VOTE and happy reading.
___________________Karena waktu sudah menunjukkan untuk melaksanakan sholat isya, Adam menyuruh menantunya untuk menjadi imam sholat kali ini.
"Kamu imamin Thar." Gus Atthar mengangguk sebagai tanda setuju.
Mareka melaksanakan sholatnya dengan khusyu. Namun, pada rakaat terakhir keseimbangan Adam terganggu. Kakinya lemas seolah tak sanggup menahan tubuhnya sendiri. Tapi ia tetap ingin melaksanakannya sampai akhir.
Dalam sholat, ke kusyuan Fira dan Zahra terganggu saat melihat Adam yang akan terjatuh. Tubuh mereka ingin bergerak membantu, tapi mereka harus tetap menyelesaikan sholatnya.
Tepat disujud pertama, tubuh Adam sudah tidak ada gerakan..
Zahra dan Fira yang melihatnya menahan tangis agar tidak pecah saat duduk diantara dua sujud.
Beberapa saat, akhirnya mereka telah selesai melaksanakan sholatnya.
"Assalamu'alaikum warahmatullah."
"Assalamu'alaikum warahmatullah."
Selesai mengucapkan salam, Zahra dan Fira sudah histeris melihat Adam.
Mendengar suaara tangisan Gus Atthar menoleh ke belakang. Melihat Adam yang masih dalam keadaan bersujud.
Gus Atthar menepuk badan Adam pelan dan terjatuh ke lantai. Terlihatlah wajah adam yang sedikit tersenyum.
Dengan tangan yang bergetar, Gus Atthar mengecek hidung dan nadi Adam. Tidak ada kehidupan.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiun." Gus Atthar meneteskan air matanya.
"PAPAHHH..." Teriak Zahra dan Fira.
Zahra membawa kepala Adam pada pangkuannnya. Air matanya menetes pada wajah Adam. Zahra menguncang tubuh Adam karena ia yakin Papahnya masih bernyawa.
Fira memegang dengan erat tangan Adam dan menciumnya dengan lembut.
"Papah kenapa tinggalin aku sama kayak Mamah ninggalin kita. Papah udah nggak sayang sama lagi sama kita. Papah lebih memilih ketemu sama Mamah dibandingkan kita. Papah... jangan tinggalin Zahra." Lirih Zahra, ia mencium kening Papahnya.
Kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu kurang dari seminggu. Membuat dunia anak-anaknya hancur.
Makam Mamahnya yang mungkin baru saja kering, sekarang harus ada makam baru disebelahnya dengan nisan yang berbeda.
Gus Atthar menelpon kedua orang tuanya beserta para kerabatnya.
"Mamah jahat sama kita. Mamah bawa Papah ketemu Allah. Kenapa nggak bawa Zahra aja. Zahra gak kuat harus kehilangan kalian berdua."
"Aku sama siapa disini. Kalian aja pergi."
Zahra terus menangis menatap wajah Papahnya yang mulai dingin dan memucat.
"Papah kangen ya sama Mamah... Papah lebih milih tinggalin kita dan ketemu dengan Mamah. Fira ikhlas kalau Papah pergi ketemu Mamah. Fira tau betapa rasa cinta kalian."
"Cinta sejati kalian terwujud. Selamat tinggal cinta pertama ku. Papah akan jadi cinta pertama dan terakhir untuk Fira selamanya. Semoga nanti kita dipertemukan ya Papah.... Mamah...."
Fira beralih mendekatkan diri pada wajah Adam. Ia ikut tersenyum melihat wajah Papahnya yang tengah tersenyum.
Fira mengikis jarak, ia mencium kening ayahnya sedikit lama.
"Selamat tinggal Cintaku." Lirih Fira.
Gus Atthar mendekap tubuh Zahra dari samping.
"Kamu harus ikhlasin Papah. Jangan sedih, kasihan Fira. Kamu harus tegar." Ucap pelan Gus Atthar pada dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHTHAR [END]
Tâm linhKisah tentang gadis kelas 12 SMA yang harus dipindahkan dari sekolah menuju pesatren milik sahabat ayahnya. Ia dipindahkan karena ayahnya tak mau Anaknya masuk dalam pergaulan yang bebas. Azzahra Nindia Chalista, gadis cantik, memiliki gigi gingsul...