Epilog : Bersama Mu.

56.4K 2.3K 146
                                        

Welcome to the end of the story from Zahthar.

VOTE + KOMEN.

Terserah mau komen apa di bab akhir ini. Kritik dan sarannya juga silakan.

Happy reading.
___________

Seperti yang dibicarakan oleh Gus Atthar beberapa minggu yang lalu. Gus Atthar dan keluarga bersilaturrahmi ke rumah keluarga dari sahabat dekat Gus Atthar, yaitu Dzulfikar yang akrab disapa dengan nama Fikar.

Sebenarnya waktu di kuliah di Mesir mereka sahabatan berlima. Gus Atthar, Gus Raihan, Dzulfikar, Husain, dan Abid. Tetapi 3 tahun lalu Abid telah meninggalkan mereka semua, karena kecelakaan beruntun di suatu daerah yang menyebabkan ia harus kehilangan nyawa dan harus meninggalkan orang-orang yang ia sayangi dan cintai.

"Assalamu'alaikum." Salam dari Gus Atthar diikuti oleh istri dan anaknya.

Seorang laki-laki yang diketahui bernama Fikar itu langsung membuka pintunya dan menampilkan seorang sahabatnya.

"Eh, wa'alaikumsalam." Jawab salam dari Fikar. Ia langsung memeluk tubuh Gus Atthar.

Fikar melepaskannya, dia menangkupkan tangannya saat ingin bersalaman dengan Zahra. Haura mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan teman Abinya.

"Masya Allah, kecil-lecil sudah pintar." Fikar menyambut uluran tangan dari Haura, tqngan kirinya ia usapkan pada pucuk kepala anak sahabatnya.

"Telima kasih, Om." Haura tersenyum.

"Ayo masuk dulu."

Fikar mempersilakan keluarga kecil ini untuk masuk ke dalam rumahnya.

Seorang wanita bercadar hitam bergandengan demgan seorang anak kecil perempuan menghampiri mereka, tak lupa juga mereka bersalaman.

"Kenalin dia istri saya, Almira dan ini anak saya Salwa usianya baru 4 tahun." Ujar Fikar memperkenalkan anggota keluarganya.

Mereka duduk bersama.

"Bagaimana kabarmu, Thar? Sudah lama kita tidak bertemu apalagi berkumpul bersama dengan yang lainnya."

"Kabar saya baik." Jawab Gus Atthar.

"Besok akan dilaksanakan akad nikah Husain, apakah kamu akan datang kesnaa?" Tanya Fikar.

Gus Atthar mengangguk mantap, "Saya akan datang. Saya juga kesini selain ingin bersilaturrahmi dengan mu saya juga ingin menghadiri pernikahan sahabat saya."

"Saya kaget sekali saat mendengar Husain akan menikah. Setau saya Husain adakah tipe orang yang sangat dingin sekali. Sulit juga untuk bergaul apalagi dengan wanita yang bukan mahramnya."

"Namanya juga sudah takdir."

*****

Suara mic terdengar keras, menandakan akan segera di mulai acara ijab qabul pernikahan seorang Husain al Hafiz dengan calon istrinya.

"Saya nikahkan engkau Husain Al Hafiz dengan putri saya Aldina Zakriyatul Khayri dengan mas kawin cincin emas 3 gram, uang tunai 10 juta dan seperangkan alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Aldina Zakriyatul Khayri dengan mas kawin tersebut tunai."

"Bagaimana para saksi, Sah?"

SAH.

Setelah acara ijab Qabul dan pemasangan cincin. Pasangan suami istri yang baru saja melangsungkan acara ijab qabul tengah menyambut para tamu.

"Selamat, Sain. Akhirnya kamu menikah juga. Saya kira kamu akan terus menjomblo." Gurauan dari seorang Gus Atthar.

"Dulu mah saya jomblo sekatang mash saya sudah punya istri yang cantik." Sahut dari mukut Hisain.

ZAHTHAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang