar langsung mendekap tubuh istrinya. Ia menenagkannya.

"Sudah-sudah, itu hanya mimpi buruk. Berdoa sama Allah agar Allah selalu menjaga kita dan keluarga anak-anak kita."

"Tapi Ummi takut, Bi. Ummi takut jika mimpi itu menjadi kenyataan. Ummi belum siap di tinggal oleh Atthar selamanya. Ummi sayang dengan Atthar."

"Jodoh, rezeki, maut, sudah ada yang mengatur. Kita sebagai Hamba hanya bisa ikhtiar dan berusaha."

'Ya Allah apapun mimpi buruk yang menimpa istri hamba, semoga itu dari syaiton. Hamba mohon pada-Mu, jagalah keluarga hamba. Kuatkanlah iman kami dan senantiasa dalam agama yang Engkau ridhoi. Dan wafatkan kami dalam kedaan husnul khatimah.'

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang