Hai.. Hai..
Bantu tandai jika ada typo yup.
Happy Reading
Di hari senin yang begitu sibuk, semua orang telah kembali ke rutinitas harian mereka. Bekerja, sekolah, dan kesibukan-kesibukan yang lainnya. Karin dan keluarga sudah kembali dari liburan singkat mereka, bahkan Ibram dan Naya pun sudah pulang dari acara bulan madu mereka beberapa hari yang lalu.
Karin sedang mengemasi pakaiannya karena akan pergi selama beberapa hari untuk mengikuti tour penelitian dari universitasnya. Mereka akan pergi untuk melakukan survey sebagai bahan materi jurnal yang akan mereka susun.
Baru saja pulang berlibur dari luar kota dan harus pergi lagi memang sungguh melelahkan, tapi Karin tidak punya pilihan karena ini semua menyangkut pendidikannya. Setelah mengemasi beberapa barang yang akan dibawanya, Karin bergegas turun ke lantai 1 untuk sarapan dan berpamitan pada keluarganya.
"Berangkat pagi ini kak?"
"Iya pi, nanti berangkat jam setengah Sembilan, doain biar lancar dijalan ya pi"
"Pasti, hati-hati disana ya kak. Jangan suka keluyuran sendirian, harus ada yang temani" Karin tersenyum dan mengangguk menyetujui nasihat Arya.
"Ke daerah mana sih kak?" Karin menoleh dan kemudian membantu Anisa yang membawa piring berisi ayam goreng dan juga mangkuk berisi nasi uduk.
"Karawang mi. Wah mami bikin nasi uduk, mantep nih pake ayam goreng" Anisa tersenyum kemudian mulai menyendokan Nasi untuk suami dan anak-anaknya.
"Adek mau nasi uduk? Atau mau roti?" Kara dan Kari memandang mami mereka dengan puppy eyesnya, tapi Anisa diam saja tidak mengerti maksud mereka.
"Kenapa? Mami tanya kok mau makan apa malah liatin begitu?" Karin terkekeh melihat wajah kedua adiknya, ia sangat tau mereka menginginkan makanan yang lainnya.
"Ada maunya tuh mi" Kara memandangi Karin dengan wajah memelasnya yang kemudian dibalas senyum mengejek dari Karin.
"Tita mau seweal mami, pate susu" (Kita mau sereal mami, pake susu) Cicit Kari dengan wajah penuh harapan.
"Oalah pengen sereal mi, buatin mi serealnya pake susu, cantik papi pengen sarapan sereal" Arya tertawa saat tau keinginan kedua anak kecil itu. Sontak keduanya pun memandang dengan mata berbinar kearah Papinya.
"Atu sayang papi, iya tan Tawi?" (Aku sayang papi, iya kan Kari?)
"Iya, a waf yu banget" (Iya, I love you banget) sahut Kari dengan pelafalan Bahasa inggris yang sangat terdengar lucu.
"Sama mami gak I love you? Kan mami udah buatin serealnya" tanya Anisa setelah meletakan dua mangkuk berisi sereal dihadapan kedua anaknya.
"Iya a waf yu juda mami" (Iya I love you juga mami) setelah mencium kedua pipi Anisa, Kara dan Kari pun asyik menikmati sereal mereka.
"Mi, pi Karin sudah selesai sarapan, Karin berangkat duluan ya"
"Hati-hati kak, Kalau ada waktu sempatin ke makam ibu ya?" setelah mendapatkan anggukan dari Karin, Arya tersenyum dan mengecup kening Karin dengan sayang.
"Anak gadis papi sudah besar mi"
"Hmm iya gak kerasa ya pi, rasanya baru kemarin kita bawa Karin kerumah ini. Sekarang udah gadis aja. Semoga setelah ini hanya kebahagiaan yang Karin dapat ya pi" Kedua suami istri itu pun tersenyum haru dengan tatapan penuh cinta, melupakan keberadaan dua putri kecilnya yang juga berada disana.
=
Rombongan bus yang membawa Karin dan teman-temannya sudah tiba ditempat tujuan, mereka langsung bergegas masuk kedalam penginapan yang telah disediakan oleh pihak universitas. Sementara Karin sibuk membereskan tas juga bawaannya yang lain, Geana terlihat sibuk sendiri dengan kamera yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgiven (End)
General FictionKarin begitu ia disapa, sekilas semua orang melihat kesempurnaan di hidupnya. Cantik, pintar dan dikelilingi dengan anggota keluarga yang begitu harmonis dan saling mengasihi. Tetapi, dibalik semua kesempurnaan itu ia hanya seorang gadis yang kesepi...